NEW DELHI, SUMUTPOS.CO – Belakangan, India lebih identik dengan kejahatan seksual ketimbang pesona Taj Mahal. Tidak ingin citra buruk itu terus melekat, Perdana Menteri (PM) Narenda Modi pun melakukan terobosan. Pada Kamis (27/11), India melonggarkan izin masuk bagi 43 negara. Tujuannya, tentu mendongkrak angka kunjungan wisatawan.
Mulai sekarang, wisatawan dari Amerika Serikat (AS), Australia, Brasil, Jerman, dan Jepang tidak perlu visa lagi untuk datang ke India. Sebab, Modi memberlakukan visa on arrival bagi wisatawan dari negara-negara tersebut. Dengan demikian, para calon turis tidak perlu berlama-lama mengurus visa di kantor perwakilan setempat sebelum bertolak ke India.
Selain lima negara itu, visa on arrival berlaku bagi warga dari 38 negara lainnya. ‘Kini para wisatawan bisa mengajukan aplikasi visa secara online dan tinggal mengambil di bandara,’ jelas Menteri Pariwisata Mahesh Sharma. Dia berharap perubahan tersebut bisa berdampak positif bagi industri pariwisata India.
‘Skema itu bagaikan impian yang menjadi nyata bagi seluruh komponen industri pariwisata India,’ ungkap Sharma. Dengan mempermudah izin masuk, dia yakin arus kunjungan wisatawan akan meningkat. Pada 2012, jumlah wisatawan yang berkunjung ke India tercatat sekitar 6,58 juta. Jumlah itu masih jauh lebih sedikit ketimbang angka wisatawan asing di Thailand dan Malaysia.
Pemberlakuan visa on arrival bakal meningkatkan angka kunjungan wisatawan asing ke India. Juga, menjadi bukti bahwa pemerintahan Modi serius dalam menggarap sektor wisata. Sebab, kini bukan hanya 12 negara yang menikmati kelonggaran izin masuk, tetapi juga 31 negara lainnya. Berbekal visa on arrival tersebut, wisatawan bisa tinggal di India sampai maksimal 30 hari.
Saat ini baru sembilan bandara yang bisa melayani visa on arrival. Yakni, Bandara Internasional Bengaluru, Chennai, Kochi, Delhi, dan Goa. Juga, Bandara Internasional Hyderabad, Kolkata, Mumbai, dan Thiruvananthapuram. Sebelum menerbitkan visa on arrival, pemerintah setiap negara harus menelusuri database lebih dulu.
Setelah semua beres, calon wisatawan hanya tinggal bertolak ke India dan mendapatkan visa mereka di salah satu bandara tersebut. ‘Kami mendukung penuh kebijakan Kementerian Pariwisata itu. Kami akan melakukan berbagai cara agar harapan semua orang tentang pariwisata yang maju bisa tercapai,’ ungkap Subhash Goyal, presiden Asosiasi Biro Perjalanan Wisata India. (BBC/IBT/hep/c15/ami)