30 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Polisi Dilempar Batu, Provokator Diamankan

Ratusan warga pinggiran rel KA di kawasan Jalan Timah berkumpul menyaksikan tim eksekusi yang akan membingkar rumah mereka, Selasa (25/11/2014).
Ratusan warga pinggiran rel KA di kawasan Jalan Timah berkumpul menyaksikan tim eksekusi yang akan membingkar rumah mereka, Selasa (25/11/2014).

MEDAN,SUMUTPOS.CO- Bentrokan antara warga yang menolak penggusuran dan personel Polisi tak terhindarkan dalam eksekusi rumah warga di Jalan Timah, Kelurahan Pandau Hulu, Medan Area, Selasa (25/11/2014). Bentrokan ini terjadi akibat seorang warga melemparkan batu kepada petugas kepolisian.

Melihat hal itu, polisi yang melihat langsung menangkap pria yang diduga provokator itu. Namun, bentrokan tersebut tidak berlangsung lama, karena Kapolsek Medan Area AKP Yudi Prianto langsung melerai.

Terlihat, warga juga menutup jalan tersebut dengan pohon agar buldozer tidak menghancurkan rumah mereka. Bahkan, 90 kepala keluarga yang tinggal di sana mengancam akan tidur di rel kereta api jika rumah mereka tetap digusur.

“Pak pikirkan nasib kami, jika kalian memang tetap menggusur, maka kami akan tidur di rel kereta api ini,” ujar Marni, disambut teriak warga lainnya.

“Sudah puluhan tahun kami tinggal disini dan setiap tahun kami bayar sama pihak PT KAI. Mana pertanggungjawaban kalian,” lanjut dia.

Menurut Marni, warga juga menilai pemerintah tidak mau tahu dengan nasib mereka jika diadakannya penggusuran.

“Mana kalian pemerintah, masa tidak mau tahu dengan nasib kami. Jika kalian mau menggusur, berikan kami tempat tinggal baru. Dimana kami akan tinggal dan uang Rp 1,5 juta untuk penggusuran mana cukup buat kami,” ungkapnya.

Pantauan di lokasi, terlihat polisi, TNI pihak PT KAI bersiap-siap melakukan penggusuran. Namun, warga masih menghalau penggusuran.

Seperti diketahui, eksekusi rumah warga di pinggiran rel KA ini berhubungan dengan rencana Kemneterian Perhubungan ingin membangun jalur ganda (double track) Medan-Kualanamu pada 2015 mendatang.Sebelumnya, PT KAI telah memberikan imbauan dan uang bongkar kepada warga untuk membongkar sendiri bangunan rumahnya, namun tidak diindahkan.(dik/adz)

Ratusan warga pinggiran rel KA di kawasan Jalan Timah berkumpul menyaksikan tim eksekusi yang akan membingkar rumah mereka, Selasa (25/11/2014).
Ratusan warga pinggiran rel KA di kawasan Jalan Timah berkumpul menyaksikan tim eksekusi yang akan membingkar rumah mereka, Selasa (25/11/2014).

MEDAN,SUMUTPOS.CO- Bentrokan antara warga yang menolak penggusuran dan personel Polisi tak terhindarkan dalam eksekusi rumah warga di Jalan Timah, Kelurahan Pandau Hulu, Medan Area, Selasa (25/11/2014). Bentrokan ini terjadi akibat seorang warga melemparkan batu kepada petugas kepolisian.

Melihat hal itu, polisi yang melihat langsung menangkap pria yang diduga provokator itu. Namun, bentrokan tersebut tidak berlangsung lama, karena Kapolsek Medan Area AKP Yudi Prianto langsung melerai.

Terlihat, warga juga menutup jalan tersebut dengan pohon agar buldozer tidak menghancurkan rumah mereka. Bahkan, 90 kepala keluarga yang tinggal di sana mengancam akan tidur di rel kereta api jika rumah mereka tetap digusur.

“Pak pikirkan nasib kami, jika kalian memang tetap menggusur, maka kami akan tidur di rel kereta api ini,” ujar Marni, disambut teriak warga lainnya.

“Sudah puluhan tahun kami tinggal disini dan setiap tahun kami bayar sama pihak PT KAI. Mana pertanggungjawaban kalian,” lanjut dia.

Menurut Marni, warga juga menilai pemerintah tidak mau tahu dengan nasib mereka jika diadakannya penggusuran.

“Mana kalian pemerintah, masa tidak mau tahu dengan nasib kami. Jika kalian mau menggusur, berikan kami tempat tinggal baru. Dimana kami akan tinggal dan uang Rp 1,5 juta untuk penggusuran mana cukup buat kami,” ungkapnya.

Pantauan di lokasi, terlihat polisi, TNI pihak PT KAI bersiap-siap melakukan penggusuran. Namun, warga masih menghalau penggusuran.

Seperti diketahui, eksekusi rumah warga di pinggiran rel KA ini berhubungan dengan rencana Kemneterian Perhubungan ingin membangun jalur ganda (double track) Medan-Kualanamu pada 2015 mendatang.Sebelumnya, PT KAI telah memberikan imbauan dan uang bongkar kepada warga untuk membongkar sendiri bangunan rumahnya, namun tidak diindahkan.(dik/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/