26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Curiga KPK Jerat Calon Kapolri Karena Abraham Tak Dipakai Jokowi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Ketua Umum Laskar Rakyat Jokowi (LRJ), Riano Oscha menduga ada dua hal yang mendasari KPK menjadikan calon Kapolri, Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi. Menurut Riano, dua hal itu menyangkut kekecewaan Ketua KPK Abraham Samad.

Pertama adalah kekecewaan Abraham karena tidak menjadi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi) pada pemilu presiden lalu. Yang kedua karena Presiden Jokowi tidak menunjuk Abraham sebagai jaksa agung.

“Saya menduga dua hal tersebut pemicu Abraham Samad menjerat Komjen Pol Budi Gunawan yang diusulkan Presiden Joko Widodo untuk menjadi Kapolri,” kata Riano di Jakarta, Rabu (14/1).

Karena itu, Riano mengingatkan Abraham untuk mengundurkan diri dari KPK saja. Sebab, manuver Abraham itu berisiko bagi institusi KPK.

“Kalau tidak, akan merusak nama baik institusi KPK. Karena Abraham Samad sudah menggunakan KPK sebagai alat untuk kepentingan pribadinya,” tegas Riano.

Sedangkan Ketua Aliansi Nasionalis Nahdliyin (ANN), Marihot Siahaan meminta KPK agar lebih fokus dengan kasus-kasus yang sudah terlihat penyimpangannya. Menurutnya, jangan sampai lembaga antirasuah itu justru mencari-cari kesalahan orang sebelum mempunyai alat bukti yang kuat.

“Jangan orang dijadikan tersangka dahulu, baru kemudian ditelusuri bahkan diada-adakan alat buktinya. KPK harus menggunakan kaidah-kaidah hukum, jangan sembarang menetapkan tersangka, sementara alat buktinya baru belakangan. Praktek ini harus dihentikan oleh KPK,” pinta Marihot.(fas/jpnn)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Ketua Ketua Umum Laskar Rakyat Jokowi (LRJ), Riano Oscha menduga ada dua hal yang mendasari KPK menjadikan calon Kapolri, Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi. Menurut Riano, dua hal itu menyangkut kekecewaan Ketua KPK Abraham Samad.

Pertama adalah kekecewaan Abraham karena tidak menjadi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo (Jokowi) pada pemilu presiden lalu. Yang kedua karena Presiden Jokowi tidak menunjuk Abraham sebagai jaksa agung.

“Saya menduga dua hal tersebut pemicu Abraham Samad menjerat Komjen Pol Budi Gunawan yang diusulkan Presiden Joko Widodo untuk menjadi Kapolri,” kata Riano di Jakarta, Rabu (14/1).

Karena itu, Riano mengingatkan Abraham untuk mengundurkan diri dari KPK saja. Sebab, manuver Abraham itu berisiko bagi institusi KPK.

“Kalau tidak, akan merusak nama baik institusi KPK. Karena Abraham Samad sudah menggunakan KPK sebagai alat untuk kepentingan pribadinya,” tegas Riano.

Sedangkan Ketua Aliansi Nasionalis Nahdliyin (ANN), Marihot Siahaan meminta KPK agar lebih fokus dengan kasus-kasus yang sudah terlihat penyimpangannya. Menurutnya, jangan sampai lembaga antirasuah itu justru mencari-cari kesalahan orang sebelum mempunyai alat bukti yang kuat.

“Jangan orang dijadikan tersangka dahulu, baru kemudian ditelusuri bahkan diada-adakan alat buktinya. KPK harus menggunakan kaidah-kaidah hukum, jangan sembarang menetapkan tersangka, sementara alat buktinya baru belakangan. Praktek ini harus dihentikan oleh KPK,” pinta Marihot.(fas/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/