29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

PSSI Mulai Selidiki Dugaan Pengaturan ISL

Ketua Departemen Integritas PSSI Hinca Panjaitan
Ketua Departemen Integritas PSSI Hinca Panjaitan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- PSSI akhirnya mulai bergerak untuk menyelidiki dugaan pengaturan skor di kompetisi Indonesia Super League (ISL). Departemen integritas PSSI pertama kali mendatangi Persiba Balikpapan.

Menurut Ketua Departemen Integritas PSSI Hinca Panjaitan, pihaknya akan melakukan investigasi terhadap semua klub. Dikatakan, departemen integritas merupakan lembaga yang baru dibentuk atas perintah FIFA berdasarkan hasil kongres ke-63 induk organisasi sepakbola dunia itu. FIFA mengharuskan seluruh anggotanya membentuk departemen tersebut.

“Persiba Balikpapan klub yang pertama. Saya harus mengatakan, dugaan pengaturan skor, atau macth fixing, di Indonesia itu ada. Sebab itu sudah gejala global,” ujar Hinca.

“Ini baru dibentuk bulan Agustus lalu. Tugasnya untuk menjaga sepakbola Indonesia. Tentu investigasi yang kita lakukan untuk yang kasta tertinggi dulu [ISL], tapi semua klub akan di investigasi.”

Hinca menambahkan, untuk menjalankan departemen integritas, PSSI telah menandatangani kerjasama jangka panjang dengan Sport Radar, yakni sebuah lembaga profesional yang memonitor pertandingan di seluruh dunia, dan telah bekerjasama dengan UEFA, AFC, dan beberapa asosiasi lainnya.

“Kami sudah berdiskusi di Hongkong dan di London. Jadi pekerjaan saya di-back-up dengan data yang valid, seluruh pertandingan di Indonesia pasti terekam di sana. Mereka punya keahlian teknis profesional tentang sebuah pertandingan,” bebernya.

Dijelaskannya, hasil investigasi tersebut nantinya akan dilaporkan ke PSSI serta PT Liiga Indonesia, dan kemudian ditindaklanjuti berupa sanksi bagi yang terlibat dalam pengaturan skor.

“Investigasi semua dilakukan mulai dari pemain, pelatih, pengurus klub, dan perangkat pertandingan. Tentu ada sanksi tegas yang akan diberikan. Kalau perorangan sanksi seumur hidup tidak terlibat dalam sepakbola, dan bagi klub akan dibubarkan,” tukasnya.

“Jangan sampai kita tidak tahu orang yang mengambil keuntungan atas pertandingan kita. Kita harus bersihkan virus macth fixing ini supaya sepakbola Indonesia maju.” (net)

Ketua Departemen Integritas PSSI Hinca Panjaitan
Ketua Departemen Integritas PSSI Hinca Panjaitan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- PSSI akhirnya mulai bergerak untuk menyelidiki dugaan pengaturan skor di kompetisi Indonesia Super League (ISL). Departemen integritas PSSI pertama kali mendatangi Persiba Balikpapan.

Menurut Ketua Departemen Integritas PSSI Hinca Panjaitan, pihaknya akan melakukan investigasi terhadap semua klub. Dikatakan, departemen integritas merupakan lembaga yang baru dibentuk atas perintah FIFA berdasarkan hasil kongres ke-63 induk organisasi sepakbola dunia itu. FIFA mengharuskan seluruh anggotanya membentuk departemen tersebut.

“Persiba Balikpapan klub yang pertama. Saya harus mengatakan, dugaan pengaturan skor, atau macth fixing, di Indonesia itu ada. Sebab itu sudah gejala global,” ujar Hinca.

“Ini baru dibentuk bulan Agustus lalu. Tugasnya untuk menjaga sepakbola Indonesia. Tentu investigasi yang kita lakukan untuk yang kasta tertinggi dulu [ISL], tapi semua klub akan di investigasi.”

Hinca menambahkan, untuk menjalankan departemen integritas, PSSI telah menandatangani kerjasama jangka panjang dengan Sport Radar, yakni sebuah lembaga profesional yang memonitor pertandingan di seluruh dunia, dan telah bekerjasama dengan UEFA, AFC, dan beberapa asosiasi lainnya.

“Kami sudah berdiskusi di Hongkong dan di London. Jadi pekerjaan saya di-back-up dengan data yang valid, seluruh pertandingan di Indonesia pasti terekam di sana. Mereka punya keahlian teknis profesional tentang sebuah pertandingan,” bebernya.

Dijelaskannya, hasil investigasi tersebut nantinya akan dilaporkan ke PSSI serta PT Liiga Indonesia, dan kemudian ditindaklanjuti berupa sanksi bagi yang terlibat dalam pengaturan skor.

“Investigasi semua dilakukan mulai dari pemain, pelatih, pengurus klub, dan perangkat pertandingan. Tentu ada sanksi tegas yang akan diberikan. Kalau perorangan sanksi seumur hidup tidak terlibat dalam sepakbola, dan bagi klub akan dibubarkan,” tukasnya.

“Jangan sampai kita tidak tahu orang yang mengambil keuntungan atas pertandingan kita. Kita harus bersihkan virus macth fixing ini supaya sepakbola Indonesia maju.” (net)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/