27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Indonesia Terus Dorong Kemerdekaan Palestina

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengenakan syal berbendera Palestina dan Indonesia di acara pembukaan Bali Democracy Forum Ke- 10 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Serpong, Banten Kamis (7/12/2017). Pemerintah Indonesia mengecam keras pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu kota Israel. –FOTO : MUHAMAD ALI/JAWAPOS

SUMUTPOS.CO – MENTERI Luar Negeri Retno LP Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Jordania Ayman Safadi di kantor Kemlu Jordania di Amman kemarin (11/12). Pertemuan tersebut merupakan rangkaian perjuangan diplomasi Indonesia untuk Palestina. Melalui keterangan resmi, Retno menjelaskan, dirinya dan Safadi melakukan koordinasi terkait langkah diplomasi untuk memperjuangkan status Jerusalem dan kemerdekaan Palestina.

”Pernyataan unilateral Amerika Serikat mengenai status Jerusalem tidak akan mengubah komitmen kuat diplomasi Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” tutur diplomat 55 tahun itu.

Retno menambahkan, Jordania merupakan tokoh penting bagi Palestina. Raja Jordania adalah pelayan situs suci di Yerusalem, yang memiliki peran pelindung terhadap situs suci Yerusalem; mewakili kepentingan situs suci Yerusalem di dunia internasional; dan mengatur badan Wakaf di Yerusalem.

”Raja Jordania punya posisi khusus. Oleh karena itu, semua yang menyangkut Jerusalem itu biasanya Raja Jordania selalu diajak bicara. Karena itu juga, saya berangkat dan bertemu dengan Menlu Jordania,” ungkap dia.

Kepada Safadi, Retno menyampaikan bahwa masyarakat internasional harus terus berpegang kepada keputusan ’status quo’ yang telah ditetapkan PBB mengenai status Jerusalem saat ini. ”Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk menghentikan ketidakadilan yang dihadapi rakyat Palestina,” tutur Retno.

Retno juga mengajak Jordania untuk memperkuat perjuangan diplomasi. Baik secara bilateral maupun multilateral untuk mencegah negara lain mengikuti jejak AS mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel atau memindahkan Kedutaan mereka ke Jerusalem. Retno juga mengajak Jordania untuk mengambil langkah untuk meyakinkan negara-negara yang belum mengakui Palestina untuk melakukannya.

”Dukungan terhadap Palestina juga harus ditunjukan tidak saja secara politis. Tapi juga secara konkret dengan mengingkatkan bantuan kemanusiaan, ekonomi, dan peningkatan kapasitas,” kata Retno.

Pada kesempatan itu juga, Retno menyampaikan sikap Presiden Joko Widodo terhadap keputusan Presiden Trump tersebut. Presiden Jokowi mengecam keras langkah unilateral Amerika Serikat yang mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel. Langkah tersebut, lanjut Retno, mempertaruhkan upaya proses perdamaian dan perdamaian itu sendiri.

Setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Safadi, Retno juga dijadwalkan utnuk mendampingi Presiden Jokowi menghadiri KTT Luar Biasa OKI di Istanbul, Turki. Kehadiran Presiden Jokowi, kata Retno, menunjukan pentingnya isu Palestina. Bukan hanya bagi masyarakat Indonesia, tapi juga bagi pemerintah yang berkomitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

”Tidak akan ada perdamaian yang adil dan hakiki di Timur Tengah sebelum ada Kemerdekaan Palestina,” tegas Retno.

Presiden Jokowi dijadwalkan berangkat hari ini seusai menghadiri agenda di Jakarta. Sidang OKI Sendiri dijadwalkan berlangsung besok (13/12) di Istanbul, Turki. Sebelumnya, Presiden memang mendesak OKI untuk bersidang untuk mengambil langkah pasca klaim sepihak yang dilakukan AS terhadap Jerussalem.

”Kalau OKI bersidang, saya akan datang,” ucapnya. Dia akan menyampaikan sikap Indonesia dan hasil komunikasinya dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengenakan syal berbendera Palestina dan Indonesia di acara pembukaan Bali Democracy Forum Ke- 10 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Serpong, Banten Kamis (7/12/2017). Pemerintah Indonesia mengecam keras pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu kota Israel. –FOTO : MUHAMAD ALI/JAWAPOS

SUMUTPOS.CO – MENTERI Luar Negeri Retno LP Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Jordania Ayman Safadi di kantor Kemlu Jordania di Amman kemarin (11/12). Pertemuan tersebut merupakan rangkaian perjuangan diplomasi Indonesia untuk Palestina. Melalui keterangan resmi, Retno menjelaskan, dirinya dan Safadi melakukan koordinasi terkait langkah diplomasi untuk memperjuangkan status Jerusalem dan kemerdekaan Palestina.

”Pernyataan unilateral Amerika Serikat mengenai status Jerusalem tidak akan mengubah komitmen kuat diplomasi Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” tutur diplomat 55 tahun itu.

Retno menambahkan, Jordania merupakan tokoh penting bagi Palestina. Raja Jordania adalah pelayan situs suci di Yerusalem, yang memiliki peran pelindung terhadap situs suci Yerusalem; mewakili kepentingan situs suci Yerusalem di dunia internasional; dan mengatur badan Wakaf di Yerusalem.

”Raja Jordania punya posisi khusus. Oleh karena itu, semua yang menyangkut Jerusalem itu biasanya Raja Jordania selalu diajak bicara. Karena itu juga, saya berangkat dan bertemu dengan Menlu Jordania,” ungkap dia.

Kepada Safadi, Retno menyampaikan bahwa masyarakat internasional harus terus berpegang kepada keputusan ’status quo’ yang telah ditetapkan PBB mengenai status Jerusalem saat ini. ”Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk menghentikan ketidakadilan yang dihadapi rakyat Palestina,” tutur Retno.

Retno juga mengajak Jordania untuk memperkuat perjuangan diplomasi. Baik secara bilateral maupun multilateral untuk mencegah negara lain mengikuti jejak AS mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel atau memindahkan Kedutaan mereka ke Jerusalem. Retno juga mengajak Jordania untuk mengambil langkah untuk meyakinkan negara-negara yang belum mengakui Palestina untuk melakukannya.

”Dukungan terhadap Palestina juga harus ditunjukan tidak saja secara politis. Tapi juga secara konkret dengan mengingkatkan bantuan kemanusiaan, ekonomi, dan peningkatan kapasitas,” kata Retno.

Pada kesempatan itu juga, Retno menyampaikan sikap Presiden Joko Widodo terhadap keputusan Presiden Trump tersebut. Presiden Jokowi mengecam keras langkah unilateral Amerika Serikat yang mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel. Langkah tersebut, lanjut Retno, mempertaruhkan upaya proses perdamaian dan perdamaian itu sendiri.

Setelah melakukan pertemuan bilateral dengan Safadi, Retno juga dijadwalkan utnuk mendampingi Presiden Jokowi menghadiri KTT Luar Biasa OKI di Istanbul, Turki. Kehadiran Presiden Jokowi, kata Retno, menunjukan pentingnya isu Palestina. Bukan hanya bagi masyarakat Indonesia, tapi juga bagi pemerintah yang berkomitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

”Tidak akan ada perdamaian yang adil dan hakiki di Timur Tengah sebelum ada Kemerdekaan Palestina,” tegas Retno.

Presiden Jokowi dijadwalkan berangkat hari ini seusai menghadiri agenda di Jakarta. Sidang OKI Sendiri dijadwalkan berlangsung besok (13/12) di Istanbul, Turki. Sebelumnya, Presiden memang mendesak OKI untuk bersidang untuk mengambil langkah pasca klaim sepihak yang dilakukan AS terhadap Jerussalem.

”Kalau OKI bersidang, saya akan datang,” ucapnya. Dia akan menyampaikan sikap Indonesia dan hasil komunikasinya dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/