26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kabut Datang, Data Polusi Lenyap

Pakai masker di China. China memblokir akses ke situs AS yang memuat indeks kualitas udara di China, selama KTT APEC.
Pakai masker di China. China memblokir akses ke situs AS yang memuat indeks kualitas udara di China, selama KTT APEC.

BEIJING, SUMUTPOS.CO – Sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC, Tiongkok ingin tampil sempurna. Termasuk mengamankan Kota Beijing dari kabut polusi. Selama sekitar satu pekan terakhir, ibu kota Negeri Panda itu memang terlihat cantik. Tetapi, kabut polusi kembali muncul kemarin (11/11).

Tidak ingin citra positif yang sudah terbentuk selama KTT APEC mendadak pudar di ujung perhelatan, Tiongkok pun bersiasat. Karena mustahil berkompromi dengan kabut polusi dan cuaca, pemerintahan Presiden Xi Jinping lantas mengakali aplikasi pengukur pencemaran udara. Biasanya, publik mengecek kadar polusi Beijing dari internet atau aplikasi telepon genggam masing-masing.

Ada dua situs resmi yang rutin merilis kadar pencemaran udara Beijing. Yakni, situs pemerintah dan situs Kedutaan Amerika Serikat (AS). Publik biasanya lebih memilih mengecek situs Kedutaan AS. Sebab, situs tersebut bebas dari pengaruh pemerintah. Ajaibnya, mulai kemarin, situs Kedutaan AS mendadak lenyap dari aplikasi telepon genggam. Sementara itu, situs pemerintah tetap menayangkan kadar polusi yang aman.

‘Berdasar edaran pemerintah, laporan kualitas udara bulan ini hanya akan menayangkan tabel resmi yang dirilis Biro Perlindungan Lingkungan Kota Beijing,’ tulis beijing-air.com.

Mulai Senin (10/11), tingkat polusi PM2,5 Beijing berada pada angka 200 atau delapan kali tingkat normal versi WHO. Data tersebut terpampang pada situs Kedutaan AS yang mulai awal pekan hanya bisa diakses dari luar Tiongkok. (AP/hep/c20/fat)

Pakai masker di China. China memblokir akses ke situs AS yang memuat indeks kualitas udara di China, selama KTT APEC.
Pakai masker di China. China memblokir akses ke situs AS yang memuat indeks kualitas udara di China, selama KTT APEC.

BEIJING, SUMUTPOS.CO – Sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC, Tiongkok ingin tampil sempurna. Termasuk mengamankan Kota Beijing dari kabut polusi. Selama sekitar satu pekan terakhir, ibu kota Negeri Panda itu memang terlihat cantik. Tetapi, kabut polusi kembali muncul kemarin (11/11).

Tidak ingin citra positif yang sudah terbentuk selama KTT APEC mendadak pudar di ujung perhelatan, Tiongkok pun bersiasat. Karena mustahil berkompromi dengan kabut polusi dan cuaca, pemerintahan Presiden Xi Jinping lantas mengakali aplikasi pengukur pencemaran udara. Biasanya, publik mengecek kadar polusi Beijing dari internet atau aplikasi telepon genggam masing-masing.

Ada dua situs resmi yang rutin merilis kadar pencemaran udara Beijing. Yakni, situs pemerintah dan situs Kedutaan Amerika Serikat (AS). Publik biasanya lebih memilih mengecek situs Kedutaan AS. Sebab, situs tersebut bebas dari pengaruh pemerintah. Ajaibnya, mulai kemarin, situs Kedutaan AS mendadak lenyap dari aplikasi telepon genggam. Sementara itu, situs pemerintah tetap menayangkan kadar polusi yang aman.

‘Berdasar edaran pemerintah, laporan kualitas udara bulan ini hanya akan menayangkan tabel resmi yang dirilis Biro Perlindungan Lingkungan Kota Beijing,’ tulis beijing-air.com.

Mulai Senin (10/11), tingkat polusi PM2,5 Beijing berada pada angka 200 atau delapan kali tingkat normal versi WHO. Data tersebut terpampang pada situs Kedutaan AS yang mulai awal pekan hanya bisa diakses dari luar Tiongkok. (AP/hep/c20/fat)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/