29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Polisi Sydney Tutup Sebagian Kawasan Bisnis

Foto: AP/Rob Griffith Polisi anti-teror terlihat di Martin Place, di kawasan bisnis pusat di Sydney, Australia (15/12).
Foto: AP/Rob Griffith
Polisi anti-teror terlihat di Martin Place, di kawasan bisnis pusat di Sydney, Australia (15/12).

SYDNEY, SUMUTPOS.CO – Ratusan polisi Australia di Sydney menutup sebagian dari kawasan bisnis di pusat kota itu, tempat seorang laki-laki bersenjata menyandera lebih dari 30 orang di dalam sebuah kafe.

Siaran langsung televisi dari lokasi itu menunjukkan orang-orang di kafe itu dipaksa berdiri dekat jendela dan mengangkat tangan mereka. Sebuah bendera berwarna hitam dengan tulisan Bahasa Arab juga terlihat dari jendela kaca kafe itu.

Polisi mengatakan sejumlah bangunan di sekitar kafe itu telah dievakuasi, termasuk gedung Opera House yang terkenal. Jalan-jalan di daerah itu juga ditutup.

Komisaris Polisi negara bagian New South Wales, Andrew Scipione, mengatakan dalam jumpa pers mereka sedang berusaha mengontak orang-orang di dalam kafe itu. Ia menolak menyebut situasi itu aksi teroris.

Dalam jumpa pers sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan motif insiden itu belum diketahui. Katanya, pelaku ingin membuat orang ketakutan dan Abbott menghimbau warga Australia agar tetap beraktivitas secara normal.

Ia menambahkan para penegak hukum sedang berusaha mengatasi situasi tersebut secara menyeluruh dan profesional.

Kafe itu terletak di jantung distrik keuangan dan perbelanjaan Sydney, yang dipadati orang-orang yang sibuk berbelanja untuk musim liburan akhir tahun. Gedung parlemen New South Wales terletak hanya beberapa blok dari kafe itu. (VOA)

Foto: AP/Rob Griffith Polisi anti-teror terlihat di Martin Place, di kawasan bisnis pusat di Sydney, Australia (15/12).
Foto: AP/Rob Griffith
Polisi anti-teror terlihat di Martin Place, di kawasan bisnis pusat di Sydney, Australia (15/12).

SYDNEY, SUMUTPOS.CO – Ratusan polisi Australia di Sydney menutup sebagian dari kawasan bisnis di pusat kota itu, tempat seorang laki-laki bersenjata menyandera lebih dari 30 orang di dalam sebuah kafe.

Siaran langsung televisi dari lokasi itu menunjukkan orang-orang di kafe itu dipaksa berdiri dekat jendela dan mengangkat tangan mereka. Sebuah bendera berwarna hitam dengan tulisan Bahasa Arab juga terlihat dari jendela kaca kafe itu.

Polisi mengatakan sejumlah bangunan di sekitar kafe itu telah dievakuasi, termasuk gedung Opera House yang terkenal. Jalan-jalan di daerah itu juga ditutup.

Komisaris Polisi negara bagian New South Wales, Andrew Scipione, mengatakan dalam jumpa pers mereka sedang berusaha mengontak orang-orang di dalam kafe itu. Ia menolak menyebut situasi itu aksi teroris.

Dalam jumpa pers sebelumnya, Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan motif insiden itu belum diketahui. Katanya, pelaku ingin membuat orang ketakutan dan Abbott menghimbau warga Australia agar tetap beraktivitas secara normal.

Ia menambahkan para penegak hukum sedang berusaha mengatasi situasi tersebut secara menyeluruh dan profesional.

Kafe itu terletak di jantung distrik keuangan dan perbelanjaan Sydney, yang dipadati orang-orang yang sibuk berbelanja untuk musim liburan akhir tahun. Gedung parlemen New South Wales terletak hanya beberapa blok dari kafe itu. (VOA)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/