25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Pakai Baju Ketat Dikomplain Anak

Ririn Ekawati
Ririn Ekawati

SUMUTPOS.CO – Ririn Ekawati semakin sibuk menjalani karier sebagai presenter dan pemain film. Toh begitu, ia tidak lupa dengan fakta menjadi single parent dari Jasmine Salsabila Abeng. Sadar kalau prilakunya bakal ditiru, Ririn membatasi diri dalam bersikap maupun berpenampilan.

“Yang menjadi batasan aku sekarang datang dari anakku aja. Dia membuat aku berpikir lagi untuk pakai baju terbuka,” ucap Ririn.

Ririn yang bercerai dengan putra Tanri Abeng, yakni Edwin Abeng pada 2008, harus lebih berhati-hati dalam berpakaian. Padahal, saat hamil anak pertamanya itu, Ririn mengaku suka menggunakan pakaian ketat.

“Aku salah satu ibu hamil yang suka baju ketat. Semakin ketat semakin seksi. Tapi sekarang, sebagai ibu aku hati-hati karena anakku suka komplain, segala sesuatu yang aku gunakan,” jelas bintang film Serdadu Kumbang, Kisah 3 Titik dan Di Balik 98 ini.

Dalam urusan pakaian, Ririn memiliki referensi tersendiri atas apa yang digunakannya pada setiap acara.

“Referensi baju aku rancangan Olivia Palermo. Karena dia kece banget. Dia salah satu role model aku. Aku juga suka pake dress, karena merasa cantik aja,” tandasnya.

Dalam film kontroversial Di Balik 98, Ririn dituntut untuk bisa memainkan emosi ketika berperan sebagai Salma, seorang perempuan yang bekerja di Istana Negara, bersuami tentara dan kakak dari seorang mahasiswa yang giat ambil bagian dalam gerakan reformasi 1998.

“Jadi, dilema banget. Di satu sisi dia bekerja saat pemerintah harus lengser. Tapi, di sisi lain, suaminya tentara dan adiknya adalah seorang mahasiswa. Jadi, kebayang kan posisi dan kesedihan Salma seperti apa,” beber Ririn.

Namun, ia beruntung karena sutradara Di Balik 98, Lukman Sardi, memberinya keleluasaan untuk melakukan observasi.

“Pada saat 1998 aku nggak ada di Jakarta, jadi aku nggak tahu dramatisnya seperti apa. Berat juga buat aku mencari cerita seperti ini. Untung Mas Lukman ngasih waktu aku untuk mencari sekeras apa, semiris apa. Ternyata, ngobrol sama orang banyak akhirnya membuat aku seperti ada di 1998,” tutur Ririn.

Wanita asal Balikpapan ini mengaku pula senang bisa terlibat dalam film panjang pertama garapan Lukman tersebut.

“Waktu ditawari casting aja senang banget. Ini film panjang pertama Lukman Sardi. Sebelumnya aku sudah pernah main bareng sama dia dua kali. Jadi, apa yang dia inginkan dari pemain itu langsung sampai karena dia juga berangkat sebagai pemain. Jadi, kami yang main itu jadi lebih gampang menangkap apa yang dia inginkan.” NET

Ririn Ekawati
Ririn Ekawati

SUMUTPOS.CO – Ririn Ekawati semakin sibuk menjalani karier sebagai presenter dan pemain film. Toh begitu, ia tidak lupa dengan fakta menjadi single parent dari Jasmine Salsabila Abeng. Sadar kalau prilakunya bakal ditiru, Ririn membatasi diri dalam bersikap maupun berpenampilan.

“Yang menjadi batasan aku sekarang datang dari anakku aja. Dia membuat aku berpikir lagi untuk pakai baju terbuka,” ucap Ririn.

Ririn yang bercerai dengan putra Tanri Abeng, yakni Edwin Abeng pada 2008, harus lebih berhati-hati dalam berpakaian. Padahal, saat hamil anak pertamanya itu, Ririn mengaku suka menggunakan pakaian ketat.

“Aku salah satu ibu hamil yang suka baju ketat. Semakin ketat semakin seksi. Tapi sekarang, sebagai ibu aku hati-hati karena anakku suka komplain, segala sesuatu yang aku gunakan,” jelas bintang film Serdadu Kumbang, Kisah 3 Titik dan Di Balik 98 ini.

Dalam urusan pakaian, Ririn memiliki referensi tersendiri atas apa yang digunakannya pada setiap acara.

“Referensi baju aku rancangan Olivia Palermo. Karena dia kece banget. Dia salah satu role model aku. Aku juga suka pake dress, karena merasa cantik aja,” tandasnya.

Dalam film kontroversial Di Balik 98, Ririn dituntut untuk bisa memainkan emosi ketika berperan sebagai Salma, seorang perempuan yang bekerja di Istana Negara, bersuami tentara dan kakak dari seorang mahasiswa yang giat ambil bagian dalam gerakan reformasi 1998.

“Jadi, dilema banget. Di satu sisi dia bekerja saat pemerintah harus lengser. Tapi, di sisi lain, suaminya tentara dan adiknya adalah seorang mahasiswa. Jadi, kebayang kan posisi dan kesedihan Salma seperti apa,” beber Ririn.

Namun, ia beruntung karena sutradara Di Balik 98, Lukman Sardi, memberinya keleluasaan untuk melakukan observasi.

“Pada saat 1998 aku nggak ada di Jakarta, jadi aku nggak tahu dramatisnya seperti apa. Berat juga buat aku mencari cerita seperti ini. Untung Mas Lukman ngasih waktu aku untuk mencari sekeras apa, semiris apa. Ternyata, ngobrol sama orang banyak akhirnya membuat aku seperti ada di 1998,” tutur Ririn.

Wanita asal Balikpapan ini mengaku pula senang bisa terlibat dalam film panjang pertama garapan Lukman tersebut.

“Waktu ditawari casting aja senang banget. Ini film panjang pertama Lukman Sardi. Sebelumnya aku sudah pernah main bareng sama dia dua kali. Jadi, apa yang dia inginkan dari pemain itu langsung sampai karena dia juga berangkat sebagai pemain. Jadi, kami yang main itu jadi lebih gampang menangkap apa yang dia inginkan.” NET

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/