30.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Leo Nababan Paling Menentukan

Leo Nababan
Leo Nababan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Para kandidat calon kepala daerah yang akan maju di pilkada wilayah Sumut lewat Partai Golkar, tampaknya harus pintar mendekati Leo Nababan. Pasalnya, dalam kapasitasnya sebagai Plt Ketua DPD Golkar Sumut kubu Agung Laksono, suara Leo paling menentukan soal siapa yang akan diusung di pilkada.

Leo menjelaskan, penentuan calon di pilkada sudah berbeda dengan era sebelumnya. Di era kepemimpinan Agung, lanjutnya, suara DPP tidak lagi 100 persen. “Komposisi suaranya sekarang 20 persen DPP, 40 persen DPD tingkat I, 30 persen DPD tingkat II, dan 10 persen ormas. Jadi, suara daerah sangat menentukan,” ujar Leo, Minggu (12/4).

“Namun hasil survei tetap sebagai pegangan,” imbuh Leo, yang juga jubir DPP Golkar kubu Agung Laksono itu. Dijelaskan Leo, pada Jumat (10/4) malam di Medan Club, pihaknya telah resmi mengganti 33 pengurus DPD tingkat II se-Sumut. Yang menjadi Plt Ketua Golkar tingkat kabupaten/kota se-Sumut, lanjutnya, sebagian nama lama, sebagian nama baru.

Pergantian dilakukan karena menurut Leo, masa kepengurusan mereka sudah habis. Namun, oleh kubu DPP Aburizal Bakrie diperpanjang. Menurut Leo, tidak bisa kepengurusan hasil musda diperpanjang seenaknya saja, apalagi hanya lewat Surat Edaran yang diteken Sekjen DPP kubu Ical, Idrus Marham. Diketahui, DPP kubu Ical memang memperpanjang kepengurusan Golkar di seluruh daerah. Dalihnya, belum memungkinkan digelar pergantian pengurus lewat musda karena masih ada konflik di internal Golkar.

Ketua DPP Golkar versi Munas Bali, Syamsul Bachri pernah mengatakan, pelaksanaan musda DPD I dan II masih harus menunggu konflik internal selesai. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar kubu Ical, Nurdin Halid juga pernah mengatakan, masa kepengurusan DPD diperpanjang hingga DPP menerbitkan juklak musda. “Saya sudah sampaikan kepada seluruh ketua DPD Golkar se Indonesia bahwa masa jabatan kepengurusan di daerah diperpanjang sebelum adanya juklak yang mengatur pelaksanaan musda,” kata Nurdin Halid, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Leo menjelaskan, para Plt Ketua DPD tingkat II se-Sumut diangkat dengan SK yang diteken Ketum Agung Laksono dan Sekjen Zainudin Amali. Tahapan selanjutnya, akan mulai melakukan penjaringan bakal calon yang akan diusung di pilkada. “Mulai minggu depan saya sebagai Ketua Plt Golkar Sumut akan membentuk tim penjaringan pilkada. Minggu depannya lagi secara resmi akan membuka pendaftaran di setiap daerah yang akan menggelar pilkada,” terang Leo. Terkait dengan kericuhan di acara Rapat Konsolidasi Internal di Hotel Tiara Medan, Sabtu (11/4), Leo mengatakan, hal itu hanya riak-riak kecil saja. “Bagi Leo, itu hanya riak-riak kecil dalam sebuah perjuangan demokrasi,” pungkasnya. (sam/deo)

Leo Nababan
Leo Nababan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Para kandidat calon kepala daerah yang akan maju di pilkada wilayah Sumut lewat Partai Golkar, tampaknya harus pintar mendekati Leo Nababan. Pasalnya, dalam kapasitasnya sebagai Plt Ketua DPD Golkar Sumut kubu Agung Laksono, suara Leo paling menentukan soal siapa yang akan diusung di pilkada.

Leo menjelaskan, penentuan calon di pilkada sudah berbeda dengan era sebelumnya. Di era kepemimpinan Agung, lanjutnya, suara DPP tidak lagi 100 persen. “Komposisi suaranya sekarang 20 persen DPP, 40 persen DPD tingkat I, 30 persen DPD tingkat II, dan 10 persen ormas. Jadi, suara daerah sangat menentukan,” ujar Leo, Minggu (12/4).

“Namun hasil survei tetap sebagai pegangan,” imbuh Leo, yang juga jubir DPP Golkar kubu Agung Laksono itu. Dijelaskan Leo, pada Jumat (10/4) malam di Medan Club, pihaknya telah resmi mengganti 33 pengurus DPD tingkat II se-Sumut. Yang menjadi Plt Ketua Golkar tingkat kabupaten/kota se-Sumut, lanjutnya, sebagian nama lama, sebagian nama baru.

Pergantian dilakukan karena menurut Leo, masa kepengurusan mereka sudah habis. Namun, oleh kubu DPP Aburizal Bakrie diperpanjang. Menurut Leo, tidak bisa kepengurusan hasil musda diperpanjang seenaknya saja, apalagi hanya lewat Surat Edaran yang diteken Sekjen DPP kubu Ical, Idrus Marham. Diketahui, DPP kubu Ical memang memperpanjang kepengurusan Golkar di seluruh daerah. Dalihnya, belum memungkinkan digelar pergantian pengurus lewat musda karena masih ada konflik di internal Golkar.

Ketua DPP Golkar versi Munas Bali, Syamsul Bachri pernah mengatakan, pelaksanaan musda DPD I dan II masih harus menunggu konflik internal selesai. Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar kubu Ical, Nurdin Halid juga pernah mengatakan, masa kepengurusan DPD diperpanjang hingga DPP menerbitkan juklak musda. “Saya sudah sampaikan kepada seluruh ketua DPD Golkar se Indonesia bahwa masa jabatan kepengurusan di daerah diperpanjang sebelum adanya juklak yang mengatur pelaksanaan musda,” kata Nurdin Halid, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Leo menjelaskan, para Plt Ketua DPD tingkat II se-Sumut diangkat dengan SK yang diteken Ketum Agung Laksono dan Sekjen Zainudin Amali. Tahapan selanjutnya, akan mulai melakukan penjaringan bakal calon yang akan diusung di pilkada. “Mulai minggu depan saya sebagai Ketua Plt Golkar Sumut akan membentuk tim penjaringan pilkada. Minggu depannya lagi secara resmi akan membuka pendaftaran di setiap daerah yang akan menggelar pilkada,” terang Leo. Terkait dengan kericuhan di acara Rapat Konsolidasi Internal di Hotel Tiara Medan, Sabtu (11/4), Leo mengatakan, hal itu hanya riak-riak kecil saja. “Bagi Leo, itu hanya riak-riak kecil dalam sebuah perjuangan demokrasi,” pungkasnya. (sam/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/