26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ada Isu Syamsul akan ‘Tumbalkan’ Sopir

Foto: Indra/PM Kapoldasu Irjend Pol Eko Hadi dan ketiga pembantu korban penganiayaan Syamsul Anwar cs, di halaman Mapolresta Medan, Jumat (28/11/2014).
Foto: Indra/PM
Kapoldasu Irjend Pol Eko Hadi dan ketiga pembantu korban penganiayaan Syamsul Anwar cs, di halaman Mapolresta Medan, Jumat (28/11/2014).

SUMUTPOS.CO – Saat ini penyidik Polresta Medan masih bekerja keras melengkapi berkas kasus penganiayaan terhadap tiga pembantu rumah tangga (PRT) asal Pulau Jawa, di Jl. Beo/Jl Angsa No.17, Kel. Sidodadi, Kec. Medan Timur.

Selain itu, Polisi juga mendalami bukti-bukti keterlibatan para tersangka atas tewasnya 2 PRT bernama Cici (ditemukan di Barusjahe, Karo) dan Yanti (ditemukan di aliran Sungai Deli, Labuhan Deli).

Meski masih dalam proses pendalaman, Kapoldasu, Irjen Eko Hadi Sutedjo menegaskan akan terus memonitor penyidikan hingga berkas dilimpahkan ke pengadilan.

Penegasan tersebut disampaikan Kapoldasu melalui Kabid Humas Poldasu, AKBP Helfi Assegaf, menyusul munculnya kabar kalau pihak keluarga Syamsul sedang melakukan lobi kepada seorang jenderal bintang dua yang bertugas di Mabes Polri.

“Kalau memang infonya seperti itu, kita (Poldasu) akan memantau penyidikannya,” ujar AKBP Helfi Assegaf, menegaskan kalau Polri khususnya jajaran Poldasu selalu bekerja professional.

Berdasarkan informasi diperoleh dari sumber terpercaya di Mapolresta Medan, ada upaya-upaya meringankan jerat hukum bagi Syamsul dan istrinya, Radika.

Foto: Indra/PM Syamsul dan istrinya, Radika, saat hendak menuju mobil Honda Jazz miliknya, hendak ke kantor polisi. Pasangan ini  dituding melakukan penganiayaan terhadap pekerjanya, Kamis (27/11/2014).
Foto: Indra/PM
Syamsul dan istrinya, Radika, saat hendak menuju mobil Honda Jazz miliknya, hendak ke kantor polisi. Pasangan ini dituding melakukan penganiayaan terhadap pekerjanya, Kamis (27/11/2014).

Sebagai tumbal, nantinya dugaan-dugaan yang mengarah kepada pasangan tersebut akan ditanggung oleh dua pekerja mereka yang turut diamankan saat penggerebekan. Dan orang yang paling berpeluang menanggung adalah sopir mereka yakni Feri Syahputra.

“Infonya, abang si Samsul ke Jakarta (Mabes) untuk menemui seorang jenderal bintang dua. Melalui si jenderal, nantinya berkasnya si Syamsul dan istrinya akan direkayasa. Dugaan-dugaan keterlibatan keduanya kemungkinan besar dilimpahkan kepada si sopir,” ungkap sumber pada Senin (1/12) pagi di Mapolresta Medan.

Lanjutnya, hingga kini Syamsul dan Radika masih tersangka. Tapi cerita di BAP belum ada mengarah kepada pasangan ini, melainkan Feri. Dari keterangan si sopir inilah, nantinya Syamsul dan Radika selamat dari jerat hukum.

“Ini ’kan kasus nasional. Mungkin keluarga Syamsul mentok di Polresta, makanya berupaya melobi ke Mabes Polri. Jadi, keterangan si Feri nanti yang merencanakan semua pembunuhan itu, bukan Syamsul,” bebernya sembari menyebutkan, tidak tertutup kemungkinan Syamsul dan Radika akan menjadi tahanan kota.

“Kita lihat saja bagaimana perkembangan kasus ini. Jika nantinya Pasutri itu diringankan, berarti keluarganya berhasil melakukan lobi di Mabes Polri,” tandasnya.(ind/ras)

Foto: Indra/PM Kapoldasu Irjend Pol Eko Hadi dan ketiga pembantu korban penganiayaan Syamsul Anwar cs, di halaman Mapolresta Medan, Jumat (28/11/2014).
Foto: Indra/PM
Kapoldasu Irjend Pol Eko Hadi dan ketiga pembantu korban penganiayaan Syamsul Anwar cs, di halaman Mapolresta Medan, Jumat (28/11/2014).

SUMUTPOS.CO – Saat ini penyidik Polresta Medan masih bekerja keras melengkapi berkas kasus penganiayaan terhadap tiga pembantu rumah tangga (PRT) asal Pulau Jawa, di Jl. Beo/Jl Angsa No.17, Kel. Sidodadi, Kec. Medan Timur.

Selain itu, Polisi juga mendalami bukti-bukti keterlibatan para tersangka atas tewasnya 2 PRT bernama Cici (ditemukan di Barusjahe, Karo) dan Yanti (ditemukan di aliran Sungai Deli, Labuhan Deli).

Meski masih dalam proses pendalaman, Kapoldasu, Irjen Eko Hadi Sutedjo menegaskan akan terus memonitor penyidikan hingga berkas dilimpahkan ke pengadilan.

Penegasan tersebut disampaikan Kapoldasu melalui Kabid Humas Poldasu, AKBP Helfi Assegaf, menyusul munculnya kabar kalau pihak keluarga Syamsul sedang melakukan lobi kepada seorang jenderal bintang dua yang bertugas di Mabes Polri.

“Kalau memang infonya seperti itu, kita (Poldasu) akan memantau penyidikannya,” ujar AKBP Helfi Assegaf, menegaskan kalau Polri khususnya jajaran Poldasu selalu bekerja professional.

Berdasarkan informasi diperoleh dari sumber terpercaya di Mapolresta Medan, ada upaya-upaya meringankan jerat hukum bagi Syamsul dan istrinya, Radika.

Foto: Indra/PM Syamsul dan istrinya, Radika, saat hendak menuju mobil Honda Jazz miliknya, hendak ke kantor polisi. Pasangan ini  dituding melakukan penganiayaan terhadap pekerjanya, Kamis (27/11/2014).
Foto: Indra/PM
Syamsul dan istrinya, Radika, saat hendak menuju mobil Honda Jazz miliknya, hendak ke kantor polisi. Pasangan ini dituding melakukan penganiayaan terhadap pekerjanya, Kamis (27/11/2014).

Sebagai tumbal, nantinya dugaan-dugaan yang mengarah kepada pasangan tersebut akan ditanggung oleh dua pekerja mereka yang turut diamankan saat penggerebekan. Dan orang yang paling berpeluang menanggung adalah sopir mereka yakni Feri Syahputra.

“Infonya, abang si Samsul ke Jakarta (Mabes) untuk menemui seorang jenderal bintang dua. Melalui si jenderal, nantinya berkasnya si Syamsul dan istrinya akan direkayasa. Dugaan-dugaan keterlibatan keduanya kemungkinan besar dilimpahkan kepada si sopir,” ungkap sumber pada Senin (1/12) pagi di Mapolresta Medan.

Lanjutnya, hingga kini Syamsul dan Radika masih tersangka. Tapi cerita di BAP belum ada mengarah kepada pasangan ini, melainkan Feri. Dari keterangan si sopir inilah, nantinya Syamsul dan Radika selamat dari jerat hukum.

“Ini ’kan kasus nasional. Mungkin keluarga Syamsul mentok di Polresta, makanya berupaya melobi ke Mabes Polri. Jadi, keterangan si Feri nanti yang merencanakan semua pembunuhan itu, bukan Syamsul,” bebernya sembari menyebutkan, tidak tertutup kemungkinan Syamsul dan Radika akan menjadi tahanan kota.

“Kita lihat saja bagaimana perkembangan kasus ini. Jika nantinya Pasutri itu diringankan, berarti keluarganya berhasil melakukan lobi di Mabes Polri,” tandasnya.(ind/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/