25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Cina Didemo Vietnam

Perebutan Pulau

BEIJING- Perebutan pulau Spratly di Laut Cina Selatan dengan sejumlah negara menimbulkan ketegangan. Terkhusus Filipina, Vietnam dan Cina. Ketiga negara itu menyusun berbagai strategi demi pulau yang menyimpan sumber daya alam.

Munculnya campur tangan Cina, pihak Vietnam kembali berunjuk rasa menentang agresi Cina di Laut Cina Selatan yang dipersengketakan. Sekitar 100 orang berkumpul di luar kedutaan besar Cina memprotes klaim Beijing.
Pemerintah Komunis Cina jarang mengizinkan penduduk berunjuk rasa. Namun, dalam tiga minggu terakhir, setiap hari Minggu demonstrasi dibiarkan terjadi. Hal ini dipandang mewakili kemarahan dan keputusasaan yang dirasakan para pemimpin Vietnam.

Sebelumnya, kedua negara mengakui melakukan latihan militer di Laut Cina Selatan dalam beberapa hari terakhir untuk menggarisbawahi klaimnya, setelah terjadi bentrokan di laut.

Kini, giliran Filipina bersiap-siap mengirim kapal-kapal yang sudah tua, salah satunya dari masa Perang Dunia Kedua  ke daerah sengketa. Seperti Vietnam, Filipina menuduh Cina menyatakan klaim secara agresif.

Semua pihak menyatakan keinginan bagi jalan keluar damai dan Cina menegaskan mereka tidak akan lagi menggunakan kekerasan. Tetapi terjadi peningkatan ketegangan dan tetap ada kekhawatiran akan terjadinya bentrokan.
Cina menyatakan tidak akan menggunakan kekuatan menyelesaikan sengketa batas wilayah maritim  Laut Cina Selatan. Beberapa negara Asia mengklaim wilayah di perairan Laut Cina Selatan, perairan yang mencakup rute pelayaran penting dan mungkin memiliki simpanan minyak dan gas.  ‘’Kami tak akan menggunakan kekuatan atau ancaman kekuatan,’’ kata juru bicara kementerian luar negeri Cina Hong Lei.  (bbc/bbs/jpnn)

Perebutan Pulau

BEIJING- Perebutan pulau Spratly di Laut Cina Selatan dengan sejumlah negara menimbulkan ketegangan. Terkhusus Filipina, Vietnam dan Cina. Ketiga negara itu menyusun berbagai strategi demi pulau yang menyimpan sumber daya alam.

Munculnya campur tangan Cina, pihak Vietnam kembali berunjuk rasa menentang agresi Cina di Laut Cina Selatan yang dipersengketakan. Sekitar 100 orang berkumpul di luar kedutaan besar Cina memprotes klaim Beijing.
Pemerintah Komunis Cina jarang mengizinkan penduduk berunjuk rasa. Namun, dalam tiga minggu terakhir, setiap hari Minggu demonstrasi dibiarkan terjadi. Hal ini dipandang mewakili kemarahan dan keputusasaan yang dirasakan para pemimpin Vietnam.

Sebelumnya, kedua negara mengakui melakukan latihan militer di Laut Cina Selatan dalam beberapa hari terakhir untuk menggarisbawahi klaimnya, setelah terjadi bentrokan di laut.

Kini, giliran Filipina bersiap-siap mengirim kapal-kapal yang sudah tua, salah satunya dari masa Perang Dunia Kedua  ke daerah sengketa. Seperti Vietnam, Filipina menuduh Cina menyatakan klaim secara agresif.

Semua pihak menyatakan keinginan bagi jalan keluar damai dan Cina menegaskan mereka tidak akan lagi menggunakan kekerasan. Tetapi terjadi peningkatan ketegangan dan tetap ada kekhawatiran akan terjadinya bentrokan.
Cina menyatakan tidak akan menggunakan kekuatan menyelesaikan sengketa batas wilayah maritim  Laut Cina Selatan. Beberapa negara Asia mengklaim wilayah di perairan Laut Cina Selatan, perairan yang mencakup rute pelayaran penting dan mungkin memiliki simpanan minyak dan gas.  ‘’Kami tak akan menggunakan kekuatan atau ancaman kekuatan,’’ kata juru bicara kementerian luar negeri Cina Hong Lei.  (bbc/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/