WALSALL, SUMUTPOS.CO – , , 10, karena keahliannya menyelesaikan soal-soal matematika, diterima masuk ke Universitas Terbuka di Inggris pada Desember tahun lalu.
Esther menjadi salah satu anak termuda di Inggris yang masuk universitas. Dia berencana menyelesaikan program sarjana selama dua tahun dan kemudian melanjutkan jenjang selanjutnya hingga meraih PhD.
’’Dia ingin kuliah sejak usia 7 tahun. Tapi, saya takut itu terlalu dini,’’ ujar ibu Esther, Efe Okade. Setelah tiga tahun berlalu, Efe tidak bisa membendung lagi keinginan Esther.
Bocah yang ingin memiliki bank sendiri dan menjadi miliarder tersebut bersikukuh bahwa sudah saatnya dirinya masuk universitas.
Jalan menuju bangku perkuliahan dimulai sejak Agustus 2014. Esther harus menjalani serangkaian tes. Mulai wawancara via telepon hingga tes matematika. Hasilnya, dalam setiap tes, dia meraih nilai tertinggi, yaitu 100. Esther akhirnya resmi diterima pada Desember. Lantaran diterima di universitas terbuka, Esther bisa memulai perkuliahan di rumah.
’’Mungkin ketika berusia 19 tahun, dia bisa pergi kuliah langsung bersama dengan teman-teman sebayanya. Tapi, saat ini kami ingin dia menikmati masa kanak-kanak sekaligus kecintaannya pada matematika,’’ tegas Efe.
Di keluarganya, Esther bukan satu-satunya jago matematika. Adiknya yang bernama Isaiah mempunyai keahlian yang serupa. Meski baru berusia 6 tahun, Isaiah mahir menyelesaikan kalkulus dan aljabar.
’’Sejak Isaiah di dalam kandungan, Esther telah mengajarinya (matematika, Red),’’ terangnya. (The Telegraph/Birmingham Mail/sha/c14/ami)