Mantan istri Gunawan dan Nenad Bago itu menerima gelar Bintang Penghargaan Sri Kabadyo karena dedikasinya dalam dunia seni dan budaya bangsa.
SUMUTPOS.CO – Penyanyi dan artis Paramitha Rusady mendapat gelar bangsawan dari dari Keraton Surakarta Hadiningrat pada Kamis (26/2) malam. Wajah artis kelahiran Makasar, 11 Agustus itu pun terlihat sumringah. Mitha-sapaan akrabnya, sangat anggun menggunakan kebaya berwarna hitam.
”Ini sebenarnya penghargaan yang kedua. Tahun lalu juga dapat, tetapi tidak sempat hadir,” ujarnya saat ditemui di Hotel Kartika Chandra, kawasan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, kemarin.
Seakan tidak ingin melewatkan moment tersebut, pelantun tembang Tidak Lagi Asmara itu datang lebih awal. Satu demi satu proses pemberian gelar kebangsawanan dari Keraton Surakarta Hadiningrat itu dilewatinya dengan antusias. ”Saya suprise karena saya ingin tahu dapat penghargaan apa,” cetusnya.
Mantan istri Gunawan dan Nenad Bago itu menerima gelar Bintang Penghargaan Sri Kabadyo karena dedikasinya dalam dunia seni dan budaya bangsa. Malam itu, ia duduk sejajar dengan Christina Akbar Tandjung yang merupakan keluarga abdi dalem Keraton Surakarta Hadiningrat.
Dia pun mengaku tidak pernah menyangka mendapatkan penghargaan tersebut. Baginya ini merupakan satu pencapaian baru di bidang seni.
”Saya yakin penghargaan ini diberikan kepada orang-orang yang bertanggung jawab kepada Tanah Air dan soal kebudayaan,” paparnya. Lewat penghargaan tersebut, ia berusaha dengan sepenuh hati untuk menjaga kepercayaan yang diberikan.
”Alhamdulilah, penghargaan ini merupakan apresiasi. Saya menerima dan akan menjalani dengan penuh rasa tanggung jawab. Ini amanah,” ucapnya. (ash)
Mantan istri Gunawan dan Nenad Bago itu menerima gelar Bintang Penghargaan Sri Kabadyo karena dedikasinya dalam dunia seni dan budaya bangsa.
SUMUTPOS.CO – Penyanyi dan artis Paramitha Rusady mendapat gelar bangsawan dari dari Keraton Surakarta Hadiningrat pada Kamis (26/2) malam. Wajah artis kelahiran Makasar, 11 Agustus itu pun terlihat sumringah. Mitha-sapaan akrabnya, sangat anggun menggunakan kebaya berwarna hitam.
”Ini sebenarnya penghargaan yang kedua. Tahun lalu juga dapat, tetapi tidak sempat hadir,” ujarnya saat ditemui di Hotel Kartika Chandra, kawasan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, kemarin.
Seakan tidak ingin melewatkan moment tersebut, pelantun tembang Tidak Lagi Asmara itu datang lebih awal. Satu demi satu proses pemberian gelar kebangsawanan dari Keraton Surakarta Hadiningrat itu dilewatinya dengan antusias. ”Saya suprise karena saya ingin tahu dapat penghargaan apa,” cetusnya.
Mantan istri Gunawan dan Nenad Bago itu menerima gelar Bintang Penghargaan Sri Kabadyo karena dedikasinya dalam dunia seni dan budaya bangsa. Malam itu, ia duduk sejajar dengan Christina Akbar Tandjung yang merupakan keluarga abdi dalem Keraton Surakarta Hadiningrat.
Dia pun mengaku tidak pernah menyangka mendapatkan penghargaan tersebut. Baginya ini merupakan satu pencapaian baru di bidang seni.
”Saya yakin penghargaan ini diberikan kepada orang-orang yang bertanggung jawab kepada Tanah Air dan soal kebudayaan,” paparnya. Lewat penghargaan tersebut, ia berusaha dengan sepenuh hati untuk menjaga kepercayaan yang diberikan.
”Alhamdulilah, penghargaan ini merupakan apresiasi. Saya menerima dan akan menjalani dengan penuh rasa tanggung jawab. Ini amanah,” ucapnya. (ash)
