22.5 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Abah Dahlan dan Kreativitas yang Dihukum

Dalam perbincangan saya dengan Abah Dahlan dan apa yang beliau alami, terang kreativitas berusaha dimatikan ketika kreativitas itu membahayakan kekuatan modal dan kuasa lain. Pikiran saya pun langsung menerawang, ini yang dimaksud dengan akrobat ketidakadilan nan norak. Bahkan, dalam perbincangan itu, Abah Dahlan sempat menyampaikan, ”Mas Dahnil, kalau KPK yang menetapkan saya jadi tersangka dan saya memang korupsi, saya sendiri yang jalan ke penjara. Tapi, dalam kasus yang disangkakan jaksa kepada saya, tidak satu pun terkait dengan uang negara atau daerah yang menguntungkan saya atau orang lain dan saya yakin dengan hal itu.”

Namun, meski dirundung masalah hukum, gelora kreativitas dan keinginan Abah Dahlan untuk memberikan kontribusi kepada Indonesia agaknya tetap menggebu. Abah Dahlan sempat menunjukkan kepada saya mobil listrik yang baru tiba di rumahnya. Yang langsung beliau beli dari Amerika Serikat untuk membuktikan kepada publik bahwa industri mobil Indonesia harus sudah mulai bergerak ke industri mobil listrik. Seperti yang pernah beliau coba tawarkan ketika masih menjabat menteri BUMN. Meskipun mendapat cercaan dari berbagai pihak yang tidak senang dengan upaya tersebut.

Abah ternyata tidak puas hanya menunjukkan. Saya diminta beliau menjadi orang pertama yang menyetir mobil yang baru beliau beli tersebut. Tentu dengan senang hati saya lakukan test drive ditemani beliau.

Akhirnya saya hanya berharap tidak ada lagi kreativitas-kreativitas berkemajuan yang terkubur mati hanya karena kepentingan politik, dendam, dan persaingan usaha tidak sehat. Negara harus menyediakan tanah subur untuk kreativitas-kreativitas yang berkemajuan. Tidak kalah oleh kuasa politik dan dendam politik maupun bisnis yang tak berkesudahan itu.

Di tengah kesusahan karena kasus hukum, semoga Abah Dahlan tetap tegar. Setegar Mbah Kiai Ahmad Dahlan ketika hadir menawarkan kebaharuan-kebaharuan yang berkemajuan untuk peradaban Indonesia satu abad yang lalu. (*)

*Ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah

Dalam perbincangan saya dengan Abah Dahlan dan apa yang beliau alami, terang kreativitas berusaha dimatikan ketika kreativitas itu membahayakan kekuatan modal dan kuasa lain. Pikiran saya pun langsung menerawang, ini yang dimaksud dengan akrobat ketidakadilan nan norak. Bahkan, dalam perbincangan itu, Abah Dahlan sempat menyampaikan, ”Mas Dahnil, kalau KPK yang menetapkan saya jadi tersangka dan saya memang korupsi, saya sendiri yang jalan ke penjara. Tapi, dalam kasus yang disangkakan jaksa kepada saya, tidak satu pun terkait dengan uang negara atau daerah yang menguntungkan saya atau orang lain dan saya yakin dengan hal itu.”

Namun, meski dirundung masalah hukum, gelora kreativitas dan keinginan Abah Dahlan untuk memberikan kontribusi kepada Indonesia agaknya tetap menggebu. Abah Dahlan sempat menunjukkan kepada saya mobil listrik yang baru tiba di rumahnya. Yang langsung beliau beli dari Amerika Serikat untuk membuktikan kepada publik bahwa industri mobil Indonesia harus sudah mulai bergerak ke industri mobil listrik. Seperti yang pernah beliau coba tawarkan ketika masih menjabat menteri BUMN. Meskipun mendapat cercaan dari berbagai pihak yang tidak senang dengan upaya tersebut.

Abah ternyata tidak puas hanya menunjukkan. Saya diminta beliau menjadi orang pertama yang menyetir mobil yang baru beliau beli tersebut. Tentu dengan senang hati saya lakukan test drive ditemani beliau.

Akhirnya saya hanya berharap tidak ada lagi kreativitas-kreativitas berkemajuan yang terkubur mati hanya karena kepentingan politik, dendam, dan persaingan usaha tidak sehat. Negara harus menyediakan tanah subur untuk kreativitas-kreativitas yang berkemajuan. Tidak kalah oleh kuasa politik dan dendam politik maupun bisnis yang tak berkesudahan itu.

Di tengah kesusahan karena kasus hukum, semoga Abah Dahlan tetap tegar. Setegar Mbah Kiai Ahmad Dahlan ketika hadir menawarkan kebaharuan-kebaharuan yang berkemajuan untuk peradaban Indonesia satu abad yang lalu. (*)

*Ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/