25.6 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Kapal Motor Terbalik di Tanjung Ayam, 18 TKI Ilegal Hilang

KUALA LUMPUR – Sebuah perahu motor (kapal kecil) yang mengangkut lebih dari 30 warga negara Indonesia (WNI) terbalik di perairan perairan Tanjung Ayam, Pengerang, Malaysia. Akibatnya 18 orang hilang dan 13 orang diselamatkan. Insiden itu terjadi, Rabu (1/6) sekitar pukul 04.30 waktu setempat.

Menurut sumber-sumber Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) Wilayah Selatan, enam penumpang kapal telah diselamatkan kapal MMEA sedangkan tujuh orang lainnya diselamatkan kapal dagang MV Huo Tuo yang berada di perairan tersebut saat kejadian. “Semua korban yang diselamatkan sejauh ini adalah pria dan diyakini mereka imigran ilegal,” ujar sumber MMEA dilansir, The Star, Rabu (1/6).

Setidaknya 18 orang hingga kini belum ditemukan. Upaya menemukan 18 orang yang hilang tersebut tengah dilakukan petugas MMEA. Helikopter dikerahkan MMEA untuk operasi pencarian korban. Menurut sumber MMEA, setidaknya 30 orang berada di kapal tersebut ketika insiden terjadi.

Menyahuti insiden itu, Kantor Perwakilan RI di Johor segera mengurus kepulangan tenaga kerja Indonesia yang selamat. “Kini, mereka sedang diproses mendapatkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP), agar selanjutnya bisa memperoleh Check Out Memo (untuk bisa keluar dari Malaysia) dari pihak imigrasi,” kata Kepala Bidang Penerangan, Sosial, Budaya Kedutaan Besar RI untuk  Malaysia, Suryana Sastradiredja, saat dijumpai di kantornya.

Pengurusan SPLP tersebut, kata Suryana, karena para TKI tidak memiliki dokumen resmi, termasuk izin kerja di Malaysia.  Oleh karenanya, bila dokumen mereka sudah ada dan check out memo sudah keluar, rencananya akan diberangkatkan ke Batam. Selanjutnya diserahkan kepada pihak imigrasi di Indonesia dan dinas sosial setempat.

Suryana menjelaskan bahwa penumpang yang semuanya lelaki itu adalah para tenaga kerja Indonesia (TKI) berasal dari Batam, Jawa Timur, Lombok dan Bali yang ingin pulang ke Tanah Air. Para TKI itu bekerja di beberapa tempat di Malaysia seperti Penang, Johor, Kelantan, dan secara bersama pulang ke Indonesia melalui Batam  menggunakan perahu motor (kapal kecil) . (bbs/jpnn)

KUALA LUMPUR – Sebuah perahu motor (kapal kecil) yang mengangkut lebih dari 30 warga negara Indonesia (WNI) terbalik di perairan perairan Tanjung Ayam, Pengerang, Malaysia. Akibatnya 18 orang hilang dan 13 orang diselamatkan. Insiden itu terjadi, Rabu (1/6) sekitar pukul 04.30 waktu setempat.

Menurut sumber-sumber Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) Wilayah Selatan, enam penumpang kapal telah diselamatkan kapal MMEA sedangkan tujuh orang lainnya diselamatkan kapal dagang MV Huo Tuo yang berada di perairan tersebut saat kejadian. “Semua korban yang diselamatkan sejauh ini adalah pria dan diyakini mereka imigran ilegal,” ujar sumber MMEA dilansir, The Star, Rabu (1/6).

Setidaknya 18 orang hingga kini belum ditemukan. Upaya menemukan 18 orang yang hilang tersebut tengah dilakukan petugas MMEA. Helikopter dikerahkan MMEA untuk operasi pencarian korban. Menurut sumber MMEA, setidaknya 30 orang berada di kapal tersebut ketika insiden terjadi.

Menyahuti insiden itu, Kantor Perwakilan RI di Johor segera mengurus kepulangan tenaga kerja Indonesia yang selamat. “Kini, mereka sedang diproses mendapatkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP), agar selanjutnya bisa memperoleh Check Out Memo (untuk bisa keluar dari Malaysia) dari pihak imigrasi,” kata Kepala Bidang Penerangan, Sosial, Budaya Kedutaan Besar RI untuk  Malaysia, Suryana Sastradiredja, saat dijumpai di kantornya.

Pengurusan SPLP tersebut, kata Suryana, karena para TKI tidak memiliki dokumen resmi, termasuk izin kerja di Malaysia.  Oleh karenanya, bila dokumen mereka sudah ada dan check out memo sudah keluar, rencananya akan diberangkatkan ke Batam. Selanjutnya diserahkan kepada pihak imigrasi di Indonesia dan dinas sosial setempat.

Suryana menjelaskan bahwa penumpang yang semuanya lelaki itu adalah para tenaga kerja Indonesia (TKI) berasal dari Batam, Jawa Timur, Lombok dan Bali yang ingin pulang ke Tanah Air. Para TKI itu bekerja di beberapa tempat di Malaysia seperti Penang, Johor, Kelantan, dan secara bersama pulang ke Indonesia melalui Batam  menggunakan perahu motor (kapal kecil) . (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/