25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Amerika akan Membuat SOP Hadapi Bencana di Sumut

Foto: Istimewa Kepala Tim Program ICITAP Indonesia, Andrew Crowel, bertemu Gubsu Gatot Pujo Nugroho, Senin (1/9). Amerika akan melakukan survey di Sumut, untuk membuat SOP menghadapi bencana.
Foto: Istimewa
Kepala Tim Program ICITAP Indonesia, Andrew Crowel, bertemu Gubsu Gatot Pujo Nugroho, Senin (1/9). Amerika akan melakukan survey di Sumut, untuk membuat SOP menghadapi bencana.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mengetahui kondisi geografi Sumatera Utara rawan terhadap bencana alam, yakni gempa dan tsunami, banjir bandang serta letusan gunung berapi, Amerika Serikat akan melakukan survey di Sumut pada Oktober mendatang.

“Dalam survey, tim akan meninjau dan bertemu instansi terkait. Setelah bertemu bersama, kita cari tahu kesulitan dari pimpinan instansi. Kemudian kita mencari solusi dan melakukan pelatihan. Hasil survei dikumpulkan di buku Standar Operational Prosedure bagaimana menghadapi bencana, yang bisa menjadi panduan bagi kepala instansi dan daerah,” kata Kepala Tim Program International Criminal Investigative Training Assistance Program (ICITAP) Indonesia, Andrew Crowel, saat bertemu Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, di Kantor Gubsu, Senin (1/9).

Sebelum survey dilakukan Oktober, Andrew yang didampingi Penasehat Penegakan Hukum Komjen (purn) Oegroseno, mengatakan, ICITAP yang berada di bawah Departemen Kehakiman AS akan melakukan kunjungan ke Sumut selama sepekan.

”Kunjungan ini merupakan tahap pra studi dalam menyusun standarisasi sistem dimaksud,” katanya.

Adapun fokus kerjasama dengan instansi lokal terkait dengan kejadian bencana. ”Program yang nantinya akan menghasilkan panduan yang berhubungan dengan kebencanaan itu akan ditindaklanjuti dengan bantuan pelatihan, donasi, maupun peralatan,” ujar Crowel, yang diterjemahkan Project Coordinator Iwan Maskun.

Gubsu yang didampingi Assisten Ekbang OK Zulkarnain, Kepala Badan Kesbangpolinmas Eddy Sofyan, Kepala Dinas Kominfo Jumsadi Damanik menyambut baik program dimaksud. “Kami berterima kasih Sumut termasuk dalam program ini,” ujar Gubsu.

Diakuinya bahwa Sumatera Utara dengan luas wilayah 72.981,23 km² dan kondisi geografi rawan terhadap bencana alam. Dijelaskan Gubsu, secara umum ada tiga jenis bencana yang potensial terjadi yaitu gempa dan tsunami, banjir bandang serta letusan gunung berapi.

”Tim bisa melakukan survey ke wilayah administrasi yang pernah mengalami bencana untuk penyusunan early warning system. Selain itu, kendala minimnya infrastruktur kebencanaan menjadi kendala dalam penangan kebencanaan seperti peralatan evakuasi dan lain sebagainya,” kata Gubsu. (rel/mea)

Foto: Istimewa Kepala Tim Program ICITAP Indonesia, Andrew Crowel, bertemu Gubsu Gatot Pujo Nugroho, Senin (1/9). Amerika akan melakukan survey di Sumut, untuk membuat SOP menghadapi bencana.
Foto: Istimewa
Kepala Tim Program ICITAP Indonesia, Andrew Crowel, bertemu Gubsu Gatot Pujo Nugroho, Senin (1/9). Amerika akan melakukan survey di Sumut, untuk membuat SOP menghadapi bencana.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mengetahui kondisi geografi Sumatera Utara rawan terhadap bencana alam, yakni gempa dan tsunami, banjir bandang serta letusan gunung berapi, Amerika Serikat akan melakukan survey di Sumut pada Oktober mendatang.

“Dalam survey, tim akan meninjau dan bertemu instansi terkait. Setelah bertemu bersama, kita cari tahu kesulitan dari pimpinan instansi. Kemudian kita mencari solusi dan melakukan pelatihan. Hasil survei dikumpulkan di buku Standar Operational Prosedure bagaimana menghadapi bencana, yang bisa menjadi panduan bagi kepala instansi dan daerah,” kata Kepala Tim Program International Criminal Investigative Training Assistance Program (ICITAP) Indonesia, Andrew Crowel, saat bertemu Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho, di Kantor Gubsu, Senin (1/9).

Sebelum survey dilakukan Oktober, Andrew yang didampingi Penasehat Penegakan Hukum Komjen (purn) Oegroseno, mengatakan, ICITAP yang berada di bawah Departemen Kehakiman AS akan melakukan kunjungan ke Sumut selama sepekan.

”Kunjungan ini merupakan tahap pra studi dalam menyusun standarisasi sistem dimaksud,” katanya.

Adapun fokus kerjasama dengan instansi lokal terkait dengan kejadian bencana. ”Program yang nantinya akan menghasilkan panduan yang berhubungan dengan kebencanaan itu akan ditindaklanjuti dengan bantuan pelatihan, donasi, maupun peralatan,” ujar Crowel, yang diterjemahkan Project Coordinator Iwan Maskun.

Gubsu yang didampingi Assisten Ekbang OK Zulkarnain, Kepala Badan Kesbangpolinmas Eddy Sofyan, Kepala Dinas Kominfo Jumsadi Damanik menyambut baik program dimaksud. “Kami berterima kasih Sumut termasuk dalam program ini,” ujar Gubsu.

Diakuinya bahwa Sumatera Utara dengan luas wilayah 72.981,23 km² dan kondisi geografi rawan terhadap bencana alam. Dijelaskan Gubsu, secara umum ada tiga jenis bencana yang potensial terjadi yaitu gempa dan tsunami, banjir bandang serta letusan gunung berapi.

”Tim bisa melakukan survey ke wilayah administrasi yang pernah mengalami bencana untuk penyusunan early warning system. Selain itu, kendala minimnya infrastruktur kebencanaan menjadi kendala dalam penangan kebencanaan seperti peralatan evakuasi dan lain sebagainya,” kata Gubsu. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/