MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perhelatan akbar menyambut perayaan Hari Jadi Kota Medan ke-429 pada setiap 1 Juli, kini tengah gegap gempita. Ada acara perlombaan dayung sampan tradisional masyarakat Kota Medan di Danau Siombak, Car Free Day, senam jantung sehat, hingga Carnival di Lapangan Merdeka. Pemilihan Jaka dan Dara Kota Medan. .
Masyarakat Medan dan sekitarnya ramai menyaksikan rangkaian demi acara ini. Begitu pula dengan Dzulmi Eldin. Setiap kali menghadiri beragam kegiatan itu, seyum selalu menyala di sana sini. Sebagai wWali Kota Medan, ia tampak paling cekatan untuk mensukseskan acara ini. Pak Wali ini bahkan mewanti-wanti agar seluruh rangkaian kegiatan harus berjalan sukses, lancar serta menyenangkan masyarakat Kota Medan.
Penatapan tanggal 1 Juli 1590 sebagai landasan HUT Kota Medan bukanlah karena kehendak Pak Wali. Tapi berdasarkan penetapan tentang Guru Patimpus Sembiring Pelawi sebagai pendiri Kota Medan dilakukan melalui Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No. 342 tanggal 25 Mei 1971 yang waktu itu dijabat oleh Drs. Sjoerkani dibentuklah Panitia Peneliti Hari Jadi Kota Medan.
Duduk sebagai Ketua Prof. Mahadi, SH, Sekretaris Syahruddin Siwan, MA, Anggotanya antara lain Ny. Mariam Darus, SH dan T.Luckman, SH.i landasan perayaan HUT Kota Medan bukanlah ditentukan oleh pak wali. Tetapi itu berdasarkan bahwa Guru Patimpus sebagai pendiri kampung pertama di Medan, 1 Juli 1590, benarlah adanya. Yang jadi soal, rasanya sumbang bila pembukaan kampung oleh Guru Patimpus ini kemudian disebut sebagai Hari Jadi Kota Medan.
Penetapan nama yang keliru ini bahkan masih terus menggeliat hingga sekarang. Ucapan Hari Jadi Kota Medan marak di mana-mana, mulai dari papan bunga, spanduk, pidato, hingga di Medsos. Padahal, tanggal 1 Juli 1590, bukan Hari Jadi Kota Medan, tapi Hari Jadi Medan. Guru Patimpus yang membuka Medan saat itu bukan walikota. Belum ada pemilihan walikota Medan ketika itu. Suasana Medan waktu itu bahkan masih diliputi hutan belantara, banyak satwa yang galak atau baik hati berkeliaran. Lebih jauh lagi, jangankan kota Medan, Indonesia saja belum ada. Gelagat lainnya, kepemimpinan ketika itu belum tertata secara administrarif. Makanya tak ada kantor walikota Medan, DPRD, SKPD, Camat, Lurah, yang membantu tugas pemimpin.
Lalu kapan Hari Jadi Kota Medan ? Tergantung. Apakah mau dimulai sejak Belanda mengangkat Daniel Mackay menjadi walikota Medan, 30 April 1931, atau sejak Luat Siregar, menjadi Walikota Medan 17 Agustus 1945.
Gak ada salahnya ada dua hari jadi di Medan. Hari Jadi Medan berdasarkan Guru Patimpus membuka pertama kali kampung di Medan, dan Hari Jadi Kota Medan sejak Daniel Mackay atau Luat Siregar menjadi Wali kota Medan. (*)
Oleh: H Affan Bey Hutasuhut
Wartawan Majalah TEMPO
(1987-1994)