32.8 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Jokowi Minta Tol Medan-Binjai Selesai 2 Tahun

FOTO: ANDRI GINTING/SUMUT POS Presiden Joko Widodo saat akan meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) tujuh proyek pembangunan dalam kunjungan kerja keduanya ke Sumatera Utara, Selasa (27/1). Ketujuh proyek strategis yang dipusatkan di Pelabuhan Kualatanjung, Kabupaten Batubara itu antara lain, pembangunan terminal multipurpose Kualatanjung di Pelabuhan Kualatanjung , Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, produk pengembangan pabrik peleburan alumunium, Kawasan Industri Terpadu Kualatanjung-Sei Mangkei , gardu induk PLN di Sei Mangkei, Pembangunan pabrik minyak goreng, serta pembangunan jalan tol Medan-Binjai sepanjang 17 km.
FOTO: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Presiden Joko Widodo saat akan meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) tujuh proyek pembangunan dalam kunjungan kerja keduanya ke Sumatera Utara, Selasa (27/1). pembangunan jalan tol Medan-Binjai sepanjang 17 km diminta selesai dalam 2 tahun.

KUALATANJUNG, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo secara resmi memulai 7 proyek pembangunan di Sumatera Utara dengan peletakan batu pertama di Kawasan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, pada Selasa (27/1). Ketujuh proyek itu adalah Ground Breaking Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap awal akan dibangun dermaga sepanjang 400 meter dengan kapasitas 400 ribu teus peti kemas/tahun.

Sedangkan tahap dua akan dibangun terminal kontainer sepanjang 21 KM yang nantinya dapat menampung sebanyak 26 juta teus peti kemas/tahun. Lalu diversifikasi produk peleburan aluminium, pencanangan kawasan industri terpadu Kuala Tanjung–Sei mangkai, pembangunan gardu induk PLN, pencanangan operasional kawasan ekonomi khusus Sei Mangkai dan pembangunan jalan tol Medan – Binjai sepanjang 17 km.

Jokowi mengatakan, untuk mendukung tercapainya pembangunan proyek di Sumatera Utara, Pemerintah telah mempersiapkan lahan seluas 2000 Ha yang akan dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkai  serta 200 Ha lahan yang akan dibangun pelabuhan di Kuala Tanjung. Hal tersebut merupakan proyek terpadu yang melibatkan berbagai pihak di antaranya PT Pelindo, PT Perkebunan Nusantara, Jasa Marga, PT Inalum Persero, PLN dan pihak swasta yang dalam waktu dekat masuk kedalam kawasan industri.

“Ini merupakan proyek terpadu dan kita harapkan dalam waktu 2 tahun proyek tersebut akan selesai dan siap untuk beroperasi,” katanya. Lewat teleconference, dengan Bupati Deliserdang, Walikota Binjai, Direktur PTPN II, Wakil Bupati Langkat, Kepala Dinas PU Perumahan Rakyat Sumut, Jokowi berharap proyek diselesaikan 2 tahun.

Terpisah, Walikota Binjai, HM Idaham SH Msi mengaku dengan dibangunnya jalan tol Medan Binjai, membawa dampak positif terhadap masyarakat Binjai. Karena tol Medan Binjai akan langsung menghubungkan Kota Binjai menuju Medan dan Binjai menuju Kuala Namu Internatinal Airport (KNIA).

“Pemko Binjai sudah siap untuk menghadapi lonjakan-lonjakan pertumbuhan penduduk dan utilitis kota yang dibangun sebagai penunjang infrastruktur yang ada, dengan selesainya tol Medan-Binjai,” tegas Idaham, mengaku tol Medan-Binjai akan menelan biaya sebesar 1,6 triliun.

Sementara, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengatakan, 7 proyek pembangunan yang diresmikan Presiden Jokowi sangat strategis dan menjadi tonggak perubahan perekonomian Sumut. Ini merupakan mimpi masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya, mewujudkan Sumatera Utara yang berdaya saing, maju dan sejahtera.

Disamping itu, dengan posisinya yang berada pada jalur perdagangan internasional di Selat Malaka menjadi keunggulan tersendiri bagi proyek pembangunan kawasan industri dan pelabuhan Kuala Tanjung.

Sementara Menteri BUMN Rini Sumarno mengatakan pembangunan kawasan Kuala Tanjung merupakan sebagian dari gagasan besar presiden dalam membangun Indonesia secara terpadu, berkeadilan, berdaya saing kuat di kancah perekonomian dunia.  Tujuannya untuk menciptakan Indonesia yang sejahtera berdaulat.

“Dari Kuala Tanjung ini kita langkahkan gerak awal kita, dari balik Indonesia menuju seluruh negeri. Selaras dengan ditetapkannya Kuala Tanjung sebagai hub pertama pelabuhan internasional melalui Kepres 26 Tahun 2012 untuk bagian Barat Indonesia. Kawasan ini menjadi bagian penting pembangunan industri dan jasa maritim Indonesia,” ujar Menteri.

Untuk menciptakan kawasan itu, kata Rini, koordinasi antar kementerian yang harmonis dan berinisiatif merupakan pra syarat yang harus dipenuhi. Kawasan industri terpadu Kuala Tanjung dan KEK Sei Mangkei, dikatakan sudah menjamah hulu dan hilir.

“Pembangunan multi purpose port Kuala Tanjung akan segera dilaksanakan PT Pelindo I, pengembangan industri alumunium oleh PT Inalum, Sei Mangkei berbasis agro oleh PTPN III yang ditunjang oleh jalur rel kereta api dari Kementerian Perhubungan serta jalan tol dari Jasa Marga,” ujar Rini.

Untuk pembangunan ruas tol Sumatera Utara yang terintegrasi dengan jalan Trans Sumatera, kata Menteri, sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Pembangunan jalan Trans Sumatera membutuhkan tenaga kerja 573.000 orang per tahun. Terbukanya ruas jalan itu juga akan mengakses pusat-pusat pertumbuhan ekonomi lainnya. (Wan)

 

FOTO: ANDRI GINTING/SUMUT POS Presiden Joko Widodo saat akan meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) tujuh proyek pembangunan dalam kunjungan kerja keduanya ke Sumatera Utara, Selasa (27/1). Ketujuh proyek strategis yang dipusatkan di Pelabuhan Kualatanjung, Kabupaten Batubara itu antara lain, pembangunan terminal multipurpose Kualatanjung di Pelabuhan Kualatanjung , Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, produk pengembangan pabrik peleburan alumunium, Kawasan Industri Terpadu Kualatanjung-Sei Mangkei , gardu induk PLN di Sei Mangkei, Pembangunan pabrik minyak goreng, serta pembangunan jalan tol Medan-Binjai sepanjang 17 km.
FOTO: ANDRI GINTING/SUMUT POS
Presiden Joko Widodo saat akan meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) tujuh proyek pembangunan dalam kunjungan kerja keduanya ke Sumatera Utara, Selasa (27/1). pembangunan jalan tol Medan-Binjai sepanjang 17 km diminta selesai dalam 2 tahun.

KUALATANJUNG, SUMUTPOS.CO – Presiden Joko Widodo secara resmi memulai 7 proyek pembangunan di Sumatera Utara dengan peletakan batu pertama di Kawasan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, pada Selasa (27/1). Ketujuh proyek itu adalah Ground Breaking Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung tahap awal akan dibangun dermaga sepanjang 400 meter dengan kapasitas 400 ribu teus peti kemas/tahun.

Sedangkan tahap dua akan dibangun terminal kontainer sepanjang 21 KM yang nantinya dapat menampung sebanyak 26 juta teus peti kemas/tahun. Lalu diversifikasi produk peleburan aluminium, pencanangan kawasan industri terpadu Kuala Tanjung–Sei mangkai, pembangunan gardu induk PLN, pencanangan operasional kawasan ekonomi khusus Sei Mangkai dan pembangunan jalan tol Medan – Binjai sepanjang 17 km.

Jokowi mengatakan, untuk mendukung tercapainya pembangunan proyek di Sumatera Utara, Pemerintah telah mempersiapkan lahan seluas 2000 Ha yang akan dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkai  serta 200 Ha lahan yang akan dibangun pelabuhan di Kuala Tanjung. Hal tersebut merupakan proyek terpadu yang melibatkan berbagai pihak di antaranya PT Pelindo, PT Perkebunan Nusantara, Jasa Marga, PT Inalum Persero, PLN dan pihak swasta yang dalam waktu dekat masuk kedalam kawasan industri.

“Ini merupakan proyek terpadu dan kita harapkan dalam waktu 2 tahun proyek tersebut akan selesai dan siap untuk beroperasi,” katanya. Lewat teleconference, dengan Bupati Deliserdang, Walikota Binjai, Direktur PTPN II, Wakil Bupati Langkat, Kepala Dinas PU Perumahan Rakyat Sumut, Jokowi berharap proyek diselesaikan 2 tahun.

Terpisah, Walikota Binjai, HM Idaham SH Msi mengaku dengan dibangunnya jalan tol Medan Binjai, membawa dampak positif terhadap masyarakat Binjai. Karena tol Medan Binjai akan langsung menghubungkan Kota Binjai menuju Medan dan Binjai menuju Kuala Namu Internatinal Airport (KNIA).

“Pemko Binjai sudah siap untuk menghadapi lonjakan-lonjakan pertumbuhan penduduk dan utilitis kota yang dibangun sebagai penunjang infrastruktur yang ada, dengan selesainya tol Medan-Binjai,” tegas Idaham, mengaku tol Medan-Binjai akan menelan biaya sebesar 1,6 triliun.

Sementara, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengatakan, 7 proyek pembangunan yang diresmikan Presiden Jokowi sangat strategis dan menjadi tonggak perubahan perekonomian Sumut. Ini merupakan mimpi masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya, mewujudkan Sumatera Utara yang berdaya saing, maju dan sejahtera.

Disamping itu, dengan posisinya yang berada pada jalur perdagangan internasional di Selat Malaka menjadi keunggulan tersendiri bagi proyek pembangunan kawasan industri dan pelabuhan Kuala Tanjung.

Sementara Menteri BUMN Rini Sumarno mengatakan pembangunan kawasan Kuala Tanjung merupakan sebagian dari gagasan besar presiden dalam membangun Indonesia secara terpadu, berkeadilan, berdaya saing kuat di kancah perekonomian dunia.  Tujuannya untuk menciptakan Indonesia yang sejahtera berdaulat.

“Dari Kuala Tanjung ini kita langkahkan gerak awal kita, dari balik Indonesia menuju seluruh negeri. Selaras dengan ditetapkannya Kuala Tanjung sebagai hub pertama pelabuhan internasional melalui Kepres 26 Tahun 2012 untuk bagian Barat Indonesia. Kawasan ini menjadi bagian penting pembangunan industri dan jasa maritim Indonesia,” ujar Menteri.

Untuk menciptakan kawasan itu, kata Rini, koordinasi antar kementerian yang harmonis dan berinisiatif merupakan pra syarat yang harus dipenuhi. Kawasan industri terpadu Kuala Tanjung dan KEK Sei Mangkei, dikatakan sudah menjamah hulu dan hilir.

“Pembangunan multi purpose port Kuala Tanjung akan segera dilaksanakan PT Pelindo I, pengembangan industri alumunium oleh PT Inalum, Sei Mangkei berbasis agro oleh PTPN III yang ditunjang oleh jalur rel kereta api dari Kementerian Perhubungan serta jalan tol dari Jasa Marga,” ujar Rini.

Untuk pembangunan ruas tol Sumatera Utara yang terintegrasi dengan jalan Trans Sumatera, kata Menteri, sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Pembangunan jalan Trans Sumatera membutuhkan tenaga kerja 573.000 orang per tahun. Terbukanya ruas jalan itu juga akan mengakses pusat-pusat pertumbuhan ekonomi lainnya. (Wan)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/