25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Bocah SD Tewas di Pinggir Sungai Tojai, Diduga Disodomi

SEMPAT PERGI KE SUNGAI

Di lokasi kejadian, teman korban, River Simanjuntak (13) mengatakan kalau Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB dan dua orang temannya pergi ke sungai untuk main-main. Namun saat di perjalanan mereka bertemu dengan korban bersama satu orang temannya bernama Deska.

FOTO: DHEV BAKKARA/METRO SIANTAR Foto Abetnego Manurung semasa hidup.
FOTO: DHEV BAKKARA/METRO SIANTAR
Foto Abetnego Manurung semasa hidup.

Setiba di sungai, ada beberapa orang memancing di sungai sehingga niat mau mandi tidak jadi. “Saat itu kami tunggu-tunggu terus tapi mereka tidak siap juga mancing, kemudian kami pulang lagi. Abang-abang yang mancing itu bilang nanti aja mandi siap mancingnya,” ujar River.

Begitu pulang, 30 menit kemudian, River dan temannya kembali lagi ke Sungai dan kemudian bertemu dengan korban bersama Deska. “Kami lihat, abang-abang itu bilang ke Deska supaya meminta rokok kepada pemancing yang di atas. Karena mereka memang memancing dua tempat. Setelah itu kami tidak lihat lagi Abetnego dan Deska,” terang River, menyebutkan ciri-ciri Deska, berusia sekitar 15 tahun dan berperawakan tinggi.

Menurut cerita warga setempat, tiga tahun silam peristiwa yang sama pernah terjadi. Korbannya juga masih anak-anak dan ditemukan tewas di pinggir sungai. Namun saat itu siapa pelakunya belum juga terungkap.

“Makanya kita sangat resah disini, apalagi yang punya anak. Jadi kita berharap supaya pelakunya ini segera ditangkap. Kalau belum tertangkap pasti warga di sini khawatir dan was-was,” ujar seorang pria.

Kapolsek Siantar Martoba AKP H Marpaung mengatakan korban diduga dibunuh, namun motif dan siapa pelakunya belum diketahui. Saat ini kepolisian masih menggumpulkan informasi kepada keluarga dan teman-teman korban.

Disinggung apakah korban disodomi, Kapolsek belum bisa memberikan keterangan secara pasti. Menurutnya nanti setelah di otopsi baru bisa diketahui penyebab kematian korban.

Sementara itu, dirumah duka, tampak keluarga dan warga berkumpul dan tidak sedikit yang menangis.

Sementara itu, ibu korban terus-terus menangis tanpa bisa berkata-kata lagi. Sedangkan Herbin tampak sangat terpukul sehingga dengan suara tegas meminta kepada kepolisian supaya menangkap pelakunya. “Saya minta kepada polisi supaya mengusut kasusnya sampai ke akar-akarnya,” tegasnya. (pra/smg/bd)

SEMPAT PERGI KE SUNGAI

Di lokasi kejadian, teman korban, River Simanjuntak (13) mengatakan kalau Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB dan dua orang temannya pergi ke sungai untuk main-main. Namun saat di perjalanan mereka bertemu dengan korban bersama satu orang temannya bernama Deska.

FOTO: DHEV BAKKARA/METRO SIANTAR Foto Abetnego Manurung semasa hidup.
FOTO: DHEV BAKKARA/METRO SIANTAR
Foto Abetnego Manurung semasa hidup.

Setiba di sungai, ada beberapa orang memancing di sungai sehingga niat mau mandi tidak jadi. “Saat itu kami tunggu-tunggu terus tapi mereka tidak siap juga mancing, kemudian kami pulang lagi. Abang-abang yang mancing itu bilang nanti aja mandi siap mancingnya,” ujar River.

Begitu pulang, 30 menit kemudian, River dan temannya kembali lagi ke Sungai dan kemudian bertemu dengan korban bersama Deska. “Kami lihat, abang-abang itu bilang ke Deska supaya meminta rokok kepada pemancing yang di atas. Karena mereka memang memancing dua tempat. Setelah itu kami tidak lihat lagi Abetnego dan Deska,” terang River, menyebutkan ciri-ciri Deska, berusia sekitar 15 tahun dan berperawakan tinggi.

Menurut cerita warga setempat, tiga tahun silam peristiwa yang sama pernah terjadi. Korbannya juga masih anak-anak dan ditemukan tewas di pinggir sungai. Namun saat itu siapa pelakunya belum juga terungkap.

“Makanya kita sangat resah disini, apalagi yang punya anak. Jadi kita berharap supaya pelakunya ini segera ditangkap. Kalau belum tertangkap pasti warga di sini khawatir dan was-was,” ujar seorang pria.

Kapolsek Siantar Martoba AKP H Marpaung mengatakan korban diduga dibunuh, namun motif dan siapa pelakunya belum diketahui. Saat ini kepolisian masih menggumpulkan informasi kepada keluarga dan teman-teman korban.

Disinggung apakah korban disodomi, Kapolsek belum bisa memberikan keterangan secara pasti. Menurutnya nanti setelah di otopsi baru bisa diketahui penyebab kematian korban.

Sementara itu, dirumah duka, tampak keluarga dan warga berkumpul dan tidak sedikit yang menangis.

Sementara itu, ibu korban terus-terus menangis tanpa bisa berkata-kata lagi. Sedangkan Herbin tampak sangat terpukul sehingga dengan suara tegas meminta kepada kepolisian supaya menangkap pelakunya. “Saya minta kepada polisi supaya mengusut kasusnya sampai ke akar-akarnya,” tegasnya. (pra/smg/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/