JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Hiruk pikuk hukuman mati untuk para pengedar dan bandar narkoba menjadi salah satu hal yang menarik perhatian Olga Lydia. Juga tertangkapnya musisi yang memakai narkoba belum lama ini, semua berhasil mengungkit kepedulian aktris cantik tersebut.
“Hukum mati itu hukum yang sudah lama ada di Indonesia. Bukan pada pemerintahan sekarang. Tapi memang waktunya untuk dilaksanakan,” ujarnya belum lama ini.
“Kalau saya pribadi, melihat hukum ini tidak bisa diubah begitu saja. Banyak perangkat yang menyetujui adanya hukuman mati. Tinjau kembali, apakah hukum tersebut masih perlu atau tidak,” lanjutnya.
Olga merasa, bahwa penjara tidak akan membuat pengguna narkoba akan menjadi lebih baik. Kebanyakan, malah akan membuat mereka jadi lebih parah. Karena itulah, ia lebih memilih untuk memasukkan pengguna narkoba ke panti rehabilitasi.
“Pengguna narkoba masuk rehab lah. Saya pernah dengar, kalau dia konsumsi narkoba, lalu dimasukin penjara, malah naik kelas. Bisa jadi bandar,” katanya.
Ia menilai, kampanye kepada generasi muda untuk menghindari narkoba harus digalakkan. Harus dicam kan kepada mereka, bahwa kalau tidak memakai narkoba adalah hal yang keren.
Meski tahu bahwa bahaya yang diberikan narkoba itu sangat mematikan, tapi Olga tetap tidak setuju kalau bandar dihukum mati. Namun ia tidak mengecam hukuman pemerintah kepada enam bandar narkoba beberapa waktu lalu, karena itu adalah bagian dari penegakan hukum. (bbs/kl)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Hiruk pikuk hukuman mati untuk para pengedar dan bandar narkoba menjadi salah satu hal yang menarik perhatian Olga Lydia. Juga tertangkapnya musisi yang memakai narkoba belum lama ini, semua berhasil mengungkit kepedulian aktris cantik tersebut.
“Hukum mati itu hukum yang sudah lama ada di Indonesia. Bukan pada pemerintahan sekarang. Tapi memang waktunya untuk dilaksanakan,” ujarnya belum lama ini.
“Kalau saya pribadi, melihat hukum ini tidak bisa diubah begitu saja. Banyak perangkat yang menyetujui adanya hukuman mati. Tinjau kembali, apakah hukum tersebut masih perlu atau tidak,” lanjutnya.
Olga merasa, bahwa penjara tidak akan membuat pengguna narkoba akan menjadi lebih baik. Kebanyakan, malah akan membuat mereka jadi lebih parah. Karena itulah, ia lebih memilih untuk memasukkan pengguna narkoba ke panti rehabilitasi.
“Pengguna narkoba masuk rehab lah. Saya pernah dengar, kalau dia konsumsi narkoba, lalu dimasukin penjara, malah naik kelas. Bisa jadi bandar,” katanya.
Ia menilai, kampanye kepada generasi muda untuk menghindari narkoba harus digalakkan. Harus dicam kan kepada mereka, bahwa kalau tidak memakai narkoba adalah hal yang keren.
Meski tahu bahwa bahaya yang diberikan narkoba itu sangat mematikan, tapi Olga tetap tidak setuju kalau bandar dihukum mati. Namun ia tidak mengecam hukuman pemerintah kepada enam bandar narkoba beberapa waktu lalu, karena itu adalah bagian dari penegakan hukum. (bbs/kl)