25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Dokter Forensik: Tembakan dari Jarak Dekat

Tembak-ilustrasi
Tembak-ilustrasi

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Tembak mati terhadap tiga pekerja kebun sawit di Simpang Kanan, Rokan Hilir, Kamis (18/9) sore, oleh Syamsudin mantan anggota TNI AD, dilakukan dari jarak dekat. Terbukti semua peluru tembus dari tubuh korban.

Hal ini diungkapkan dokter Forensik, dr Reinhard Hutahean RSUD Djasamen Saragih Siantar, usai mengotopsi jenazah para korban tembak, yakni Sudirman alias Sugi (54) warga Jl. Pembangunan 1 Desa Sekip, Kec. Lubuk Pakam, Frangki (25) dan Zulfahmi Sagala (35), keduanya warga Torgamba, Labuhan Batu Selatan.

Dokter Reinhard Hutahean menjelaskan, korban Zulfahmi Sagal mendapat tiga luka tembak. Yakni di bagian kepala kanan tembus ke mata kiri. Kemudian bagian dada kiri tembus ke punggung kiri dan bagian perut kanan bawah tembus ke bokong kiri.

”Dari tiga tembakan ini semuanya tembus dan tidak meninggalkan peluru atau proyektil,” katanya.

Pada korban Frengki juga mendapat tiga tembakan. Yaitu bagian kepala kanan dan temus ke kepala kiri. Selanjutnya pangkal jari telunjuk kanan juga tembus. Setelah itu luka bagian paha kiri depan juga tembus pada paha kiri sisi dalam. Dan pada tubuh Frengki juga tidak ditemukan peluruh serta proyektil.

”Untuk Sudirman ditemukan lima luka tembakan. Di antaranya pada pipi kiri dan bersarang proyektil di otak kanan. Luka kedua di bagian dagu kanan tembus ke daerah rongga mulut. Kemudian bagian leher kanan tembus ke leher kiri. Dagian dada kanan sisi luar tembus ke rongga dada dan keluar di dada kiri. Terakhir di pagian pangkal jempol tangan kanan tembus ke punggung.

Dari semua luka tembakan yang berjumlah 11 luka tembakan pada tiga korban, hanya satu proyektil ditemukan, yakni pada tubuh Sudirman. Proyektil itu barbahan logam berwarna kuning dan cenderung masih utuh.

“Kalau soal lebih detail proyektil itu merupakan gawean penyidik,” terangnya. Masih hasil otopsi, jarak antara pistol pelaku dengan korban hanya sekitar 1-5 meter saja. Sehingga tembakan itu menembus tubuh para korban.

Apakah jenis pistol yang dipakai pelaku jenis organik dan bukan rakitan? dr Reinhard hanya senyum, tidak menjawab. (pra/cr-1/deo)

Tembak-ilustrasi
Tembak-ilustrasi

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Tembak mati terhadap tiga pekerja kebun sawit di Simpang Kanan, Rokan Hilir, Kamis (18/9) sore, oleh Syamsudin mantan anggota TNI AD, dilakukan dari jarak dekat. Terbukti semua peluru tembus dari tubuh korban.

Hal ini diungkapkan dokter Forensik, dr Reinhard Hutahean RSUD Djasamen Saragih Siantar, usai mengotopsi jenazah para korban tembak, yakni Sudirman alias Sugi (54) warga Jl. Pembangunan 1 Desa Sekip, Kec. Lubuk Pakam, Frangki (25) dan Zulfahmi Sagala (35), keduanya warga Torgamba, Labuhan Batu Selatan.

Dokter Reinhard Hutahean menjelaskan, korban Zulfahmi Sagal mendapat tiga luka tembak. Yakni di bagian kepala kanan tembus ke mata kiri. Kemudian bagian dada kiri tembus ke punggung kiri dan bagian perut kanan bawah tembus ke bokong kiri.

”Dari tiga tembakan ini semuanya tembus dan tidak meninggalkan peluru atau proyektil,” katanya.

Pada korban Frengki juga mendapat tiga tembakan. Yaitu bagian kepala kanan dan temus ke kepala kiri. Selanjutnya pangkal jari telunjuk kanan juga tembus. Setelah itu luka bagian paha kiri depan juga tembus pada paha kiri sisi dalam. Dan pada tubuh Frengki juga tidak ditemukan peluruh serta proyektil.

”Untuk Sudirman ditemukan lima luka tembakan. Di antaranya pada pipi kiri dan bersarang proyektil di otak kanan. Luka kedua di bagian dagu kanan tembus ke daerah rongga mulut. Kemudian bagian leher kanan tembus ke leher kiri. Dagian dada kanan sisi luar tembus ke rongga dada dan keluar di dada kiri. Terakhir di pagian pangkal jempol tangan kanan tembus ke punggung.

Dari semua luka tembakan yang berjumlah 11 luka tembakan pada tiga korban, hanya satu proyektil ditemukan, yakni pada tubuh Sudirman. Proyektil itu barbahan logam berwarna kuning dan cenderung masih utuh.

“Kalau soal lebih detail proyektil itu merupakan gawean penyidik,” terangnya. Masih hasil otopsi, jarak antara pistol pelaku dengan korban hanya sekitar 1-5 meter saja. Sehingga tembakan itu menembus tubuh para korban.

Apakah jenis pistol yang dipakai pelaku jenis organik dan bukan rakitan? dr Reinhard hanya senyum, tidak menjawab. (pra/cr-1/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/