PALU, SUMUTPOS.CO Tiga warga Napu asal Desa Tamadue Kecamatan Lore Timur disandera kelompok sipil bersenjata di hutan Tamadue Kecamatan Lore Timur, Sabtu kemarin.
Ketiga warga desa Tamadue masing-masing diketahui bernama, Harun Tobimbi, Victor Polaba, dan Garataudu. Saat kejadian, ketiganya sedang mencari damar di hutan Desa Tamadue Kecamatan Lore Timur.
Informasi yang diperoleh Radar Sulteng (Grup JPNN), menyebutkan, satu di antara sandera bernama Garataudu disebutkan sudah meninggal karena ditembak kelompok sipil bersenjata.
Sedangkan satunya bernama Victor Polaba berhasil lolos setelah diminta membeli beras dan kebutuhan lain ke kampung terdekat. Satunya lagi bernama Harun Tobimbi masih dalam penyanderaan oleh kelompok sipil bersenjata di hutan Tamadue yang diperkirakan masih satu kawasan dengan hutan Desa Tamanjeka di wilayah Poso Pesisir.
Sumber yang juga aparat keamanan di wilayah tersebut, menyebutkan bahwa dari tiga warga yang sempat disandera, ada seorang yang berhasil melarikan diri. “Yang namanya Victor, sempat disuruh membeli logistik beras, sementara dua rekannya tetap disandera,” jelas sumber tadi malam.
Masih menurut dia, Victor diancam agar tidak melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian. Jika melapor maka rekannya yang masih disandera akan dihabisi. Bahkan salah seorang diantaranya, yakni Garataudu langsung ditembak di tengah hutan, tempat warga mencari damar, oleh kelompok bersenjata yang diperkirakan berjumlah 20 orang dengan persenjataan lengkap dan canggih.
Victor sendiri bisa selamat setelah diberi uang Rp150 ribu untuk membeli beras dan kebutuhan lain. Saat tiba di perkampungan Victor tidak membeli beras dan memilih melaporkan kepada aparat Polsek maupun Babinsa setempat bahwa rekannya bernama Garataudu telah tewas ditembak.
“Jadi yang ditembak itu dijadikan contoh, kalau dia melapor nasibnya akan sama seperti rekannya,” kata sumber lagi.
Persenjataan yang dimiliki kelompok ini, masih menurut sumber, sesuai dengan apa yang disampaikan saksi yang juga korban penyanderaan Victor, terbilang cukup lengkap dan canggih.
Mendapat informasi tersebut, sejak siang kemarin, petugas gabungan dari kepolisian dan TNI sudah melakukan penyekatan untuk mempersempit ruang gerak kelompok sipil bersenjata yang diduga pimpinan Santoso Cs.
Penyekatan wilayah dilakukan, baik melalui wilayah Kabupaten Poso maupun melalui Kabupaten Sigi. Kapolres Sigi sendiri bersama sejumlah anggotanya diketahui telah bergerak ke wilayah Napu melalui Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi.
Sebanyak 2 SSK aparat dari Yonif 714 Sintuwu Maroso juga diturunkan untuk memburu kelompok sipil bersenjata di hutan Tamadue wilayah Napu.
Plh Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Utoro Saputro yang dihubungi belum bisa dikonfirmasi terkait aksi penyanderaan tersebut.
Sementara itu, kepolisian sendiri rencananya hari ini, bersama TNI akan melakukan evakuasi terhadap para korban yang kemungkinan besar masih disandera kelompok sipil bersenjata. (agg/lib)