Orang yang satu ini benar-benar penuh energi. Kalau sedang nongkrong atau makan, atau bahkan saat bersebelahan di atas sepeda, dia senang bercerita atau ”adu” cerita lucu.
Khususnya tentang keluarga.
Keluarga dia memang seru. Di rumahnya, dia mengasuh enam anak, tiga anjing, satu kucing, tujuh kelinci, dan seorang ibu mertua.
Yang mana yang paling merepotkan? ’’Anjing yang paling kecil. Suka buang air di sana-sini. Tapi, ibu mertua saya sedang berjuang keras untuk menjadi nomor satu (paling merepotkan),” jawabnya lugas.
Sebagai orang yang jarang di rumah (tahun lalu saja dia 200 hari keliling dunia/di luar rumah dalam setahun), Voigt sangat menyadari posisinya sebagai penyedia kebutuhan. Dia juga mengagumi istrinya yang harus bekerja keras untuk menjaga rumah tangga.
Jadi, ketika keluarga ingin punya banyak binatang peliharaan, dia tidak keberatan. Bahkan, dia ikut berperan mengasuh semuanya.
’’Pernah, saya baru saja menyelesaikan Giro d’Italia, salah satu lomba terberat di dunia. Tiga pekan berlomba, menempuh lebih dari 3.500 km. Minggu habis lomba saya langsung pulang, jam 10 malam sampai rumah. Eh, bukannya disambut hangat, malah dimintai tolong membawa anjing jalan-jalan. Padahal, satu rumah tidak ada yang bekerja dan saya baru saja balapan 3.500 km!” ceritanya kocak.
Meski demikian, soal binatang peliharaan ini, Voigt menyebut ada batasannya.
’’Pernah suatu waktu, saya mendengar anak-anak saya bicara soal memiliki kuda peliharaan. Nah, itu batasannya. Anjing, oke. Kuda, tidak. Dan saya mengingatkan ke istri, kalau sampai menuruti kemauan anak, maka pembelian kuda itu akan disertai dengan surat permohonan cerai,” tuturnya dengan gaya jenaka.
Tentu saja semua yang mendengar tertawa terpingkal-pingkal.
Cerita lucu tidak hanya di situ. Bahwa dia punya enam anak itu saja memberi cerita-cerita yang lucu.
”Anda ingat mesin faks bukan? Waktu saya masih berusia 22 tahun, pacar saya belum jadi istri saya. Dia mengirimi saya berlembar-lembar faks untuk memberi tahu bahwa dia sedang hamil,” kenangnya.
Kemudian, setelah punya empat anak, mereka sebenarnya sudah merasa cukup. Dua laki-laki, dua perempuan. Sudah ”seimbang.” Rumah baru pun dirancang untuk empat anak. Tapi, suatu waktu, dia tiba-tiba iseng bertanya kepada istri, ”Honey, kamu tidak hamil lagi bukan?”
Jawaban sang istri? ”Normalnya sih tidak”
Saat itu juga, Voigt langsung punya feeling kalau anaknya bakal bertambah… Dan kemudian berlanjut jadi enam…
Cerita terakhir Voigt bisa bermanfaat bagi para suami yang sering diomeli istri karena terlalu sering membeli barang hobi.
Suatu waktu, istrinya bepergian dan Voigt kebagian tugas menjaga anak-anak. Ternyata, anak-anaknya malah bermain-main dengan lemari berisi tas-tas sang istri.
Maunya ikut merapikan, Voigt malah geleng-geleng kepala. Tasnya ada puluhan dan bermerek semua. Louis Vuitton, Prada, dan lain sebagainya. ”(Nilai) satu mobil Porsche saya ada di dalam lemari itu!” kenangnya.
Ketika sang istri pulang, Voigt pun menanyakan soal tas-tas tersebut. Apa jawaban sang istri? ”Wah, saya sendiri tidak sadar tasnya ada sebanyak itu…”
Wkwkwkwk…
Saat makan malam itu, usai terpingkal-pingkal mendengar cerita-ceritanya, saya usul ke Voigt untuk jadi stand-up comedian saja. Cukup cerita soal keluarga saja pasti lucu.
Sebelum ini, dia sudah menerbitkan buku tentang kehidupan cyclist berjudul Shut Up Legs!. Mungkin setelah ini bukunya harus murni soal keluarga!
Saya sendiri punya cita-cita bikin sitkom yang belum kesampaian. Bikin soal keluarga lucu saja kali ya? (*)