30 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Tisu Muka dan Kanker

HOAX

SUMUTPOS.CO – KESEHATAN reproduksi menjadi objek berita palsu yang cukup efektif. Apalagi jika menyangkut kaum perempuan, terutama ibu-ibu. Meski sebenarnya hoax, kabar itu sangat cepat menyebar, bahkan bertahan sangat lama.

Contohnya broadcast tentang tisu toilet dan tisu muka yang bisa mengakibatkan kanker ovarium. Hoax tersebut sudah bertahan lebih dari lima tahun. Tapi, tetap saja masih ada yang menyebarkannya.

Pesan itu diawali cerita sedih tentang kematian istri penulis pesan yang terkena kanker ovarium. Dia menyebutkan bahwa almarhumah menderita kanker gara-gara terbiasa menggunakan bedak talk (talcum powder) di bagian kewanitaannya setelah mandi sejak kecil.

Penulis kemudian menghubungkan bedak talk tersebut dengan tisu toilet dan tisu muka. Menurut dia, tisu muka mengandung bedak talk. Sebab, pembuatan tisu wajah menggunakan bahan kimia agar tahan basah. Selain itu, ada bahan pelembut dan bahan pengaktif permukaan (surface active agents) yang ikut dicampurkan. Bahan-bahan itu disebut membahayakan jika digunakan untuk membersihkan atau mengeringkan bagian kewanitaan.

Lain lagi tisu toilet yang berbentuk gulungan. Penulis pesan menyebut bahwa tisu itu memang khusus dibuat untuk kebutuhan di toilet. Dalam pembuatannya tidak ditambahkan bahan kimia.

Kabar tentang tisu penyebab kanker tidak hanya palsu, tapi juga menyesatkan. Dokter Hendera Henderi SpOG menyatakan, sejauh ini belum ada bukti ilmiah bahwa penggunaan tisu untuk membersihkan vagina bisa mengakibatkan kanker. Menurut dokter spesialis kandungan National Hospital Surabaya tersebut, kanker disebabkan banyak hal. Tidak bisa ditentukan hanya dengan satu tindakan. ”Kanker bisa karena ada keturunan, pola hidup, atau hal lainnya,” ucap dia.

Meski demikian, Hendera mengakui bahwa penggunaan tisu untuk membersihkan vagina punya potensi dampak negatif. Dampak itu muncul karena kandungan bahan kimia dalam tisu, misalnya pewangi. Kulit di sekitar vagina bisa mengalami iritasi atau infeksi karena terkena bahan kimia yang melekat pada tisu tersebut. Untuk mengeringkan, tutur dia, sebaiknya gunakan pengering berbahan kain karena tidak ada bahan kimianya. (lyn/gun/eko/c9/fat/jpg)

HOAX

SUMUTPOS.CO – KESEHATAN reproduksi menjadi objek berita palsu yang cukup efektif. Apalagi jika menyangkut kaum perempuan, terutama ibu-ibu. Meski sebenarnya hoax, kabar itu sangat cepat menyebar, bahkan bertahan sangat lama.

Contohnya broadcast tentang tisu toilet dan tisu muka yang bisa mengakibatkan kanker ovarium. Hoax tersebut sudah bertahan lebih dari lima tahun. Tapi, tetap saja masih ada yang menyebarkannya.

Pesan itu diawali cerita sedih tentang kematian istri penulis pesan yang terkena kanker ovarium. Dia menyebutkan bahwa almarhumah menderita kanker gara-gara terbiasa menggunakan bedak talk (talcum powder) di bagian kewanitaannya setelah mandi sejak kecil.

Penulis kemudian menghubungkan bedak talk tersebut dengan tisu toilet dan tisu muka. Menurut dia, tisu muka mengandung bedak talk. Sebab, pembuatan tisu wajah menggunakan bahan kimia agar tahan basah. Selain itu, ada bahan pelembut dan bahan pengaktif permukaan (surface active agents) yang ikut dicampurkan. Bahan-bahan itu disebut membahayakan jika digunakan untuk membersihkan atau mengeringkan bagian kewanitaan.

Lain lagi tisu toilet yang berbentuk gulungan. Penulis pesan menyebut bahwa tisu itu memang khusus dibuat untuk kebutuhan di toilet. Dalam pembuatannya tidak ditambahkan bahan kimia.

Kabar tentang tisu penyebab kanker tidak hanya palsu, tapi juga menyesatkan. Dokter Hendera Henderi SpOG menyatakan, sejauh ini belum ada bukti ilmiah bahwa penggunaan tisu untuk membersihkan vagina bisa mengakibatkan kanker. Menurut dokter spesialis kandungan National Hospital Surabaya tersebut, kanker disebabkan banyak hal. Tidak bisa ditentukan hanya dengan satu tindakan. ”Kanker bisa karena ada keturunan, pola hidup, atau hal lainnya,” ucap dia.

Meski demikian, Hendera mengakui bahwa penggunaan tisu untuk membersihkan vagina punya potensi dampak negatif. Dampak itu muncul karena kandungan bahan kimia dalam tisu, misalnya pewangi. Kulit di sekitar vagina bisa mengalami iritasi atau infeksi karena terkena bahan kimia yang melekat pada tisu tersebut. Untuk mengeringkan, tutur dia, sebaiknya gunakan pengering berbahan kain karena tidak ada bahan kimianya. (lyn/gun/eko/c9/fat/jpg)

Artikel Terkait

Undangan Nobar Palsu dari Panglima TNI

Label ‘Anak PKI’ Sasar Fahri Hamzah

Kabar Permen Susu PCC yang Meresahkan

Gunung Soputan kok Dibilang Gunung Agung

Terpopuler

Artikel Terbaru

/