SUMUTPOS.CO – Wakil presiden Zambia Guy Scott menjadi pemimpin kulit putih pertama di sub-Sahara Afrika dalam 20 tahun ini setelah ditunjuk menjadi presiden interim menyusul kematian Presiden Michael Sata hari Selasa (28/10) di London.
Scott mengatakan Zambia akan melangsungkan pemilu presiden dalam 90 hari mendatang.
Scott tidak bisa menjabat presiden karena orangtuanya berasal dari Skotlandia. Namun minggu lalu pemerintah Zambia mengajukan rancangan baru konstitusi kepada parlemen untuk menghapus syarat seorang calon presiden harus dilahirkan orang Zambia.
Scott, usia 70 tahun, lahir di Zambia ketika negara itu masih bernama Rhodesia Utara dibawah jajahan Inggris. Ia adalah pemimpin kulit putih pertama di Afrika sejak F.W. de Klerk memimpin Afrika Selatan tahun 1994.
Kesehatan Sata mencemaskan sejak Juni setelah ia pergi ke Israel untuk mendapat pengobatan dan lalu tidak tampil dihadapan publik selama tiga bulan. Sata, usia 77 tahun, juga tidak hadir dalam sidang umum Majelis Umum PBB bulan lalu di New York.
Presiden Amerika Barack Obama mengungkapkan dukacita kepada pemerintah Zambia mengenai kematian Sata.
Sata memimpin Zambia sejak menang pemilu tahun 2011, yang mengakhiri kekuasaan partai Movement for Multiparty Democracy selama 20 tahun. Ia berhasil menjadi presiden setelah mencalonkan diri empat kali.
SUMUTPOS.CO – Wakil presiden Zambia Guy Scott menjadi pemimpin kulit putih pertama di sub-Sahara Afrika dalam 20 tahun ini setelah ditunjuk menjadi presiden interim menyusul kematian Presiden Michael Sata hari Selasa (28/10) di London.
Scott mengatakan Zambia akan melangsungkan pemilu presiden dalam 90 hari mendatang.
Scott tidak bisa menjabat presiden karena orangtuanya berasal dari Skotlandia. Namun minggu lalu pemerintah Zambia mengajukan rancangan baru konstitusi kepada parlemen untuk menghapus syarat seorang calon presiden harus dilahirkan orang Zambia.
Scott, usia 70 tahun, lahir di Zambia ketika negara itu masih bernama Rhodesia Utara dibawah jajahan Inggris. Ia adalah pemimpin kulit putih pertama di Afrika sejak F.W. de Klerk memimpin Afrika Selatan tahun 1994.
Kesehatan Sata mencemaskan sejak Juni setelah ia pergi ke Israel untuk mendapat pengobatan dan lalu tidak tampil dihadapan publik selama tiga bulan. Sata, usia 77 tahun, juga tidak hadir dalam sidang umum Majelis Umum PBB bulan lalu di New York.
Presiden Amerika Barack Obama mengungkapkan dukacita kepada pemerintah Zambia mengenai kematian Sata.
Sata memimpin Zambia sejak menang pemilu tahun 2011, yang mengakhiri kekuasaan partai Movement for Multiparty Democracy selama 20 tahun. Ia berhasil menjadi presiden setelah mencalonkan diri empat kali.