32.8 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Bulan Madu Mahathir

Dahlan Iskan

SUMUTPOS.CO – Bulan madu sudah berlalu. Hanya satu minggu. Kini Mahathir Mohamad mulai kuras energi. Memasuki bulan puasa ini. Fisik dan Pikiran: menyusun kabinet.

Pesta kemenangan oposisi Malaysia memang masih berlangsung. Masing-masing partai dalam koalisi syukuran.

Waktu syukuran di DAP istri Mahathir ikut main biola. Umur 90 tahun. Lagunya: Wo Ai Ni. Sambil syukuran mereka juga mulai gontok-gontokan. Jegal-jegalan. Sindir-menyindir.

Orang-orang Partai Keadilan mulai menuntut: kursi kabinetnya harus lebih banyak.

Enam nama sudah dimunculkan. Sebagai inti kabinet. Mereka marah. Entah seizin ketua mereka, Anwar Ibrahim atau tidak. Mereka merasa tidak dapat jatah.

Padahal mereka pemenang di antara pemenang: 43 kursi. Sebenarnya Partai Keadilan sudah dapat satu kursi. Istimewa pula. Wakil perdana menteri: Wan Azizah. Istri Anwar. Ketua umum partai.

Tapi Mahathir kan juga sudah dapat kursi perdana menteri. Kenapa masih ada jatah untuk menteri dalam negeri: Mahmuddin Yasin. Presiden Partai Pribumi Bersatu. Separtai dengan Mahathir.

Tapi sebenarnya PK juga tidak bisa dikatakan terlalu menang. Partai DAP (Partai Aksi Demokrasi) hanya kalah satu kursi: 42. Dan dapat jatah menteri keuangan: Lim Guang Eng.

Lim adalah sekjen DAP. Ia lulusan Australia. Lalu menjadi akuntan. Masuk politik. Jadi anggota DPRD Penang. Saat ini masih menjabat menteri besar negara bagian Penang. Semacam gubernur. DAP waktu itu menang di Penang.

Sebenarnya Mahathir sudah adil. Empat partai itu masing-masing dapat satu posisi. Kian besar kursinya kian penting posisinya.

Seperti pemenang ketiga, Partai Pribumi Bersatu dapat jatah menteri dalam negeri. Untunglah Anwar Ibrahim turun tangan. Ia menyatakan komit atas dukungannya pada Mahathir. Demikian juga istrinya.

Ini penting. Setelah Wan Azizah tidak hadir dalam pengumuman kabinet baru. Ada isu: PK ngambek.

Bahkan setelah dibebaskan dari penjara kemarin Anwar mengulangi dukungannya itu. Dia belum akan bisa langsung masuk pemerintahan. Apalagi untuk jabatan perdana menteri. Meski massa seperti tidak sabar menantikannya.

Anwar harus jadi anggota parlemen dulu. Itulah UUD Malaysia: untuk jadi menteri harus anggota DPR/DPD.

Berarti masih lama. Nunggu Pemilu berikutnya. Atau pemilu sela di suatu dapil: menggantikan anggota parlemen yang mundur atau meninggal.

Untuk sementara, kata Anwar, akan mengajar dulu. Sudah banyak permintaan. Dari berbagai universitas terkemuka dunia. Itu juga penting untuk charging ke tubuh dan otaknya. Sebelum masuk kembali ke pemerintahan. Setelah tiga kali keluar-masuk penjara. Sambil mengendalikan partai. Yang secara formal masih di pegang istrinya. Agar tidak ada tokoh-tokoh partainya yang gontok-gontokan. Rebutan jabatan di kabinet.

Dahlan Iskan

SUMUTPOS.CO – Bulan madu sudah berlalu. Hanya satu minggu. Kini Mahathir Mohamad mulai kuras energi. Memasuki bulan puasa ini. Fisik dan Pikiran: menyusun kabinet.

Pesta kemenangan oposisi Malaysia memang masih berlangsung. Masing-masing partai dalam koalisi syukuran.

Waktu syukuran di DAP istri Mahathir ikut main biola. Umur 90 tahun. Lagunya: Wo Ai Ni. Sambil syukuran mereka juga mulai gontok-gontokan. Jegal-jegalan. Sindir-menyindir.

Orang-orang Partai Keadilan mulai menuntut: kursi kabinetnya harus lebih banyak.

Enam nama sudah dimunculkan. Sebagai inti kabinet. Mereka marah. Entah seizin ketua mereka, Anwar Ibrahim atau tidak. Mereka merasa tidak dapat jatah.

Padahal mereka pemenang di antara pemenang: 43 kursi. Sebenarnya Partai Keadilan sudah dapat satu kursi. Istimewa pula. Wakil perdana menteri: Wan Azizah. Istri Anwar. Ketua umum partai.

Tapi Mahathir kan juga sudah dapat kursi perdana menteri. Kenapa masih ada jatah untuk menteri dalam negeri: Mahmuddin Yasin. Presiden Partai Pribumi Bersatu. Separtai dengan Mahathir.

Tapi sebenarnya PK juga tidak bisa dikatakan terlalu menang. Partai DAP (Partai Aksi Demokrasi) hanya kalah satu kursi: 42. Dan dapat jatah menteri keuangan: Lim Guang Eng.

Lim adalah sekjen DAP. Ia lulusan Australia. Lalu menjadi akuntan. Masuk politik. Jadi anggota DPRD Penang. Saat ini masih menjabat menteri besar negara bagian Penang. Semacam gubernur. DAP waktu itu menang di Penang.

Sebenarnya Mahathir sudah adil. Empat partai itu masing-masing dapat satu posisi. Kian besar kursinya kian penting posisinya.

Seperti pemenang ketiga, Partai Pribumi Bersatu dapat jatah menteri dalam negeri. Untunglah Anwar Ibrahim turun tangan. Ia menyatakan komit atas dukungannya pada Mahathir. Demikian juga istrinya.

Ini penting. Setelah Wan Azizah tidak hadir dalam pengumuman kabinet baru. Ada isu: PK ngambek.

Bahkan setelah dibebaskan dari penjara kemarin Anwar mengulangi dukungannya itu. Dia belum akan bisa langsung masuk pemerintahan. Apalagi untuk jabatan perdana menteri. Meski massa seperti tidak sabar menantikannya.

Anwar harus jadi anggota parlemen dulu. Itulah UUD Malaysia: untuk jadi menteri harus anggota DPR/DPD.

Berarti masih lama. Nunggu Pemilu berikutnya. Atau pemilu sela di suatu dapil: menggantikan anggota parlemen yang mundur atau meninggal.

Untuk sementara, kata Anwar, akan mengajar dulu. Sudah banyak permintaan. Dari berbagai universitas terkemuka dunia. Itu juga penting untuk charging ke tubuh dan otaknya. Sebelum masuk kembali ke pemerintahan. Setelah tiga kali keluar-masuk penjara. Sambil mengendalikan partai. Yang secara formal masih di pegang istrinya. Agar tidak ada tokoh-tokoh partainya yang gontok-gontokan. Rebutan jabatan di kabinet.

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/