26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Februari, Suhu di Bawah 20º C

Travel Tour Hongkong-Macau (1)

Oleh: DAME AMBARITA
Pemimpin Redaksi Sumut Pos

Bagi pemula jalan-jalan ke luar negeri, ikut travel tour barangkali pilihan terbaik. Selain biaya lebih bisa diprediksi, acara jalan-jalan juga terprogram dengan panduan guide. Kelemahannya, peserta tak bisa pergi sembarang ke mana suka. Seorang ‘tersesat’, seluruh rombongan bakal terkena getah.
Pertengahan Februari baru lalu. Dari bandara Kualalumpur pukul 5 sore, pesawat murah meriah Air Asia yang memboyong 33 peserta travel tour  gelombang pertama, mendarat di bandara Hong Kong. Waktu menunjukkan pukul 9 malam WIB atau pukul 10 malam waktu Hongkong. Suhu udara dingin, di bawah 20 derajat Celsius.

Perubahan suhu yang cukup besar antara panas Kota Medan dengan dingin Kota Hong Kong, membuat jaket dan syal yang sudah dipersiapkan, langsung keluar dari tas masing-masing.

Bandara Hongkong yang termasuk bandara tersibuk di dunia —tiap dua menit ada pesawat yang terbang dan mendarat—tergolong besar. Para penumpang pesawat harus menggerek sendiri koper masing-masing melintasi area bandara yang luas, sabar mengikuti antrian imigrasi yang panjang dan tak pernah sepi, sebelum keluar dari bandara.

Dari bandara ke hotel, peserta tour naik bus dipandu seorang guide Hong Kong. Namanya E Ling (baca: Iling). Ia fasih berbahasa Indonesia, Khek, dan Hokkien.

“Ibu-ibu, bapak-bapak. Selamat datang di Hong Kong. Hong Kong ini negeri empat musim. Saat ini musim dingin. Jadi selama tour kita mungkin tidak merasa haus. Tetapi justru kita harus banyak minum kalau tidak ingin mengalami dehidrasi,” cetusnya dalam bahasa Indonesia campur Hokkien.
Lantas Eling menjelaskan mengenai luas Hong Kong yang hanya 80 kilometer per segi. Hong Kong adalah salahsatu dari dua daerah administratif khusus negara Cina (yang kedua Makao). Sebagai daerah otonomi khusus, Hongkong memiliki sistem hukum, mata uang, bea cukai, imigrasi, dan peraturan jalan yang tetap berjalan di jalur kiri (Cina di jalur kanan) sendiri. Hal itu terjadi karena Hong Kong berada di bawah koloni Inggris sejak 1860 dan berakhir tahun 1997 lalu. Otonomi untuk Hong Kong berlaku untuk 50 tahun dihitung dari tahun 1997.

“Bapak ibu, Hong Kong terdiri dari beberapa pulau yang dihubungkan dengan jembatan-jembatan panjang. Orang Hong Kong percaya, kota ini memiliki hong shui yang bagus,” kata Eling. Di Sumut, geografis Hong Kong sedikit mirip Kota Sibolga. Laut di depan, gunung di belakang.
Di Hong Kong, pemandangan dominan adalah deretan gedung tinggi. Penduduk umumnya tinggal di rumah susun atau di apartemen berlantai puluhan. Kain jemuran banyak digantungkan di luar gedung. Ini sedikit merusak pemdangan.

Tak hanya di lahan datar, deretan gedung tinggi juga berdiri kokoh di pebukitan. Pebukitan Hong kong yang cenderung berbatu memang kuat sebagai fondasi gedung tinggi. Apalagi, gempa jarang terjadi di sana.

Sekira 30 menit, bus tiba di depan hotel bintang 4 tempat menginap. Saat itu sekitar pukul 11.00 waktu Hongkong. Langsung istirahat karena sudah lelah.
Yang unik dalam travel tour kali ini, peserta tour tak perlu membongkar koper di hotel. Cukup mengambil keperluan dan pakaian ganti, langsung packing lagi. Karena esok pagi-pagi sudah harus bangun, sarapan, check out, dan go lagi naik bus keliling Hong Kong sebelum ke Shenzhen.
Keluar dari hotel.. brrrrrr… dingin. Semua orang pake syal, jakert, sweater, sarung tangan, topi, kaus kaki, dan perlengkapan lainnya. Saat pagi, rombongan pertama bergabung dengan rombongan kedua. Total 49 orang termasuk tour leader. Semua penuh semangat! (dame)

Travel Tour Hongkong-Macau (1)

Oleh: DAME AMBARITA
Pemimpin Redaksi Sumut Pos

Bagi pemula jalan-jalan ke luar negeri, ikut travel tour barangkali pilihan terbaik. Selain biaya lebih bisa diprediksi, acara jalan-jalan juga terprogram dengan panduan guide. Kelemahannya, peserta tak bisa pergi sembarang ke mana suka. Seorang ‘tersesat’, seluruh rombongan bakal terkena getah.
Pertengahan Februari baru lalu. Dari bandara Kualalumpur pukul 5 sore, pesawat murah meriah Air Asia yang memboyong 33 peserta travel tour  gelombang pertama, mendarat di bandara Hong Kong. Waktu menunjukkan pukul 9 malam WIB atau pukul 10 malam waktu Hongkong. Suhu udara dingin, di bawah 20 derajat Celsius.

Perubahan suhu yang cukup besar antara panas Kota Medan dengan dingin Kota Hong Kong, membuat jaket dan syal yang sudah dipersiapkan, langsung keluar dari tas masing-masing.

Bandara Hongkong yang termasuk bandara tersibuk di dunia —tiap dua menit ada pesawat yang terbang dan mendarat—tergolong besar. Para penumpang pesawat harus menggerek sendiri koper masing-masing melintasi area bandara yang luas, sabar mengikuti antrian imigrasi yang panjang dan tak pernah sepi, sebelum keluar dari bandara.

Dari bandara ke hotel, peserta tour naik bus dipandu seorang guide Hong Kong. Namanya E Ling (baca: Iling). Ia fasih berbahasa Indonesia, Khek, dan Hokkien.

“Ibu-ibu, bapak-bapak. Selamat datang di Hong Kong. Hong Kong ini negeri empat musim. Saat ini musim dingin. Jadi selama tour kita mungkin tidak merasa haus. Tetapi justru kita harus banyak minum kalau tidak ingin mengalami dehidrasi,” cetusnya dalam bahasa Indonesia campur Hokkien.
Lantas Eling menjelaskan mengenai luas Hong Kong yang hanya 80 kilometer per segi. Hong Kong adalah salahsatu dari dua daerah administratif khusus negara Cina (yang kedua Makao). Sebagai daerah otonomi khusus, Hongkong memiliki sistem hukum, mata uang, bea cukai, imigrasi, dan peraturan jalan yang tetap berjalan di jalur kiri (Cina di jalur kanan) sendiri. Hal itu terjadi karena Hong Kong berada di bawah koloni Inggris sejak 1860 dan berakhir tahun 1997 lalu. Otonomi untuk Hong Kong berlaku untuk 50 tahun dihitung dari tahun 1997.

“Bapak ibu, Hong Kong terdiri dari beberapa pulau yang dihubungkan dengan jembatan-jembatan panjang. Orang Hong Kong percaya, kota ini memiliki hong shui yang bagus,” kata Eling. Di Sumut, geografis Hong Kong sedikit mirip Kota Sibolga. Laut di depan, gunung di belakang.
Di Hong Kong, pemandangan dominan adalah deretan gedung tinggi. Penduduk umumnya tinggal di rumah susun atau di apartemen berlantai puluhan. Kain jemuran banyak digantungkan di luar gedung. Ini sedikit merusak pemdangan.

Tak hanya di lahan datar, deretan gedung tinggi juga berdiri kokoh di pebukitan. Pebukitan Hong kong yang cenderung berbatu memang kuat sebagai fondasi gedung tinggi. Apalagi, gempa jarang terjadi di sana.

Sekira 30 menit, bus tiba di depan hotel bintang 4 tempat menginap. Saat itu sekitar pukul 11.00 waktu Hongkong. Langsung istirahat karena sudah lelah.
Yang unik dalam travel tour kali ini, peserta tour tak perlu membongkar koper di hotel. Cukup mengambil keperluan dan pakaian ganti, langsung packing lagi. Karena esok pagi-pagi sudah harus bangun, sarapan, check out, dan go lagi naik bus keliling Hong Kong sebelum ke Shenzhen.
Keluar dari hotel.. brrrrrr… dingin. Semua orang pake syal, jakert, sweater, sarung tangan, topi, kaus kaki, dan perlengkapan lainnya. Saat pagi, rombongan pertama bergabung dengan rombongan kedua. Total 49 orang termasuk tour leader. Semua penuh semangat! (dame)

Artikel Terkait

Wayan di New York

Trump Kecele Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/