26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Alamakk… Ibu & Anak Bunuh Diri Terjun dari KM Kelud

Foto: AMINOER RASYID/SUMUT POS KAPAL Kapal Kelud tiba di pelabuhan Belawan Medan. Pengoperasian Terminal Penumpang Baru di Pelabuhan Belawan Lama terganggu akibat adanya bangkai kapal KM Deepa Jaya di sekitar alur Perairan Sei Nonang, Belawan.
Foto: AMINOER RASYID/SUMUT POS
KAPAL
Kapal Kelud tiba di pelabuhan Belawan Medan. Dua penumpang kapal bunuh diri dengan cara terjun ke laut dari atas kapal yang tengah berlayar.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Dua orang penumpang berstatus ibu dan anak bunuh diri dengan cara terjun ke laut dari KM Kelud. Aksi nekad kedua korban yang belum diketahui identitasnya itu terjadi saat kapal melintas di perairan Belawan, Minggu (12/4) malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Akibat kejadian ini, kapal yang diageni PT Pelni itu terlambat tiba di Pelabuhan Belawan karena harus memutar haluan untuk mencari kedua penumpang yang diperkirakan warga Batam itu.

Saat dikonfirmasi, Kepala Badan SAR Kota Medan Rochmali mengaku pihaknya akan mulai melakukan pencaharian pada Senin (13/4) pagi. “Kita dapat kabar mahgrib tadi, dan kondisi sekarang sudah gelap. Sehingga kita tidak mungkin melakukan pencarian malam ini,” sebutnya. Dijelaskan Rochmali, peristiwa itu terjadi saat kapal dalam perjalanan dari Batam menuju Belawan.

Entah apa sebabnya, seorang anak melompat ke laut yang tidak lama kemudian disusul oleh ibunya. “Kita telah meminta polisi dan Syahbandar untuk melakukan pemeriksaan terhdap nahkoda dan ABK KM Kelud mulai malam ini, agar besok pagi sebelum berangkat melakukan pencarian kita sudah dapat data lengkap,” katanya.

Disinggung tentang penyebab dan posisi atau lokasi jatuhnya kedua korban, Rochmali mengaku belum tahu dan KM Kelud telah diperintahkan putar haluan untuk mencari korban dalam kurun waktu minimal satu jam setelah diketahui kejadian itu.

“Begitu kita tahu kejadian ini, kita sudah memerintahkan kapal untuk putar haluan melakukan pencarian dan mereka harus tahu lokasinya karena kapal itu memiliki GPRS,” sebut Rochmali. Sementara itu, Ansori Min, Kabid Keselamatan Syahbandar Pelabuhan Belawan belum bersedia dikonfirmasi. (cr-2/deo)

Foto: AMINOER RASYID/SUMUT POS KAPAL Kapal Kelud tiba di pelabuhan Belawan Medan. Pengoperasian Terminal Penumpang Baru di Pelabuhan Belawan Lama terganggu akibat adanya bangkai kapal KM Deepa Jaya di sekitar alur Perairan Sei Nonang, Belawan.
Foto: AMINOER RASYID/SUMUT POS
KAPAL
Kapal Kelud tiba di pelabuhan Belawan Medan. Dua penumpang kapal bunuh diri dengan cara terjun ke laut dari atas kapal yang tengah berlayar.

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Dua orang penumpang berstatus ibu dan anak bunuh diri dengan cara terjun ke laut dari KM Kelud. Aksi nekad kedua korban yang belum diketahui identitasnya itu terjadi saat kapal melintas di perairan Belawan, Minggu (12/4) malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Akibat kejadian ini, kapal yang diageni PT Pelni itu terlambat tiba di Pelabuhan Belawan karena harus memutar haluan untuk mencari kedua penumpang yang diperkirakan warga Batam itu.

Saat dikonfirmasi, Kepala Badan SAR Kota Medan Rochmali mengaku pihaknya akan mulai melakukan pencaharian pada Senin (13/4) pagi. “Kita dapat kabar mahgrib tadi, dan kondisi sekarang sudah gelap. Sehingga kita tidak mungkin melakukan pencarian malam ini,” sebutnya. Dijelaskan Rochmali, peristiwa itu terjadi saat kapal dalam perjalanan dari Batam menuju Belawan.

Entah apa sebabnya, seorang anak melompat ke laut yang tidak lama kemudian disusul oleh ibunya. “Kita telah meminta polisi dan Syahbandar untuk melakukan pemeriksaan terhdap nahkoda dan ABK KM Kelud mulai malam ini, agar besok pagi sebelum berangkat melakukan pencarian kita sudah dapat data lengkap,” katanya.

Disinggung tentang penyebab dan posisi atau lokasi jatuhnya kedua korban, Rochmali mengaku belum tahu dan KM Kelud telah diperintahkan putar haluan untuk mencari korban dalam kurun waktu minimal satu jam setelah diketahui kejadian itu.

“Begitu kita tahu kejadian ini, kita sudah memerintahkan kapal untuk putar haluan melakukan pencarian dan mereka harus tahu lokasinya karena kapal itu memiliki GPRS,” sebut Rochmali. Sementara itu, Ansori Min, Kabid Keselamatan Syahbandar Pelabuhan Belawan belum bersedia dikonfirmasi. (cr-2/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/