SUMUTPOS.CO – Seorang polisi bercerita, Arianto Sitorus, seorang pekerja kebun sawit di Kec. Simpang Kanan, Kab. Rokan Hilir, selamat dari penembakan karena berpura-pura mati. Ketika ditembaki pelaku, Kamis (18/9) sekira pukul 16.00 WIB, Arianto Sitorus menahan nafas saat pelaku mendekatinya. Ia tidak berkedip atau berteriak. Karenanya pelaku merasa kalau Arianto sudah tewas.
Setelah pelaku pergi, Arianto baru lega karena ia tidak ditembaki lagi. “Arianto inilah salah satu saksi kunci kami. Sebab dia masih bisa selamat dari serangan itu,” ujar Ipda D Nainggolan, Kanit Reskrim Polsek Kampung Rakyat.
Karena lokasi kejadian lebih dekat ke pos polisi mereka, sementara ini mereka yang tangani dan nantinya akan diserahkan ke Polres Rokan Hilir.
Kejadian ini ditangani oleh dua Polda yakni, Polda Riau dan Polda Sumut. Sebab soal batas wilayah perbatasan lokasi kejadi ini belum diketahui secara pasti.
Sekitar pukul 17.00 WIB, otopsi baru selesai dilakukan dan ketiga jenazah korban kemudian dibawa. Jasad Sudirman dibawa ke Lubuk Pakam. Sementara jasad Frengki dan Zulfahmi Sagala satu ambulans dibawa ke Labusel.
Para korban ditembaki saat menanam sawit di kebun milik S. Sagala, anggota Polri yang bertugas di Poldasu Sumut. Saat itu, tiba-tiba Syamsudin dan dua temannya yang mengendarai dua sepeda motor datang marah-marah ke lokasi. Tak lama berselang, Syamsudin lantas mengeluarkan pistol dan menembaki para pekerja. (pra/cr-1/deo)
SUMUTPOS.CO – Seorang polisi bercerita, Arianto Sitorus, seorang pekerja kebun sawit di Kec. Simpang Kanan, Kab. Rokan Hilir, selamat dari penembakan karena berpura-pura mati. Ketika ditembaki pelaku, Kamis (18/9) sekira pukul 16.00 WIB, Arianto Sitorus menahan nafas saat pelaku mendekatinya. Ia tidak berkedip atau berteriak. Karenanya pelaku merasa kalau Arianto sudah tewas.
Setelah pelaku pergi, Arianto baru lega karena ia tidak ditembaki lagi. “Arianto inilah salah satu saksi kunci kami. Sebab dia masih bisa selamat dari serangan itu,” ujar Ipda D Nainggolan, Kanit Reskrim Polsek Kampung Rakyat.
Karena lokasi kejadian lebih dekat ke pos polisi mereka, sementara ini mereka yang tangani dan nantinya akan diserahkan ke Polres Rokan Hilir.
Kejadian ini ditangani oleh dua Polda yakni, Polda Riau dan Polda Sumut. Sebab soal batas wilayah perbatasan lokasi kejadi ini belum diketahui secara pasti.
Sekitar pukul 17.00 WIB, otopsi baru selesai dilakukan dan ketiga jenazah korban kemudian dibawa. Jasad Sudirman dibawa ke Lubuk Pakam. Sementara jasad Frengki dan Zulfahmi Sagala satu ambulans dibawa ke Labusel.
Para korban ditembaki saat menanam sawit di kebun milik S. Sagala, anggota Polri yang bertugas di Poldasu Sumut. Saat itu, tiba-tiba Syamsudin dan dua temannya yang mengendarai dua sepeda motor datang marah-marah ke lokasi. Tak lama berselang, Syamsudin lantas mengeluarkan pistol dan menembaki para pekerja. (pra/cr-1/deo)