MEDAN, SUMUTPOS.CO- Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) menggelar aksi di depan kampus mereka di Jalan Sisingamangaraja Medan, Selasa (7/4) siang pukul 11.00 WIB. Mereka mempertanyakan kejelasan akreditasi FH UISU yang hingga kini terkesan ditutup-tutupi.
“Sebenarnya ini bukan rahasia umum lagi. Permasalahan akreditasi FH UISU hingga kini belum jelas. Bahkan, ada juga program studi (Prodi) lainnya yang para mahasiswa tidak pernah ketahui,” ungkap seorang mahasiswa yang mengaku bernama Roni.
Menurutnya, Biro FH UISU hanya mengobral janji palsu. “Mahasiswa tidak pernah tahu penyelesaian dan pengurusan masalah akreditasi fakultas hukum. Buktinya, kita selalu dihadapkan dengan angin surga belaka. Mau jadi apa mahasiswa FH UISU yang lulus nantinya? Sebab, meski menyandang predikat sarjana tetapi tidak mempunyai akreditasi sebagai penunjang dan pendukung dalam dunia pekerjaan. Apalagi jika melanjutkan ke jenjang perkuliahan,” ungkapnya.
Ia juga membeberkan terjadinya diskriminasi paskapenyatuan FH UISU Jalan Timor ke kampus Jalan Sisingamangaraja. “Terjadi perbedaan uang kuliah, tetapi mahasiswa seolah-olah ‘dininabobokkan’ dengan kegiatan akademik agar lupa dan lengah,” jelasnya. Karena itu, seluruh mahasiswa FH UISU diminta untuk peka melihat persoalan ini, mengingat agar tidak sia-sia menjalani pendidikan menuju gelar sarjana di FH UISU.
“Kita meminta perjelas akreditasi FH UISU dan juga selesaikan permasalahan perbedaan uang kuliah. Stop intimidasi dan diskriminasi terhadap mahasiswa FH UISU. Kita akan terus melakukan aksi ini sampai tuntutan atau aspirasi kami terpenuhi,” sebutnya.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa membakar ban bekas di depan gerbang pintu masuk kampus. Mereka berbaris menggunakan separuh badan jalan sembari memprotes birokrasi FH UISU menggunakan alat pengeras suara.
Aksi mahasiswa ini pun menjadi perhatian pengguna jalan yang melintas. Akibatnya, arus lalu lintas di kawasan tersebut macet. Sejumlah petugas Polsek Medan Kota yang turun ke lokasi, tampak sibuk mengurai kemacetan yang ditimbulkan aksi dari mahasiswa. Namun massa tetap melanjutkan aksinya hingga akhirnya membubarkan diri. (ris/adz)
MEDAN, SUMUTPOS.CO- Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) menggelar aksi di depan kampus mereka di Jalan Sisingamangaraja Medan, Selasa (7/4) siang pukul 11.00 WIB. Mereka mempertanyakan kejelasan akreditasi FH UISU yang hingga kini terkesan ditutup-tutupi.
“Sebenarnya ini bukan rahasia umum lagi. Permasalahan akreditasi FH UISU hingga kini belum jelas. Bahkan, ada juga program studi (Prodi) lainnya yang para mahasiswa tidak pernah ketahui,” ungkap seorang mahasiswa yang mengaku bernama Roni.
Menurutnya, Biro FH UISU hanya mengobral janji palsu. “Mahasiswa tidak pernah tahu penyelesaian dan pengurusan masalah akreditasi fakultas hukum. Buktinya, kita selalu dihadapkan dengan angin surga belaka. Mau jadi apa mahasiswa FH UISU yang lulus nantinya? Sebab, meski menyandang predikat sarjana tetapi tidak mempunyai akreditasi sebagai penunjang dan pendukung dalam dunia pekerjaan. Apalagi jika melanjutkan ke jenjang perkuliahan,” ungkapnya.
Ia juga membeberkan terjadinya diskriminasi paskapenyatuan FH UISU Jalan Timor ke kampus Jalan Sisingamangaraja. “Terjadi perbedaan uang kuliah, tetapi mahasiswa seolah-olah ‘dininabobokkan’ dengan kegiatan akademik agar lupa dan lengah,” jelasnya. Karena itu, seluruh mahasiswa FH UISU diminta untuk peka melihat persoalan ini, mengingat agar tidak sia-sia menjalani pendidikan menuju gelar sarjana di FH UISU.
“Kita meminta perjelas akreditasi FH UISU dan juga selesaikan permasalahan perbedaan uang kuliah. Stop intimidasi dan diskriminasi terhadap mahasiswa FH UISU. Kita akan terus melakukan aksi ini sampai tuntutan atau aspirasi kami terpenuhi,” sebutnya.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa membakar ban bekas di depan gerbang pintu masuk kampus. Mereka berbaris menggunakan separuh badan jalan sembari memprotes birokrasi FH UISU menggunakan alat pengeras suara.
Aksi mahasiswa ini pun menjadi perhatian pengguna jalan yang melintas. Akibatnya, arus lalu lintas di kawasan tersebut macet. Sejumlah petugas Polsek Medan Kota yang turun ke lokasi, tampak sibuk mengurai kemacetan yang ditimbulkan aksi dari mahasiswa. Namun massa tetap melanjutkan aksinya hingga akhirnya membubarkan diri. (ris/adz)