PADANG TUALANG, SUMUTPOS.CO – Kebakaran dapur minyak mentah olahan kembali terjadi. Peristiwa ini tak memakan korban jiwa. Namun rumah milik Zulpan (32) warga Dusun Sido Bangun, Kel. Tanjung Selamat, Kec. Padang Tualang luluh lantah diamuk si jago merah, Minggu (29/6) malam.
Kapolsek Padang Tualang, AKP Marmonang Hasibuan SH ketika dikonfirmasi,
Senin (30/6) terkait hal tersebut membenarkan.
“Tadi malam kita ada menerima laporan dari warga jika salah satu kediaman warga terbakar saat melakukan aktifitas pengolahan minyak mentah,” ujarnya.
“Sejauh ini kita masih terus melakukan pemeriksaan secara intensif, untungnya tidak ada korban jiwa saat berlangsungnya kebakaran tersebut,” tambahnya.
Kebakaran, sambungnya, sesuai hasil pemeriksaan awal, terjadi saat korban memindahkan minyak mentah (olahan) ke tempat lain dengan menggunakan mesin penyedot.
Nah, di saat itu secara tiba-tiba mesin penyedot menimbulkan percikan api, dan posisi mesin penyedot bertepatan di dapur rumah. Sehingga dengan cepatnya api berkobar diseluruh bagian rumah korban.
Terpisah, Sarimin dari LSM Sekertariat Bersama Kabupaten Langkat bidang pembangunan dan kepemudaan, menyayangkan kejadian itu. Karena kejadian kebakaran yang ditimbulkan akibat minyak mentah olahan tersebut sudah berulang kali, bahkan hingga memakan korban jiwa.
“Seolah olah Polres Langkat dan Pemkab Langkat tutup mata akan hal ini,” ujar dia. Memang permasalahan minyak mentah olahan ini menjadi polemic di daerah Langkat. Dulu, Kasatreskrim Polres Langkat AKP Rosyid Hartanto Sik SH berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan maraknya pengeboran/pengolahan minyak mentah illegal itu. Dia menegaskan permasalahan sumur bor minyak illegal serta masalah perambahan hutan magrove merupakan prioritas utama. Namun nampaknya hingga akhir massa jabatanya menjadi kasat reskrim di Polres Langkat masalah tersebut terus berlanjut.(dw/deo)
Inilah Korban Pengolahan Kondensat
– Jumat 14 Desember 2012
Sumur minyak ilegal di Desa Jati Tunggal, Kec. Padang Tualang meledak. Semburan api hingga 7-10 meter tersebut membakar 8 orang warga yang berada di lokasi, sementara tiga diantaranya mengalami luka ringan.
Sayang, beberapa hari dirawat, 3 korban akhirnya meninggal dunia. Mereka adalah Saptono (42) warga Dusun I Sidomukti, Desa Tanjung Selamat, Kec. Padang Tualang. Setelah itu disusul oleh Syahril Ali, warga Dusun IV, di Desa dan Kecamatan yang sama.
Terakhir, Jamaluddin (35) warga Desa Dusun Sei Rebat, Desa Sukamaju, Kec. Tanjung Pura, Kab. Langkat. Korban tewas setelah mendapat perawatan intensif di RSU Tanjung Pura.
– Selasa 15 Januari 2013
Lokasi penyulingan minyak di Desa Muka Paya Kec. Tanjung Pura, secara mendadak meledak dan mengenai dua orang pekerja. Samsul Bahri, warga Desa Terusan Getek II Kec. Tanjung Pura, akhirnya meninggal dunia akibat luka bakar walau sempat dirawat beberapa hari di RSUP H Adam Malik Medan.
Sementara, Arbain, warga Desa Bukit Payung, Kec. Padang Tualang, mengalami luka bakar di kaki dan dirawat di RSU Tanjung Pura, Kab. Langkat.
– Jumat 1 Februari 2013
Sumur minyak yang berada di Desa Bangkirei Kec. Gebang, tepatnya berbatasan dengan Dusun Air Panas, Desa Buluh Telang, Kec. Padang Tualang, meledak dan menelan empat orang luka-luka. Diantaranya, Purwadi (33) warga asal Binjai yang tinggal di Jati Tunggal Darat, harus dilarikan ke Poliklinik , Hugo Hasena, Bukit Tuang, Buluh Telang, Kec. Padang Tualang, Kab. Langkat, karena mengalami luka bakar sekitar 25 persen.
Ketika ledakan terjadi, api dari sumur minyak ilegal itu dikabarkan menjulang hingga 10-15 meter. Bahkan, hingga Sabtu (2/2), api masih menyala dengan ketinggian 3 meter. Dan Minggu (3/2/) sekitar pukul 15.00 WIB, api dikabarkan sudah padam. (*)