MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepling XVI Kel. Sei Agul Kec. Medan Barat, Parlaungan Nasution membenarkan kejadian tersebut. Dikatakannya, satu dari dua tahanan tersebut merupakan warga Jl. Sekata Medan.
“Salah satunya warga kita, Andre namanya. Dan Ilham-nya dulu memang warga sini. Dan 5 tahun yang lalu mereka pindah ke Marelan. Tapi Ilham masih sering bermain disini,” ucapnya.
Lebih lanjut, bebernya, kedua tersangka tersebut menceburkan diri ke tempat yang dalam di sungai tersebut. Dimana, tempat yang diberikan nama lubuk hiu oleh masyarakat tersebut telah banyak memakan korban jiwa.
“Dalam tempatnya itu. Banyak orang mati disana. Dan itu disini dibilang lubuk hiu,” ucapnya sembari menyebutkan kalau saat itu juga Aji sendirian di dalam mobil.
Usai menceburkan diri tersebut Ilham sempat dua kali menimbulkan kepalanya ke permukaan sungai. Sedangkan, Andre tidak tampak sama sekali.
“Si Andre itu julukannya botot air di sini. Dia itu bisa nyelam hingga dasar sungai yang dalamnya 7 meter. Soalnya, dia itu dulunya membotot di sungai sejak kelas 1 SD. Sebaya dia sama anak saya, Ali Topan,” ungkapnya.
Atas kejadian tersebut, dirinya sudah memanggil kedua orang tua tersangka. Saat itu, dia meminta kepada keluarga tersangka untuk menyerahkan tersangka ke Polsek Helvetia jika pulang ke kediaman mereka.
“Di situ, mereka minta sama saya jika anak mereka ketemu maka saya mendampingi mereka. Soalnya mereka takut. Makanya saya bilang saya akan dampingi itu,” ucapnya.
Parlaungan mengatakan, sebelum ditangkap dirinya melihat prilaku ketiga tersangka tampak biasa saja. Namun, dari ketiga tersebut dirinya melihat Ilham-lah sosok yang sangat membahayakan.
“Dia itu residivis. Kalau yang lain anak-anak tanggungnya. Biasa-biasa aja pun bandalnya. Tapi, lantaran mereka berteman sama Ilham, makanya jadi seperti ini. Kami aja awalnya terkejut mereka terlibat,” ungkapnya.
Kemudian, dia mengatakan, perubahan pada Andre dan Aji ke bandal akibat keduanya telah mengonsumsi narkoba. “Saya dapat kabar kalau mereka sudah pakai narkoba. Makanya itu langsung gak habis pikir saya. Dan disitulah saya yakin mereka jadi bandal,” cetusnya.
Parlaungan juga tidak membantah jika lingkungannya banyak warga yang menjual narkoba. Kawasan tersebut sering digrebek petugas Polresta Medan akibat narkoba,
“Pernah digerebek tempat ini. Warga sini lompat ke sungai lantaran penggerebekan tersebut. Jadi sudah tidak menjadi rahasia lagi disini kalau ini lokasi yang sudah di blacklist,” pungkasnya.(ind/bd)