27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Kenapa Kau Pergi Begitu Cepat Anakku…

Foto: Bambang/PM Personil Brimob yang yang tewas ditikam anggota TNI, ditangisi sang ibunda di rumah duka, Jumat (21/11/2014).
Foto: Bambang/PM
Personil Brimob yang yang tewas ditikam anggota TNI, ditangisi sang ibunda di rumah duka, Jumat (21/11/2014).

SUMUTPOS.CO – Jenazah Brigadir Beny H Sihombing (32), korban penikaman oknum TNI Sertu Akhiruddin hingga tewas, dibawa pulang keluarga usai dilakukannya otopsi di RS Bayangkara Medan, di Jalan Wahid Hasyim, Jumat (21/11) siang.

Saat hendak dibawa pulang ke rumah duka yang berada di Sei Mencirim Binjai, wartawan tidak dibenarkan mendekati ruang jenasah. Pengawalan ekstra ketat dilakukan anggota Brimobdasu. Pintu masuk menuju lokasi ditutup dan dijaga, serta mobil jenazah pun sudah disiagakan.

Istri korban tiba di kamar mayat menumpang becak bermotor. Perempuan itu terus menangis sambil menggendong anaknya. Dia langsung dibawa masuk ke kamar jenazah. Raungannya terdengar hingga ke luar.

“Iya itu istri dan anaknya baru datang dari Pekanbaru, Riau,” kata petugas yang berjaga.

Jenasah Brigadir Beni Sihombing (32), tiba di rumah duka Jalan Juanda, Kel. Mencirim, Kec. Binjai Timur, Jumat (21/11) sekitar pukul 13.00 Wib.

Jenasah Beni dibawa menggunakan mobil jenasah dengan pengawalan dari pihak kepolisian dan rekan sesama anggota Brimob. Tangis histeris pun menyambut kedatangan jenasah.

Begitu korban dibawa masuk ke rumah, Berliana Boru Siregar, ibu almarhum tak henti-hentinya meratapi jasad anak kedua dari empat bersaudara itu.

“Kenapa kau pergi begitu cepat anakku. Perasaan, baru saja kulihat kau tidur di kamarmu. Aku tahu engkau anak baik dan berbakti kepada orang tua. Tapi, kenapa bisa jadi seperti ini. Tuhan, kenapa ini terjadi padanya, kenapa Tuhan?” ratap Berliana Boru Siregar.

Kepada wartawan, wanita paruh baya ini berharap pelaku penikaman yang membuat anaknya tewas, mendapatkan hukuman yang setimpal. “Semoga dia (pelaku-red) dihukum setimpal atas perbuatannya,” harap Berliana.

Ayahnya, Bukit Sihombing mengaku tidak memiliki firasat buruk sebelum kejadian. “Nggak ada firasat apa-apa. Kenapa bisa jadi seperti ini,” katanya sembari menitikkan air mata.

Rekan-rekan korban khususnya atasannya Kanit III Gegana, Ipda Lauren Siahaan, yang turut hadir di rumah duka menyebutkan kalau korban merupakan personel yang baik.

Selain rajin dan tidak pernah membantah perintah atasan, korban juga dikenal ramah sesama personel maupun warga tempat dirinya menjalankan tugas.

“Kalau diperintahkan, nggak pernah membantah dia. Orangnya bisa dibilang rajin dan selalu mematuhi perintah. Kalau di lingkungan kerja dia juga terlihat ramah dan kerap menegur warga sekitar,” katanya diamini beberapa rekan sesama kerja.

Kalau firasat buruk menurutnya tidak ada. Tapi meski korban penurut, anehnya kalau diminta oleh atasan untuk melengkapi berkas kepindahannya dari Resmob ke Gegana, korban selalu mengatakan nanti.

“Dia (korban-red) lama tugas di Tanjung Balai, sebagai anggota Resmob (intel brimob-red). Kalau bergabung dengan tim Gegana baru sekitar 2,5 bulan belakangan ini saja. Itulah anehnya, asal diminta berkas kelengkapan dinasnya seperti ijazah dan kelengkapan surat menyurat lainya, tidak pernah diindahkan,” kenang Ipda Lauren.

” Rabu (19/11) lalu lah baru diberikanya berkas yang diminta. Seolah-olah kok enggan kali dia (korban-red) memberikan berkas itu. Meski kita akui kalau selama ini perintah lain selalu dipatuhinya,” terang atasan korban sembari mengungkapkan, korban akan dikebumikan di makam Pahlawan Binjai.

Hal senada disampaikan warga sekitar rumah duka. Brigadir Beni Sihombing dikenal ramah oleh warga, meski sesekali terkesan temperamental. “Asal melintas di sekitar rumah maupun warung tuak (lokasi penikaman), korban selalu menegur walau sambil bawa kereta dengan cara melambaikan tangan,” kenang warga.

Ditanya perihal istri korban, warga mengungkapkan kalau sekitar setahun belakangan Beni dan sang istri tidak bersama. Tidak tahu pasti penyebabnya, namun sepengetahuan beberapa jiran, si istri membawa anak pertama mereka sedangkan anak kedua tinggal bersama Beni. (bam/gib/ind)

Foto: Bambang/PM Personil Brimob yang yang tewas ditikam anggota TNI, ditangisi sang ibunda di rumah duka, Jumat (21/11/2014).
Foto: Bambang/PM
Personil Brimob yang yang tewas ditikam anggota TNI, ditangisi sang ibunda di rumah duka, Jumat (21/11/2014).

SUMUTPOS.CO – Jenazah Brigadir Beny H Sihombing (32), korban penikaman oknum TNI Sertu Akhiruddin hingga tewas, dibawa pulang keluarga usai dilakukannya otopsi di RS Bayangkara Medan, di Jalan Wahid Hasyim, Jumat (21/11) siang.

Saat hendak dibawa pulang ke rumah duka yang berada di Sei Mencirim Binjai, wartawan tidak dibenarkan mendekati ruang jenasah. Pengawalan ekstra ketat dilakukan anggota Brimobdasu. Pintu masuk menuju lokasi ditutup dan dijaga, serta mobil jenazah pun sudah disiagakan.

Istri korban tiba di kamar mayat menumpang becak bermotor. Perempuan itu terus menangis sambil menggendong anaknya. Dia langsung dibawa masuk ke kamar jenazah. Raungannya terdengar hingga ke luar.

“Iya itu istri dan anaknya baru datang dari Pekanbaru, Riau,” kata petugas yang berjaga.

Jenasah Brigadir Beni Sihombing (32), tiba di rumah duka Jalan Juanda, Kel. Mencirim, Kec. Binjai Timur, Jumat (21/11) sekitar pukul 13.00 Wib.

Jenasah Beni dibawa menggunakan mobil jenasah dengan pengawalan dari pihak kepolisian dan rekan sesama anggota Brimob. Tangis histeris pun menyambut kedatangan jenasah.

Begitu korban dibawa masuk ke rumah, Berliana Boru Siregar, ibu almarhum tak henti-hentinya meratapi jasad anak kedua dari empat bersaudara itu.

“Kenapa kau pergi begitu cepat anakku. Perasaan, baru saja kulihat kau tidur di kamarmu. Aku tahu engkau anak baik dan berbakti kepada orang tua. Tapi, kenapa bisa jadi seperti ini. Tuhan, kenapa ini terjadi padanya, kenapa Tuhan?” ratap Berliana Boru Siregar.

Kepada wartawan, wanita paruh baya ini berharap pelaku penikaman yang membuat anaknya tewas, mendapatkan hukuman yang setimpal. “Semoga dia (pelaku-red) dihukum setimpal atas perbuatannya,” harap Berliana.

Ayahnya, Bukit Sihombing mengaku tidak memiliki firasat buruk sebelum kejadian. “Nggak ada firasat apa-apa. Kenapa bisa jadi seperti ini,” katanya sembari menitikkan air mata.

Rekan-rekan korban khususnya atasannya Kanit III Gegana, Ipda Lauren Siahaan, yang turut hadir di rumah duka menyebutkan kalau korban merupakan personel yang baik.

Selain rajin dan tidak pernah membantah perintah atasan, korban juga dikenal ramah sesama personel maupun warga tempat dirinya menjalankan tugas.

“Kalau diperintahkan, nggak pernah membantah dia. Orangnya bisa dibilang rajin dan selalu mematuhi perintah. Kalau di lingkungan kerja dia juga terlihat ramah dan kerap menegur warga sekitar,” katanya diamini beberapa rekan sesama kerja.

Kalau firasat buruk menurutnya tidak ada. Tapi meski korban penurut, anehnya kalau diminta oleh atasan untuk melengkapi berkas kepindahannya dari Resmob ke Gegana, korban selalu mengatakan nanti.

“Dia (korban-red) lama tugas di Tanjung Balai, sebagai anggota Resmob (intel brimob-red). Kalau bergabung dengan tim Gegana baru sekitar 2,5 bulan belakangan ini saja. Itulah anehnya, asal diminta berkas kelengkapan dinasnya seperti ijazah dan kelengkapan surat menyurat lainya, tidak pernah diindahkan,” kenang Ipda Lauren.

” Rabu (19/11) lalu lah baru diberikanya berkas yang diminta. Seolah-olah kok enggan kali dia (korban-red) memberikan berkas itu. Meski kita akui kalau selama ini perintah lain selalu dipatuhinya,” terang atasan korban sembari mengungkapkan, korban akan dikebumikan di makam Pahlawan Binjai.

Hal senada disampaikan warga sekitar rumah duka. Brigadir Beni Sihombing dikenal ramah oleh warga, meski sesekali terkesan temperamental. “Asal melintas di sekitar rumah maupun warung tuak (lokasi penikaman), korban selalu menegur walau sambil bawa kereta dengan cara melambaikan tangan,” kenang warga.

Ditanya perihal istri korban, warga mengungkapkan kalau sekitar setahun belakangan Beni dan sang istri tidak bersama. Tidak tahu pasti penyebabnya, namun sepengetahuan beberapa jiran, si istri membawa anak pertama mereka sedangkan anak kedua tinggal bersama Beni. (bam/gib/ind)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/