RIO DE JANEIRO, SUMUTPOS.CO – Thiago Henrique Gomes da Rocha, 26, benar-benar raja tega. Dia menghabisi 39 orang tanpa alasan yang jelas. Enam belas di antaranya adalah perempuan muda yang berusia 13-29 tahun. Sisa korban lainnya merupakan gelandangan dan homoseksual. Pembunuhan itu dilakukan dalam kurun 4 tahun. ‘Dia ditangkap Selasa (14/10) setelah dilakukan penyelidikan selama 70 hari,’ ujar pihak Kepolisian Goias.
Terkuaknya kejahatan Rocha bermula ketika dia tertangkap karena memakai pelat nomor palsu untuk sepeda motornya. Pelat nomor tersebut dicuri dari salah satu swalayan. Pada Rabu (15/10) dia mengakui seluruh tindak kejahatannya kepada polisi. Keluarga Rocha benar-benar shock mendengar pengakuannya. Sebab, selama ini dia dikenal sebagai pria kalem.
Kepada polisi, Rocha mengaku beraksi sejak 2011. Pria yang bekerja sebagai petugas keamanan itu menyatakan tidak tahu satu per satu korbannya. Dia membunuh secara acak. Dalam aksinya, Rocha biasanya mengendarai sepedanya dan berteriak rampok kepada si korban.
Sesaat setelah berteriak, Rocha lantas menembak korban hingga tewas. Setelah itu, tidak satu pun barang korban yang diambil. Dia pergi begitu saja meninggalkan korban yang tewas di jalanan. Senjata yang dipakai untuk membunuh berupa revolver kaliber 38. Senjata tersebut setidaknya digunakan enam kali. Polisi juga menyita barang bukti lain berupa palu, pisau, borgol, sepeda motor, dan pelat nomor palsu.
Rocha menjelaskan, dirinya membunuh karena marah dengan segala hal. Tidak dijelaskan apa pemicu kemarahannya. Untuk melampiaskan murkanya itu, dia lantas membunuh. Biasanya, setelah membunuh, Rocha merasa luar biasa menyesal. Sayangnya, penyesalan tersebut tidak membuat dia berhenti, tetapi malah menjadi bahan bakar untuk melakukan pembunuhan-pembunuhan berikutnya.
Beberapa rekaman CCTV yang ditunjukkan polisi menampilkan kekejaman Rocha. Dalam rekaman tersebut, terlihat seorang pengendara motor yang menembak Ana Lidia de Sauza. Saat itu gadis 14 tahun tersebut berjalan menuju ke pemberhentian bus, kemudian meninggal di tempat. Rekaman lainnya memperlihatkan seorang pria berhelm yang menembak gelandangan yang tidur di bagian kepala. Pria yang diidentifikasi sebagai Rocha itu meninggalkan gelandangan tersebut dengan mengendarai sepeda motor.
Entah frustrasi atau apa, Rocha pada Kamis (16/10) berusaha bunuh diri. Dia memecahkan lampu di kamar tahanan, kemudian mengiris pergelangan tangannya. Namun, nyawanya tertolong. Jadi, dia bisa diseret ke meja hijau dan mendapat hukuman setimpal. (AFP/Daily Mail/sha/c15/ami)