JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Permintaan manajemen AirAsia untuk kembali membuka rute penerbangan Surabaya-Singapura, ditolak mentah-mentah oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Izin rute tersebut dicabut pasca kecelakaan pesawat QZ 8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Barat, 28 Desember 2014.
Menurut mantan direktur utama PT KAI itu, evaluasi atas pengajuan izin rute AirAsia baru akan dilakukan setelah ada hasil final penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengungkap penyebab jatuhnya QZ 8501. “Tidak akan saya beri izin terbang Minggu, sampai hasil KNKT keluar,” ujarnya saat ditemui di Kantor Wakil Presiden kemarin (25/3).
Apalagi, lanjut Jonan, dirinya belum menerima surat resmi dari manajemen AirAsia untuk kembali membuka rute penerbangan pada Minggu. Padahal, AirAsia menyebut sudah mengirim surat ke Menteri Perhubungan untuk meminta izin rute terbang. “Kok yang tanya wartawan, suruh AirAsia tanya saya dong,” katanya dengan nada tinggi.
Pihak KNKT sebenarnya sudah merilis hasil penyelidikan awal penyebab jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 pada akhir Januari lalu. Namun, hasil laporan final diperkirakan membutuhkan waktu hingga 12 bulan. Artinya, kemungkinan baru akan selesai sekitar Desember 2015 mendatang. Terkait hal tersebut, Jonan mengaku tidak tahu kapan KNKT akan merilis hasil laporan finalnya. “Itu kewenangan KNKT,” ucapnya.
Jonan pun meminta AirAsia untuk fokus dalam verifikasi dan menyelesaikan kewajiban pembayaran asuransi bagi para keluarga korban yang sampai saat ini masih belum tuntas, serta terus memperbaiki standar keselamatan penerbangan. “Itu dulu dikerjakan,” ujarnya.
Sementara itu, Dirut AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan segala persyaratan untuk penerbangan rute Surabaya-Singapura sudah dipenuhi.”Sudah kami penuhi, tinggal kebijaksanaan Kemenhub saja,” terangnya.
Menurut dia, semua administrasi baik di Indonesia maupun Singapura telah dipenuhi dan clear. Sunu berharap izin rute Surabaya-Singapura tetap diberikan pada maskapai milik Tony Fernandez itu. Sebab rute itu sangat berpotensi mendatangkan turis Internasional ke Indonesia. (owi/gun/end)