SUMUTPOS.CO – Meningkatnya aktivitas Gunung Agung di Bali menjadi komoditas hoax yang sangat masif. Gunung yang berada di Kabupaten Karangasem itu diberitakan telah meletus. Bahkan, media ChinaXinhua News sempat termakan kabar hoax dan mem-posting sejumlah gambar erupsi gunung berapi yang dianggap sebagai Gunung Agung.
Kabar meletusnya Gunung Agung tersebut diawali dengan broadcast pesan bahwa gunung tertinggi di Bali itu akan meletus nanti malam. Pesan yang diberi pembuka info untuk warga Sidoarjo dan Surabaya tersebut mulai tersebar pada Minggu pagi (24/9).
Dalam pesan itu, tukang hoax menginformasikan bahwa berdasar pemantauan BMKG, arah angin bergerak ke barat. Tepatnya Sidoarjo dan Surabaya. Warga diminta mempersiapkan masker dan mengamankan hewan piaraan agar tidak terkena debu vulkanis.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) langsung mengklarifikasi kabar tersebut. ’’Di saat ribuan warga sekitar Gunung Agung mengungsi, masih saja ada orang yang menyebarkan berita menyesatkan dan bohong. Ini hoax,” cuit Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BPNB Sutopo Purwo Nugroho sembari meng-capture pesan itu.
Dalam wawancara terpisah, Sutopo menjelaskan, walaupun Indonesia sudah memiliki sarana pendukung untuk memantau gunung berapi, hingga kini belum ada yang bisa memastikan kapan gunung berapi meletus. BNPB hanya bisa memantau aktivitasnya dan melakukan tindakan untuk penyelamatan penduduk yang sekiranya terdampak.
SUMUTPOS.CO – Meningkatnya aktivitas Gunung Agung di Bali menjadi komoditas hoax yang sangat masif. Gunung yang berada di Kabupaten Karangasem itu diberitakan telah meletus. Bahkan, media ChinaXinhua News sempat termakan kabar hoax dan mem-posting sejumlah gambar erupsi gunung berapi yang dianggap sebagai Gunung Agung.
Kabar meletusnya Gunung Agung tersebut diawali dengan broadcast pesan bahwa gunung tertinggi di Bali itu akan meletus nanti malam. Pesan yang diberi pembuka info untuk warga Sidoarjo dan Surabaya tersebut mulai tersebar pada Minggu pagi (24/9).
Dalam pesan itu, tukang hoax menginformasikan bahwa berdasar pemantauan BMKG, arah angin bergerak ke barat. Tepatnya Sidoarjo dan Surabaya. Warga diminta mempersiapkan masker dan mengamankan hewan piaraan agar tidak terkena debu vulkanis.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) langsung mengklarifikasi kabar tersebut. ’’Di saat ribuan warga sekitar Gunung Agung mengungsi, masih saja ada orang yang menyebarkan berita menyesatkan dan bohong. Ini hoax,” cuit Kepala Pusat Data dan Informasi Humas BPNB Sutopo Purwo Nugroho sembari meng-capture pesan itu.
Dalam wawancara terpisah, Sutopo menjelaskan, walaupun Indonesia sudah memiliki sarana pendukung untuk memantau gunung berapi, hingga kini belum ada yang bisa memastikan kapan gunung berapi meletus. BNPB hanya bisa memantau aktivitasnya dan melakukan tindakan untuk penyelamatan penduduk yang sekiranya terdampak.