31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Tingkatkan Kesejahteraan Pengawal Tahanan

Rendahnya biaya operasional dan kesejahteraan petugas pengawal tahanan Pengadilan Negeri Medan berdampak pada lemahnya kinerja para petugas tersebut. Karenanya, guna mengantisipasi terulangnya peristiwa yang dilakukan Arif Firmansyah, terdakwa narkoba yang nekat bunuh diri di depan majelis hakim dengan menenggak pemutih pakaian, biaya operasional para petugas pengawal tahanan tersebut harus ditingkatkan.

Demikian disampaikan anggota Komisi A DPRD Kota Medan Aripay Tambunan kepada wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution, Rabu (29/6). Berikut petikan wawancaranya.

Menurut Anda, apa penyebabnya sehingga terdakwa bisa menenggak pemutih pakaian di ruang sidang?
Semua itu persoalan biaya operasional yang sangat rendah. Dengan demikian, pihak Pengadilan Negeri Medan harus meningkatkan biaya operasional terhadap petugas penjaga dan pengawal tahanan agar mereka sejahtera. Dengan begitu, pengelolahan tahanan yang akan disidangkan dapat benar-benar diperhatikan dan dijaga oleh mereka.
Kenapa seperti itu?

Karena, berdasarkan kunjungan Komisi A DPRD Kota Medan ke ruang tahanan Pengadilan Negeri Medan, sudah menjadi klise dan tidak menjadi rahasia umum lagi. Para penjaga tahanan sering mengeluh dengan biaya operasional yang sangat rendah. Sehingga perhatian terhadap tahanan menjadi berkurang.

Apakah ada jaminan, jika sudah dipenuhi biaya operasionalnya maka kinerja mereka bisa lebih baik?
Memang tidak ada jaminan, tapi dapat meminimalisir lah. Karena, untuk menjalankan pengawasan juga harus dikontrol melalui sitem keamanan dengan teknologi. Jadi semua yang terjadi di dalam tahanan sementara di PN Medan dapat terkendali dengan bantuan alat canggih seperti kamera.

Jadi, bila petugas pengawal tahanan ini lengah, bisa dibantu dengan alat teknologi tadi. Karena, jika kinerja mereka lemah, dapat berdampak buruk. Bisa-bisa tahanan akan kabur sebelum disidang. Nah, inilah bentuk lemahnya pengawasan terhadap barang-barang bawaan milik tahanan yang dibawa keluarganya tanpa diperiksa secara teliti.

Jadi untuk harapan ke depan?

Kepada Ketua PN Medan, harus bisa memperhatikan kesejahteraan petugas penjaga tahanan. Bila kejadian serupa terjadi lagi, apa tidak tergangu agenda sidang yang akan dilaksanakan di PN Medan. Dengan demikian, selain perhatian terhadap SDM nya, penambahan alat-alat cangih juga sangat diutamakan untuk pengawasan yang lebih ekstra terhadap tahanan yang akan disidangkan.(*)

Rendahnya biaya operasional dan kesejahteraan petugas pengawal tahanan Pengadilan Negeri Medan berdampak pada lemahnya kinerja para petugas tersebut. Karenanya, guna mengantisipasi terulangnya peristiwa yang dilakukan Arif Firmansyah, terdakwa narkoba yang nekat bunuh diri di depan majelis hakim dengan menenggak pemutih pakaian, biaya operasional para petugas pengawal tahanan tersebut harus ditingkatkan.

Demikian disampaikan anggota Komisi A DPRD Kota Medan Aripay Tambunan kepada wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution, Rabu (29/6). Berikut petikan wawancaranya.

Menurut Anda, apa penyebabnya sehingga terdakwa bisa menenggak pemutih pakaian di ruang sidang?
Semua itu persoalan biaya operasional yang sangat rendah. Dengan demikian, pihak Pengadilan Negeri Medan harus meningkatkan biaya operasional terhadap petugas penjaga dan pengawal tahanan agar mereka sejahtera. Dengan begitu, pengelolahan tahanan yang akan disidangkan dapat benar-benar diperhatikan dan dijaga oleh mereka.
Kenapa seperti itu?

Karena, berdasarkan kunjungan Komisi A DPRD Kota Medan ke ruang tahanan Pengadilan Negeri Medan, sudah menjadi klise dan tidak menjadi rahasia umum lagi. Para penjaga tahanan sering mengeluh dengan biaya operasional yang sangat rendah. Sehingga perhatian terhadap tahanan menjadi berkurang.

Apakah ada jaminan, jika sudah dipenuhi biaya operasionalnya maka kinerja mereka bisa lebih baik?
Memang tidak ada jaminan, tapi dapat meminimalisir lah. Karena, untuk menjalankan pengawasan juga harus dikontrol melalui sitem keamanan dengan teknologi. Jadi semua yang terjadi di dalam tahanan sementara di PN Medan dapat terkendali dengan bantuan alat canggih seperti kamera.

Jadi, bila petugas pengawal tahanan ini lengah, bisa dibantu dengan alat teknologi tadi. Karena, jika kinerja mereka lemah, dapat berdampak buruk. Bisa-bisa tahanan akan kabur sebelum disidang. Nah, inilah bentuk lemahnya pengawasan terhadap barang-barang bawaan milik tahanan yang dibawa keluarganya tanpa diperiksa secara teliti.

Jadi untuk harapan ke depan?

Kepada Ketua PN Medan, harus bisa memperhatikan kesejahteraan petugas penjaga tahanan. Bila kejadian serupa terjadi lagi, apa tidak tergangu agenda sidang yang akan dilaksanakan di PN Medan. Dengan demikian, selain perhatian terhadap SDM nya, penambahan alat-alat cangih juga sangat diutamakan untuk pengawasan yang lebih ekstra terhadap tahanan yang akan disidangkan.(*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/