MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perancis berminat berinvestasi di Sumatera Utara khususnya pada bidang infrastruktur, agroindustri dan perikanan kelautan.
Hal itu disampaikan Duta Besar Perancis Corinne Breuze kepada Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho dalam sebuah pertemuan di Lantai XIII Kantor Gubernur, Jumat (12/9) sore.
Corrine Breuze yang mengajak belasan orang yang terdiri dari pebisnis dan anggota DPR Perancis mengatakan, hubungan antara Indonesia dengan Perancis sudah berlangsung melalui kesepakatan yang dibuat dua tahun lalu.
”Kunjungan kerja ke Indonesia, khususnya ke Sumut juga mau menawarkan investasi. Kami juga tertarik untuk berinvestasi di bidang infrastruktur, agroindustri dan kelautan,” ujarnya.
Kerjasama yang selama ini sudah terjalin, lanjutnya, pihaknya ingin menjalin hubungan panjang, bukan hanya sekedar proyek.
Menanggapi itu, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Gatot Pujo Nugroho menawarkan ke pelaku usaha dari Perancis untuk menanamkan investasi ke Sei Mangkei. ”Sei Mangkei merupakan daerah industri baru yang saat ini membuka lebar untuk investor, baik asing maupun dalam negeri. Apakah soal infrastruktur, listrik, energi. Kita berharap kedatangan pelaku usaha Perancis, baik itu swasta maupun milik negara, berinvestasi,” kata Gubsu.
Gubsu juga mengatakan, HPL KEK Sei Mangkei juga telah keluar. Dengan adanya HPL, kata Gubsu, menjamin investor merasa aman untuk berinvestasi.
Sebelumnya, PTPN III sebagai perusahaan pengelola KEK Sei Mangkei telah mengajukan kembali HPL itu ke BPN Sumut 25 November 2013 dan 5 Desember 2013 dan BPN Simalungun sebagai wilayah beroperasinya KEK Sei Mangkei.
Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumut,Unilever membangun pabrik di KEK Sei Mangkei di atas lahan 27,39 hektare dengan investasi Rp 1,4 triliun.
Setelah Unilever, ada beberapa industri lagi yang akan beroperasi di KEK Sei Mangkei yang menjadi salah satu proyek Masterplan Percepatan, Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3EI. Perusahaan yang akan beroperasi ada delapan perusahaan antara lain PT Sinergi Oleo Nusantara dengan investasi Rp 3,86 triliun dan PT Cipta Buana Utama Mandiri senilai Rp 537 miliar. Sementara total areal lahan yang akan digunakan sembilan perusahaaan yang sudah menyampaikan letter of intent mencapai 144,35 hektare.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Utara (Sumut), Ivan Batubara menambahkan, pelaku usaha di Sumut termasuk ke dalam 5 besar di dunia khusus di bidang perkebunan.
“Kadin bermitra dengan Provinsi Sumut. Pengusaha-pengusaha asal Sumut juga ingin berinvestasi di Perancis, bukan hanya sebagai turis,” katanya. (rel/mea)