25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Yanti Punya Bekas Luka Bakar di Dada

Foto: Amri/PM Jenazah Yanti di RSU Pirngadi dikerubungi Tim Identifikasi Polresta. PRT Syamsul, Endang mengakui, baju yang dikenakan Yanti saat itu adalah miliknya, Senin (1/12/2014).
Foto: Amri/PM
Jenazah Yanti di RSU Pirngadi dikerubungi Tim Identifikasi Polresta. PRT Syamsul, Endang mengakui, baju yang dikenakan Yanti saat itu adalah miliknya, Senin (1/12/2014).

SUMUTPOS.CO – Sesuai jadwal, Sabtu (6/12) lalu keluarga Yanti, PRT asal Tasikmalaya yang belum diketahui keberadaannya (diduga tewas dan dibuang oleh Syamsul cs), tiba di Medan. Mereka menginap di Hotel Sakura.

Keluarga yang datang dari Bandung adalah anak Yanti, Aldiansyah (7) dan Anah (37), sepupu Yanti. Ditemui Sumut Pos di Polresta Medan, Anah meyakini mayat yang ditemukan di aliran Sungai Deli kawasan Labuhan Deli adalah mayat Yanti.

“Meski saya belum lihat langsung, sebagai seorang saudara saya mengenali betul ciri-ciri Yanti. Setelah melihat fotonya saya bertambah yakin dan feeling itu Yanti. Dari jari dan kuku tangannya, mulut/bibir, rambut, hidung, serta rambutnya yang pendek, saya yakin itu dia,” ucap Anah sembari menangis.

Menurutnya, Yanti memiliki nama asli Nurmiyati (25), lahir 28 April 1989. Alamat tinggalnya di Kampung Cirapih RT 004/005, Parung, Cibalong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Yanti memiliki sifat yang pendiam, tetapi baik hati dan pekerja keras.

“Dia memiliki tanda bekas luka di bagian dada hingga leher akibat terkena siraman air panas. Tanda bekas luka itu yang masih saya ingat dan pernah lihat waktu dia tinggal dan bekerja di Bandung,” ungkap wanita yang mengenakan jilbab ungu, kaos pink dan celana panjang hitam motif bunga-bunga.

Namun demikian, kata Anah, polisi belum bisa memastikan apakah memang benar itu mayat Yanti. “Tadi (kemarin) polisi sudah menghubungi pihak rumah sakit (RSUD Dr Pirngadi Medan) dan katanya masih dalam proses,” aku Anah.

Ia menyebut, Yanti memiliki seorang anak dan suami bernama Budi. Yanti merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. “Sejak Desember 2013, dia sudah berangkat ke Jakarta. Saya terakhir bertemu dengannya lebaran kemarin (2014) sewaktu di Bandung,” bebernya.

Sebelum ke Jakarta, lanjut Anah, Yanti pernah bekerja di Malaysia sebagai TKW dua tahun lamanya (2010-2012). “Saya enggak ingat tahun berapa, setahu saya pas anaknya berusia 3 tahun,” jelasnya.

Kanit VC/ Judisila, AKP Martuasah Tobing yang dikonfirmasi mengaku masih mendalami keterangan keluarga Yanti. “Kita masih dalami keterangannya dengan fakta yang ada. Namun, kita juga masih fokus dengan pembongkaran yang diduga adanya korban yang dikubur di rumah tersangka Syamsul. Jadi, kita belum bisa pastikan,” ujarnya. (ris/smg/ras)

Foto: Amri/PM Jenazah Yanti di RSU Pirngadi dikerubungi Tim Identifikasi Polresta. PRT Syamsul, Endang mengakui, baju yang dikenakan Yanti saat itu adalah miliknya, Senin (1/12/2014).
Foto: Amri/PM
Jenazah Yanti di RSU Pirngadi dikerubungi Tim Identifikasi Polresta. PRT Syamsul, Endang mengakui, baju yang dikenakan Yanti saat itu adalah miliknya, Senin (1/12/2014).

SUMUTPOS.CO – Sesuai jadwal, Sabtu (6/12) lalu keluarga Yanti, PRT asal Tasikmalaya yang belum diketahui keberadaannya (diduga tewas dan dibuang oleh Syamsul cs), tiba di Medan. Mereka menginap di Hotel Sakura.

Keluarga yang datang dari Bandung adalah anak Yanti, Aldiansyah (7) dan Anah (37), sepupu Yanti. Ditemui Sumut Pos di Polresta Medan, Anah meyakini mayat yang ditemukan di aliran Sungai Deli kawasan Labuhan Deli adalah mayat Yanti.

“Meski saya belum lihat langsung, sebagai seorang saudara saya mengenali betul ciri-ciri Yanti. Setelah melihat fotonya saya bertambah yakin dan feeling itu Yanti. Dari jari dan kuku tangannya, mulut/bibir, rambut, hidung, serta rambutnya yang pendek, saya yakin itu dia,” ucap Anah sembari menangis.

Menurutnya, Yanti memiliki nama asli Nurmiyati (25), lahir 28 April 1989. Alamat tinggalnya di Kampung Cirapih RT 004/005, Parung, Cibalong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Yanti memiliki sifat yang pendiam, tetapi baik hati dan pekerja keras.

“Dia memiliki tanda bekas luka di bagian dada hingga leher akibat terkena siraman air panas. Tanda bekas luka itu yang masih saya ingat dan pernah lihat waktu dia tinggal dan bekerja di Bandung,” ungkap wanita yang mengenakan jilbab ungu, kaos pink dan celana panjang hitam motif bunga-bunga.

Namun demikian, kata Anah, polisi belum bisa memastikan apakah memang benar itu mayat Yanti. “Tadi (kemarin) polisi sudah menghubungi pihak rumah sakit (RSUD Dr Pirngadi Medan) dan katanya masih dalam proses,” aku Anah.

Ia menyebut, Yanti memiliki seorang anak dan suami bernama Budi. Yanti merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. “Sejak Desember 2013, dia sudah berangkat ke Jakarta. Saya terakhir bertemu dengannya lebaran kemarin (2014) sewaktu di Bandung,” bebernya.

Sebelum ke Jakarta, lanjut Anah, Yanti pernah bekerja di Malaysia sebagai TKW dua tahun lamanya (2010-2012). “Saya enggak ingat tahun berapa, setahu saya pas anaknya berusia 3 tahun,” jelasnya.

Kanit VC/ Judisila, AKP Martuasah Tobing yang dikonfirmasi mengaku masih mendalami keterangan keluarga Yanti. “Kita masih dalami keterangannya dengan fakta yang ada. Namun, kita juga masih fokus dengan pembongkaran yang diduga adanya korban yang dikubur di rumah tersangka Syamsul. Jadi, kita belum bisa pastikan,” ujarnya. (ris/smg/ras)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/