BERINGIN, SUMUTPOS.CO – Seperti tak yakin dengan kinerja polisi, keluarga Hadi Wibowo alias Eza (20), pria kemayu yang dibantai di depan rumahnya, mendatangi paranormal. Waria yang menetap di Komplek Kuala Namu Indah di Dusun Cempaka, Desa Beringin itu diyakni dibunuh 3 orang.
“Kami sudah tanya paranormal. Dari terawangannya disebutkan jika yang membacok ada tiga orang. Satu dikenal korban, dan dua lagi tidak. Kami curiga jika yang menelefon terakhir itu terlibat pembacokan,” jelas Irmayanti, kakak pria kemayu yang akrab disapa Bowo itu.
Dia juga yakin pelaku sudah berpengalaman karena barang bukti tidak ditemukan di lokasi korban dibacok dan waktu kejadiannya begitu singkat. Apalagi, warga tak ada yang mendengar jeritan. “Kalau pelakunya dua orang mungkin korban masih bisa menjerit,” ucapnya.
Apalagi, korban pada pukul 02.00 sudah pulang ke rumah dan masih sempat makan mie gelas dan minum teh bersama Miskat (60) ayah mereka. Setengah jam kemudian Miskat pergi melaut dan ada yang menelepon korban. “Karena yang menelepon itu kenal dengan korban makanya korban mau keluar rumah ke depan tugu perumahan yang berjarak beberapa langkah dari rumah. Tapi tak lama korban sudah ditemukan bersimbah darah,” sebutnya
Dibeber Irmayanti juga, Sabtu (28/2), seorang waria yang tinggal di Dusun Kauman Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin, Heri, datang ke rumah dan mengajak korban karena ada pesta. Setelah pulang, korban tidur sendirian di kamar. “Seperti ada yang dipikirkan. Padahal dia selalu tidur sama ibu dan saya,” ujar Irmayanti.
Lalu pada Minggu (1/3) siang seorang pria mengendarai Vega R warna merah pakai jaket warna hitam, bawa tas ransel helm warna hijau dan pakai masker penutup mulut warna hitam datang ke rumah korban untuk mengajak korban jalan-jalan. Namun setelah korban selesai mandi justru tidak jadi berangkat dan korban langsung tidur. “Kami tidak tahu kenapa korban tak jadi jalan-jalan dengan temannya itu,” ujar Irmayanti
Dilanjutkan Irmayanti, semasa hidup, korban pernah bercerita memiliki pacar seorang pria yang tinggal di Pantai Labu. Pacarnya itu juga pernah memberika dua pasang baju wanita. Salah satunya warna ungu yang diberikan kepada korban saat ulang tahun korban pada 30 Desember tahun lalu.
Sementara itu Kapolsek Beringin AKP Iwan Kurnianto SH saat dikonfirmasi menyebutkan pihak sudah memeriksa 10 saksi. “Saksi waria yang diperiksa sebelumnya, diperiksa ulang untuk mendalami kasus pembacokan yang menewaskan korban. Bisa saja salah seorang pelaku sesama waria untuk memancing korban keluar rumah dan pelaku lain sudah mengintai di sekitar kediaman korban,” ujarnya.
Informasi lain diperoleh kru koran ini, malam sebelum kejadian, warga sekitar ada yang mendengar dua sepedamotor -salah satunya jenis 2 Tak- mondar mandir di jalan depan rumah korban. Namun tidak diketahui nomor polisi sepedamotor maupun ciri-ciri pelaku karena menggunakan helm tutup dan pakai jaket warna hitam.(man/trg)