ACEH, SUMUTPOS.CO – Baitul Mal Kabupaten Aceh Besar, belum menyalurkan biaya makan bagi puluhan santri Tahfidz Quran di Pesantren Al Fauzul Kabir, Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar.
Pengelola pondok pendidikan Tahfidz Quran, Ustad Iskandar, saat dikonfirmasi membenarkan kondisi tersebut. Bahkan, ia mengaku saat ini pihaknya sudah terlilit hutang hingga puluhan juta rupiah untuk menalangi biaya makan bagi puluhan santri.
Ia juga mengaku, puluhan santri penerima bantuan tersebut belum menerima uang makan sejak bulan Januari hingga Juli 2018. Akibatnya, sebanyak 40 santri binaan tersebut terpaksa dirumahkan selama beberapa bulan terakhir.
“Kebijakan tersebut terpaksa dilakukan karena stock bekal untuk memenuhi kebutuhan makan anak – anak tidak ada lagi,” ungkap Ustad Iskandar.
Lebih lanjut dikatakan, pembinaan santri tahfiz tersebut merupakan program yang dicanangkan oleh Pemkab Aceh Besar sejak beberapa tahun lalu.
Pada tahun sebelumnya, kata dia, uang makan untuk santri sebesar Rp 350 ribu per santri, selalu ditransfer tepat waktu.
Tidak pernah terlambat dan selalu lancar dalam pembayaranya. Kami sudah berupaya menayakan kendala ini kepada pengurus Baitul Mal, katanya akan segera dicairkan,” ujarnya.
Ia berharap, uang makan santri Tahfidz tersebut dapat segera disalurkan, sehingga proses pembinaan terhadap para santri tidak tersendat.
Kepala Baitul Mal Aceh Besar Drs. Zamri A Rafar, saat dikonfirmasi membenarkan jika uang makan bagi 40 santri binaan itu belum disalurkan. Kata dia, dana tersebut rencananya akan disalurkan hari ini Senin (16/7).
“Hari ini mulai disalurkan dan akan dikirim ke rekening santri masing-masing penerima mamfaat,” sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan, terlambatnya penyaluran dana tersebut dikarenakan masalah administrasi. Di mana, pihak pondok pesantren Al Fauzul Kabir tidak dapat menunjukkan MoU dan daftar nama santri penerima bantuan.
“Minggu kemarin surat dan dokumen tersebut diserahkan, kemudian kita verifikasi daftar penerima dan hari ini mulai kita salurkan,” pungkasnya.(zal)