26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Alamak! Dua Ibu-ibu Bongkar Kelenteng dan 10 Kali Curi Motor

Foto: Amri/PM Kedua ibu-ibu ini membongkar kelenteng dan 10 kali mencuri sepeda motor di Medan.
Foto: Amri/PM
Kedua ibu-ibu ini membongkar kelenteng dan 10 kali mencuri sepeda motor di Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua orang ibu-ibu, yakni Lusi Anggreini (22) warga Jl. Tirtosari, Gg. Saudara, Bantan Timur dan rekannya Rita Tobing (28) warga Jl. Elang II, Tegal Sari Mandala, Medan Denai ditangkap aparat Polsekta Percut Seituan, karena terlibat pembongkaran kelenteng dan 10 kali mencuri sepeda motor di Medan.

Penangkapan kedua ibu rumah tangga itu bermula dari kasus pembongkaran klenteng di kawasan Jl. Garuda No. 16 Lingkungan 4 Kelurahan Bantan. Lusi dan Rita dilaporkan mencuri 3 kendi besar terbuat dari kuningan, 1 kendi besar terbuat dari perak dan TV LCD raksasa, Rabu (1/10) pagi.

Aksi keduanya diketahui dibantu 3 orang lainya yang masih diburon polisi. Modus kedua pelaku, saban hari kelayapan pada pukul 01.00 wib. Dengan mengendarai sepeda motor, Lusi dan Rita berkeliling kota Medan dengan berpura-pura sebagai pencari sisa nasi di keranjang sampah rumah tangga untuk pakan babi.

Dini hari itu, keduanya telah menjadikan sebuah klenteng sebagai target. Setelah merasa aman, Lusi menggunting gembok gerbang dan langsung menguras isi klenteng, diantaranya 4 kendi besar dan sebuah TV. Namun tanpa mereka sadari perbuatan jahat mereka terekam CCTV yang terpasang di dalam klenteng.

Kehilangan itu membuat pengurus klenteng melapor ke Polsek Percut Seituan. Setelah mempelajari rekaman CCTV polisi langsung melakukan perburuan dan berhasil meringkus Lusi dan Rita dari kediamannya masing-masing.

Saat diamankan petugas, keduanya tak menapik dan mengaku mencuri merupakan pekerjaan mereka. “Biasa kami mencuri bang, karena udah jadi kerjaan,” ujar Lusi.

Berdasarkan pengakuan keduanya, aksi jahat mereka sudah dilakukan 10 kali di tempat berbeda di kota Medan. Dari catatan kejahatan Lusi dan Rita, dua klenteng sudah berhasil mereka bongkar, yang sebelumnya telah menguras klenteng di kawasan Tembung. Namun, aksi yang paling sering dilakoni adalah mencuri sepeda motor. “Sepuluh kali udah ada kami mencuri kreta dan dua kali bongkar klenteng,” tambah Lusi.

Kejahatan keduanya telah berlangsung sejak setahun terakhir dan kerap beraksi di wilayah Padang Bulan sekitarnya. “Di daerah Padang Bulan kami sering mainnya bang. Hasilnya buat anak-anak kami dan kalau ada sisanya kami beli sabu,” ujar Lusi.

Lusi mengaku tak punya pilihan lain untuk memenuhi perekonomian rumah tangganya. Terlebih saat dirinya ditinggal suaminya yang merantau ke Malaysia. “Sudah dua tahun aku ditinggal suami ku merantau, katanya ke Malaysia jadi TKI, tapi nggak pulang-pulang sampai sekarang, karena itu aku ikut mencuri sama mereka,” ucap Lusi tanpa menyebut gerombolannya yang masih buron.

Penangkapan kedua ibu rumah tangga itu dibenarkan Kapolsek Percut Seituan, Kompol Ronald FC Sipayung SIk. “Kedua pelaku tertangkap berkat kerjasama dengan warga dan tiga lagi masih buron. Jadi para pelaku merupakan sindikat pencuri dengan modus pura-pura cari makanan ternak di tong sampah sambil memantau rumah mana yang akan jadi korban. Sudah 10 kali mereka beraksi mencuri sepeda motor,” ungkap Kompol Ronal. (mri/bd)

Foto: Amri/PM Kedua ibu-ibu ini membongkar kelenteng dan 10 kali mencuri sepeda motor di Medan.
Foto: Amri/PM
Kedua ibu-ibu ini membongkar kelenteng dan 10 kali mencuri sepeda motor di Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dua orang ibu-ibu, yakni Lusi Anggreini (22) warga Jl. Tirtosari, Gg. Saudara, Bantan Timur dan rekannya Rita Tobing (28) warga Jl. Elang II, Tegal Sari Mandala, Medan Denai ditangkap aparat Polsekta Percut Seituan, karena terlibat pembongkaran kelenteng dan 10 kali mencuri sepeda motor di Medan.

Penangkapan kedua ibu rumah tangga itu bermula dari kasus pembongkaran klenteng di kawasan Jl. Garuda No. 16 Lingkungan 4 Kelurahan Bantan. Lusi dan Rita dilaporkan mencuri 3 kendi besar terbuat dari kuningan, 1 kendi besar terbuat dari perak dan TV LCD raksasa, Rabu (1/10) pagi.

Aksi keduanya diketahui dibantu 3 orang lainya yang masih diburon polisi. Modus kedua pelaku, saban hari kelayapan pada pukul 01.00 wib. Dengan mengendarai sepeda motor, Lusi dan Rita berkeliling kota Medan dengan berpura-pura sebagai pencari sisa nasi di keranjang sampah rumah tangga untuk pakan babi.

Dini hari itu, keduanya telah menjadikan sebuah klenteng sebagai target. Setelah merasa aman, Lusi menggunting gembok gerbang dan langsung menguras isi klenteng, diantaranya 4 kendi besar dan sebuah TV. Namun tanpa mereka sadari perbuatan jahat mereka terekam CCTV yang terpasang di dalam klenteng.

Kehilangan itu membuat pengurus klenteng melapor ke Polsek Percut Seituan. Setelah mempelajari rekaman CCTV polisi langsung melakukan perburuan dan berhasil meringkus Lusi dan Rita dari kediamannya masing-masing.

Saat diamankan petugas, keduanya tak menapik dan mengaku mencuri merupakan pekerjaan mereka. “Biasa kami mencuri bang, karena udah jadi kerjaan,” ujar Lusi.

Berdasarkan pengakuan keduanya, aksi jahat mereka sudah dilakukan 10 kali di tempat berbeda di kota Medan. Dari catatan kejahatan Lusi dan Rita, dua klenteng sudah berhasil mereka bongkar, yang sebelumnya telah menguras klenteng di kawasan Tembung. Namun, aksi yang paling sering dilakoni adalah mencuri sepeda motor. “Sepuluh kali udah ada kami mencuri kreta dan dua kali bongkar klenteng,” tambah Lusi.

Kejahatan keduanya telah berlangsung sejak setahun terakhir dan kerap beraksi di wilayah Padang Bulan sekitarnya. “Di daerah Padang Bulan kami sering mainnya bang. Hasilnya buat anak-anak kami dan kalau ada sisanya kami beli sabu,” ujar Lusi.

Lusi mengaku tak punya pilihan lain untuk memenuhi perekonomian rumah tangganya. Terlebih saat dirinya ditinggal suaminya yang merantau ke Malaysia. “Sudah dua tahun aku ditinggal suami ku merantau, katanya ke Malaysia jadi TKI, tapi nggak pulang-pulang sampai sekarang, karena itu aku ikut mencuri sama mereka,” ucap Lusi tanpa menyebut gerombolannya yang masih buron.

Penangkapan kedua ibu rumah tangga itu dibenarkan Kapolsek Percut Seituan, Kompol Ronald FC Sipayung SIk. “Kedua pelaku tertangkap berkat kerjasama dengan warga dan tiga lagi masih buron. Jadi para pelaku merupakan sindikat pencuri dengan modus pura-pura cari makanan ternak di tong sampah sambil memantau rumah mana yang akan jadi korban. Sudah 10 kali mereka beraksi mencuri sepeda motor,” ungkap Kompol Ronal. (mri/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/