JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pelaksanaan haji kembali mengalami masalah. Kali ini soal bus antarjemput. Jamaah calon haji (calhaj) asal Indonesia malah sampai rebutan bus dengan calhaj negara lain.
Setidaknya hal ini dilaporkan Arif Riyanto wartawan Radar Semarang (grup Sumut Pos) yang berada di Tanah Suci. Ratusan ribu calhaj dari berbagai negara termasuk Indonesia berebut bus antarjemput di terminal belakang Tower Zamzam di Mekkah, kemarin(26/9). Kebijakan pemerintah Arab Saudi yang memindahkan terminal Al Gaza ke terminal Kuday dinilai merepotkan para calhaj asal Indonesia. Sebab, mereka harus berganti bus yg juga ditumpangi calhaj dari negara lain.
Yang memprihatinkan, bus yangg disiapkan tak lebih dari 20 unit. Padahal jumlah penumpang jalur ini lebih dari 200 ribu. Di antaranya calhaj asal India, Tujikistan, Iran dan Irag. Lebih mengenaskan, tak ada satupun petugas haji Indonesia yang terlihat di lapangan. Padahal banyak calhaj yg butuh informasi, khususnya calhaj gelombang dua yang baru datang. Setelah sampai di terminal kuday, calhaj indonesia harus kembali berebut bus Shalawat rute 12 (Bakhutmah dan Misfalah).
Hal ini banyak dikeluhkan para calhaj, khususnya yg berusia lanjut. Salah satunya Choir (74) asal Kendal, Jateng yangg kemarin sempat tersesat lantaran terpisah dengan rombongannya satu maktab. “Wah, tambah susah,Mas. Rebutan bus sama orang yangg badannya gede-gede,” keluh Choir yang mengaku tak bisa baca tulis.
Seperti diektahui Ppelaksanaan wukuf musim haji 2014 ada di waktu yang spesial. Wukuf haji tahun ini bertepatan jatuh pada hari Jumat (3/10), maka dikenal dengan sebutan wukuf akbar. Pada wukuf ini padang Arafah diprediksi padat karena juga disesaki warga Arab Saudi.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag Mochammad Jasin melalui pesan singkat kemarin menuturkan, wukuf Akbar memang spesial di mata masyarakat Saudi. Sebab jarang sekali tanggal pelaksanaan wukuf bertepatan dengan hari Jumat. Saat wukuf Akbar, warga Saudi berbondondong-bondong ikut. “Sedangkan pada musim haji biasa, warga Saudi jarang mengikuti proses haji,” tutur Jasin yang masih berada di Saudi dalam rangka pemantauan pelayanan haji.
Mengantisipasi hal tersebut, pengecekan infrastruktur jamaah Indonesia di Armina menjadi prioritas. Gunanya adalah mengantisipasi meledaknya jamaah haji yang melaksanakan wukuf. Jika tidak diantasipasi, jamaah bisa berdesakan di tanah lapang berukuran 5,5 x 3,5 km itu. Jasin juga mengimbau kepada jamaah calhaj untuk menjaga stamina jelang pelaksanaan wukuf. Di tengah cuaca Makkah yang cenderung terik, calhaj diminta untuk sering-sering minum air putih.
Sementara itu, rombongan amirulhaj kemarin sudah komplet berada di Jeddah. Menurut anggota amirulhaj Amal Fathullah Zarkasyi, ketika wukuf jatuh pada hari Jumat, seluruh orang Arab ingin naik haji. “Memang benar ada potensi padatnya padang Arafah lokasi wukuf,” ujar pimpinan pondok pesantren Gontor itu kepada tim Media Center Haji (MCH) Kemenag.
Dia lantas membagi tips supaya proses melontar jumrah berlangsung tertib, meskipun jumlah jamaah hajinya besar. Caranya adalah dengan disiplin mengikuti instruksi dari petugas haji. calhaj Indonesia harus mudah diatur dan tidak seenaknya sendiri melakukan proses lempar jumrah. “Disiplin ini penting untuk menjaga keselamatan sendiri dan keselamatan jamaah lain,” tegasnya. (wan/aro/kim/jpnn/rbb)