SUMUTPOS.CO – Kecanduan makanan merupakan gangguan di mana asupan makanan berlebih sangat tinggi. Biasanya jika Anda telah kecanduan makanan, kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar terjadi, dan hal itu berdampak pada tubuh Anda.
Kecanduan yang satu ini sering dimulai sebagai suatu minat untuk mengkonsumsi makanan sehat dan kemudian seseorang memfokuskan semua energinya ke dalam mengendalikan setiap bagian dari makanan yang ia konsumsi. The National Eating Disorders Association mengatakan kecanduan makanan sehat mirip dengan anoreksia nervosa dan bulimia, tapi bukannya menargetkan jumlah makanan, orang-orang ini menghabiskan waktu mereka hanya fokus pada apa yang mereka makan.
Kecanduan makanan mirip dengan kecanduan narkoba atau alkohol. Jadi, penting untuk menyembuhkan kecanduan makanan sebelum anda terkena dampak secara fisik maupun emosional.
“Apa yang terjadi sekarang dalam budaya kita adalah obsesi untuk mendapatkan makanan yang bersih dan sehat. Dan yang bertentangan dengan gangguan makan tradisional di mana seseorang didorong untuk makan sedikit mungkin, Orthorexia nervosa mungkin merupakan suatu motivasi,” kata peneliti Sondra Kronberg, MS, RD, seperti dikutip dari Fox News, Kamis (14/1).
“Ketika motivasi itu kemudian menjadi suatu siksaan hingga ke titik di mana hal itu memakan waktu dan energi dalam kehidupan seseorang, saat itulah spesialis mulai melihat itu sebagai gangguan. Ini bukan hanya soal ‘Saya lebih suka makan hal-hal yang sehat, tapi ini mengenai cukup fleksibelnya tubuh seseorang dan kemampuan mereka merawat diri mereka sendiri jika mereka hanya makan roti biasa, roti putih atau pasta biasa,” jelas Kronberg lebih lanjut.
Pengobatan standar untuk orthorexia adalah terapi berbasis bicara, dimana mereka diminta untuk menantang diri mereka sendiri untuk makan sesuatu seperti apa yang telah mereka lakukan dalam rangka untuk menantang proses berpikir mereka.
“Pembicaraan biasanya berkisar tentang bagaimana Anda takut untuk makan sesuatu atau Anda tidak ingin makan sesuatu. Kemudian anda bisa melihat bagaimana mereka mulai gemetar ketika makanan tertentu akan dimasukkan kedalam mulut mereka,” pungkas Kronberg.
Orthorexia nervosa ini bukanlah kondisi kesehatan mental, orang-orang yang berpikir mereka mungkin memilikinya dapat menerima bantuan dari orang-orang yang terlatih dalam menangani gangguan makan tersebut. (fny/jpnn)