Memang masih akan ada posisi lain di kabinet. Yang masih bisa dibagi-bagi. Tapi Mahathir membatasi jumlah menteri. Seperti janji kampanye. Maksimum 30 menteri. Demi berlangsungnya reformasi.
Malaysia bisa berkaca ke Indonesia. Begitu tidak mudahnya melakukan reformasi. Tidak seperti yang diimpikan dulu. Mahathir sudah minta: masing-masing partai mengajukan nama. Tapi yang menentukan tetap Mahathir: yang mana yang masuk kabinet.
PK mengajukan 10 nama. Namun yang akan masuk maksimum empat. Ini bisa jadi sumber konflik. Termasuk konflik di dalam partainya sendiri.
Nama-nama itu pun harus lolos dari persyaratan penting: bersih. Itulah tuntutan rakyat Malaysia: bersih. Agar beda dengan pemerintahan lama.
Gerakan itulah yang membuat oposisi menang telak. Nama gerakannya pun Gerakan Bersih. Mulai Bersih#1.0, Bersih#2.0, Bersih#3.0, sampai Bersih#4.0.
Mencari yang bersih inilah yang memakan waktu. Sudah 10 hari kabinet belum terbentuk. Menteri Keuangan Lim Guan Eng pun belum bisa dilantik: masih ada perkara korupsi di kejaksaan.
Tapi semua percaya Lim Guan Eng bersih. Perkara itu perkara jadi-jadian: karena Lim tokoh oposisi. Dicari-cari terus kesalahannya. Oleh rezim Najib Razak. Meski begitu perkara ini harus diklirkan dulu.
Mahathir sudah memastikan mengganti jaksa agung lama. Begitu jaksa agungnya baru Lim, 53 tahun, bisa di SP3. Tapi tetap perlu proses.
Lim Guan Eng adalah anak tokoh keras kepala Malaysia: Lim Kit Siang. Kini berumur 78 tahun. Kit Siang inilah pendiri DAP. Alirannya: pikiran bebas.
Ia tidak mau masuk partai Tionghoa. Katanya: Tionghoa tidak boleh menyendiri dalam satu partai. Harus menyatu.
Kit Siang punya hobi khas: melawan siapa saja. Masuk tahanan sudah biasa. Pokoknya harus demokratis, bersih, tidak sukuisme. Buku yang dia tulis sudah lebih dari 20.
Sudah 10 hari Mahathir masih sendirian. Sampai memasuki bulan puasa ini. Bekerja siang malam. Mikir negara siang malam. Pada umurnya yang kini 93 tahun.(dis)