MEDAN, SUMUTPOS.CO- Peristiwa pohon tumbang di Kota Medan terus ‘menebar ancaman’ bagi pengguna jalan. Dalam kurun waktu sebulan, sudah tiga kali terjadi pohon tumbang di sejumlah ruas jalan di Kota Medan. Setiap kejadian menimbulkan kerugian materil, korban luka, bahkan menelan korban jiwa.
Senin (27/10) siang, pukul 11.30 WIB, sebatang pohon Asam di Jalan Tengku Umar, Lingkungan III, Kelurahan Petisah Tengah, Medan Petisah, tiba-tiba tumbang.
Pohon yang diperkirakan berusia belasan tahun itu menimpa lima unit mobil yang melintas dan terparkir di jalan tersebut.
Akibatnya, seorang penumpang yang berada di mobil Avanza Veloz, Sri Putri (22), nyaris tewas. Dia mengalami pendarahan di bagian kepala akibat tertimpa batang pohon itu. Beruntung, warga setempat yang melihat langsung mengevakuasi korban dan membawanya ke RS Matherna Medan untuk diberikan pertolongan.
Informasi yang diperoleh Sumut Pos di lokasi kejadian, awalnya mobil Toyota Avanza Veloz warna hitam BK 1981 QP yang ditumpangi Sri Putri bersama Rahayu (33) dan Budi (sopir), hendak memasuki kawasan Jalan
Teuku Umar usai melintas dari Jalan Airlangga Ujung.
Namun naas, tepat di persimpangan Jalan Airlangga Ujung dan Jalan Teuku Umar, sebuah Pohon Asem yang terletak di pinggir jalan tiba-tiba saja tumbang. Pohon itu menimpa kabel serta tiang listrik dan selanjutnya mobil yang ditumpangi korban. Batang pohon yang diperkirakan memiliki beban ratusan kilogram itu, menimpa atap mobil hingga nyaris membelah dua kendaraan roda empat tersebut.
Akibatnya, tiga orang yang berada di dalam mobil pun panik. Mereka berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Warga setempat yang melihat berusaha mengevakuasi mereka dan setelah beberapa menit kemudian berhasil dilakukan. Usai dievakuasi, ternyata Sri mengalami pendarahan di kepalanya sehingga langsung dilarikan warga ke Unit Gawat Darurat (UGD) RS Matherna. Sementara Rahayu dan Budi selamat, tak mengalami luka.
Tak sampai di situ, mobil Suzuki Carry pick up BK 9859 BN yang membawa muatan tisu dan hendak masuk ke Jalan Airlangga Ujung turut menjadi korban. Begitu juga tiga unit mobil yang terparkir dalam keadaan tanpa penumpang di Jalan Teuku Umar, masing-masing Nissan Evalia putih BK 1087 SI, Toyota Avanza Veloz silver BK 1907 OT dan Honda City silver metalik 1305 SU, ikut tertimpa.
Mobil pick up yang tertimpa batang Pohon Asem mengalami sedikit kerusakan di bagian depan. Sang sopir mobil pick up itupun berhasil menyelamatkan diri beserta barang-barangnya. Sementara Nissan Evalia putih mengalami kerusakan sekitar 30 persen pada bagian atapnya.
Sedangkan Toyota Avanza Veloz silver di bagian kaca depan retak dan Honda City silver metalik di body belakang.
Kepala Lingkungan III Petisah Tengah, Medan Petisah, M Yusri yang ditemui di lokasi kejadian menyebut, tak ada angin dan tak ada hujan pohon tersebut tiba-tiba saja tumbang. Menurutnya, pohon tersebut tumbang lantaran akarnya sudah membusuk.
“Tiba-tiba saja tumbang, padahal tidak ada angin kencang. Memang pagi harinya hujan, tapi kan hanya sebentar saja. Lagi pula di jalan ini (Teuku Umar) tidak ada pengorekan parit. Kemungkinan ini sudah naasnya,” ucap Yusri kepada Sumut Pos.
Yusri mengaku, tak ada korban tewas dalam peristiwa pohon tumbang itu. Hanya saja, seorang penumpang mobil Avanza hitam, Sri Putri asal Galang, Lubukpakam, Deli Serdang, mengalami luka.
Sementara Santi, pengendara Nissan Evalia menyebutkan, kejadiannya sekitar 15 menit setelah dirinya memarkirkan mobilnya. “Kejadiannya begitu cepat dan suara pohon tumbang itu terdengar seperti ledakan. Pas kejadian, saya tadi lagi di lantai dua kantor saya, lalu pas keluar ternyata ada pohon tumbang,” ujar Santi, pegawai swasta yang berkantor dekat lokasi pohon tumbang.
Ditanya apakah dirinya akan meminta pertanggungjawaban pemerintah daerah dalam hal ini Pemko Medan, Santi tak berani berbicara. “Soal urusan itu bos kita nanti yang menanganinya, karena saya hanya karyawan dan itu bukan urusan kita,” ucapnya.
Santi pun berharap kepada Pemko Medan agar segera memeriksa pohon-pohon di jalan. “Harapannya ya segera dibereskan mana yang sudah tidak layak lagi, agar kejadian ini tidak terulang kembali. Kita jadi was-was ketika sedang berkendara di jalan. Pemerintah harus peka terhadap permasalahan ini karena peristiwa itu bisa mengakibatkan nyawa hilang,” tukasnya.
Sementara itu, Rahayu menyebutkan, ia dan korban bersama sang sopir hendak masuk ke Jalan Teuku Umar lalu melintasi Jalan Kejaksaan. “Tadi kami habis ambil pakaian yang di-laundry di jalan itu. Setelah itu kami mau ke Sekolah Methodist III di kawasan Thamrin. Kami disuruh majikan untuk jemput anaknya yang pulang sekolah,” ungkap perempuan yang bekerja sebagai baby sitter ini di UGD RS Matherna.
Rahayu mengaku, Sri Putri tak mengalami luka serius, hanya bocor di kepalanya. “Dia masih dirawat dan sedang di-scan kepalanya. Tapi lukanya tak begitu serius,” ucapnya.
Amatan Sumut Pos, hingga pukul 13.30, petugas dari Dinas Pertamanan Kota Medan dan BPBD masih berada di lokasi. Para petugas berusaha memotong batang pohon yang tumbang menimpa mobil tersebut dengan gergaji mesin. Dua truk milik Dinas Pertamanan Kota Medan dikerahkan untuk mengangkut batang pohon tersebut.
Selain korban luka dan kerugian materiil, akibat peristiwa ini Jalan Teuku Umar yang menghubungkan Jalan Kejaksaan dan Zainul Arifin tak bisa dilalui sehingga kemacetan pun tak terhindarkan. Sejumlah petugas Polantas tampak sibuk mengalihkan kendaraan yang hendak masuk ke jalan tersebut dan mengatur arus lalu lintas.(ris/gus/adz)
Faktor Usia dan Cuaca
Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan, Zulkifli Sitepu menyebutkan, pohon asam yang tumbang di Jalan Tengku Umar sudah berusia sekitar 40 tahun. Dia menduga, factor cuaca yang menyebabkan banyaknya pohon tumbang dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, termasuk pohon asam itu.
Dijelaskannya, Dinas Pertamanan terus berupaya melakukan perawatan terhadap pohon-pohon yang berdiri di pinggir dan median jalan. Disebutkannya, Bidang Pengawasan Dinas Pertamanan secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap fisik pohon. Ketika ditemukan pohon yang berpotensi tumbang, maka bidang pengawasan akan melaporkannya kepada kepala dinas.
Selanjutnya, kepala dinas mendisposisikan surat kepada bidang taman untuk melakukan eksekusi terhadap pohon yang sudah layak dilakukan pemangkasan.
“Setiap hari anggota sudah bekerja dengan maksimal,” kata Zulkifli.
Karena kejadian pohon tumbang sudah sering terjadi, Zulkifli mengaku sudah mempersiapkan program, yakni bekerja sama dengan para ahli atau akademisi mengenai perawatan pohon.
“Pohon Asam di Jalan Tengku Umar secara fisik dan penampilan masih kuat, tentu ini menjadi pertanyaan juga mengapa pohon yang masih kuat bisa tumbang,” katanya.
Apalagi, menjelang akhir tahun, biasanya curah hujan dan angin kencang menjadi lebih tinggi dibangingkan hari-hari biasa. “Dinas Pertamanan akan meminta saran dan masukan dari para ahli mengenai perawatan pohon, agar kejadian ini tidak kembali terulang,” sebutnya.(dik/adz)