31.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Pemprovsu Dukung Pelestarian Hutan Mangrove

SUMUTPOS.CO – Pemerintah provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mendukung penuh terhadap upaya masyarakat memperbaiki dan melestarikan hutan, seperti yang dilakukan kelompok tani di Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat.

KUNJUNGI: Sekdaprov Sumut, R Sabrina memancing ikan di sela-sela mengunjungi kawasan pengelolaan mangrove di Kelurahan Berasbasah, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sabtu (27/2/2021).

Adapun bentuk dukungan yang diberikan seperti penyediaan bibit pohon bakau dan pemberian kapal bot, serta pembinaan melalui UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah I Stabat.

“Untuk kawasan hutan mangrove, kita terus mengupayakan bagaimana agar bisa dikembalikan fungsinya tetapi juga tetap memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Sepanjang pantai timur Sumut, itu yang kita lakukan,” kata Kepala Dinas Kehutanan Sumut, Herianto saat mendampingi Sekdaprovsu R Sabrina mengunjungi kawasan pengelolaan mangrove (bakau) di Kelurahan Berasbasah, Pangkalan Susu, Langkat, Sabtu (27/2).

Dalam kunjungan tersebut, Sabrina menyempatkan diri mencoba langsung madu Kelulut (ternak) dari sarangnya, mengelilingi kawasan hutan bakau menggunakan bot bantuan Pemprov Sumut, serta merasakan pengalaman memancing ikan bandeng.

Dari lokasi seluas kurang lebih 38 hektare itu, Sabrina melihat beberapa kegiatan pengelolaan kawasan seperti pelestarian hutan bakau, penanaman pohon buah, peternakan lebah madu dan budidaya ikan bandeng. Dari berbagai usaha itu pula, pengelola menjadikan tempat tersebut sebagai lokasi wisata.

“Ya, ini adalah kegiatan mulia. Karena tujuannya melestarikan bumi. Selain melestarikan, juga membangkitkan perekonomian masyarakat. Jadi walaupun sekarang ekonomi sedang terpuruk, kita harus bangkit, dan ini salah satu upaya yang sangat baik,” ujarnya.

Banyaknya kondisi hutan bakau yang rusak di Sumut, menurut Sabrina, karena ulah manusia yang mengeksploitasi keberadaan pohon bakau. Sehingga masyarakat merasakan dampak buruk seperti berkurangnya hasil nelayan hingga abrasi pantai.

Ketua Kelompok Tani Peduli Pesisir, Yenti Sin menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kepedulian Pemprovsu, terlebih untuk melestarikan kawasan hutan bakau. “Terimakasih karena bantuan ini kita terus mengembangkan upaya pelestarian mangrove di Pangkalasusu ini. Jadi masyarakat kita di sini juga ikut bekerja membantu mengelolanya,” katanya. (prn)

SUMUTPOS.CO – Pemerintah provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) mendukung penuh terhadap upaya masyarakat memperbaiki dan melestarikan hutan, seperti yang dilakukan kelompok tani di Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat.

KUNJUNGI: Sekdaprov Sumut, R Sabrina memancing ikan di sela-sela mengunjungi kawasan pengelolaan mangrove di Kelurahan Berasbasah, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sabtu (27/2/2021).

Adapun bentuk dukungan yang diberikan seperti penyediaan bibit pohon bakau dan pemberian kapal bot, serta pembinaan melalui UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah I Stabat.

“Untuk kawasan hutan mangrove, kita terus mengupayakan bagaimana agar bisa dikembalikan fungsinya tetapi juga tetap memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Sepanjang pantai timur Sumut, itu yang kita lakukan,” kata Kepala Dinas Kehutanan Sumut, Herianto saat mendampingi Sekdaprovsu R Sabrina mengunjungi kawasan pengelolaan mangrove (bakau) di Kelurahan Berasbasah, Pangkalan Susu, Langkat, Sabtu (27/2).

Dalam kunjungan tersebut, Sabrina menyempatkan diri mencoba langsung madu Kelulut (ternak) dari sarangnya, mengelilingi kawasan hutan bakau menggunakan bot bantuan Pemprov Sumut, serta merasakan pengalaman memancing ikan bandeng.

Dari lokasi seluas kurang lebih 38 hektare itu, Sabrina melihat beberapa kegiatan pengelolaan kawasan seperti pelestarian hutan bakau, penanaman pohon buah, peternakan lebah madu dan budidaya ikan bandeng. Dari berbagai usaha itu pula, pengelola menjadikan tempat tersebut sebagai lokasi wisata.

“Ya, ini adalah kegiatan mulia. Karena tujuannya melestarikan bumi. Selain melestarikan, juga membangkitkan perekonomian masyarakat. Jadi walaupun sekarang ekonomi sedang terpuruk, kita harus bangkit, dan ini salah satu upaya yang sangat baik,” ujarnya.

Banyaknya kondisi hutan bakau yang rusak di Sumut, menurut Sabrina, karena ulah manusia yang mengeksploitasi keberadaan pohon bakau. Sehingga masyarakat merasakan dampak buruk seperti berkurangnya hasil nelayan hingga abrasi pantai.

Ketua Kelompok Tani Peduli Pesisir, Yenti Sin menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas kepedulian Pemprovsu, terlebih untuk melestarikan kawasan hutan bakau. “Terimakasih karena bantuan ini kita terus mengembangkan upaya pelestarian mangrove di Pangkalasusu ini. Jadi masyarakat kita di sini juga ikut bekerja membantu mengelolanya,” katanya. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/