TANAH KARO, SUMUTPOS.CO – Ganepo Tarigan (53), korban kritis akibat bentrok antara warga Desa Lingga dan personel Polres Karo, Jumat (29/7) lalu, akhirnya meninggal dunia. Warga Desa Lingga ini menghembuskan napas terakhirnya di Ruang Kelas Kamar No 3 RSU Kabanjahe, Senin (31/10) sekira pukul 14.30 WIB.
Keterangan yang diperoleh dari perawat RSU Kabanjahe mengatakan, Ganepo Tarigan meninggal dunia akibat sesak napas, meski sebelumnya sudah mendapatkan perawatan. Dijelaskan, Ganepo Tarigan masuk ke ruang High Care Unit (HCU), Kamis (27/10) lalu.
“Dia mendapatkan penanganan selama dua hari. Setelah kondisinya membaik, ia dipindahkan ke ruang rawat inap di Ruang Kelas Kamar No 3. Sesuai analisis dokter, ia mengalami sesak napas,” kata perawat itu.
Seperti diketahui, Ganepo Tarigan dirujuk ke RSUP H Adam Malik Medan, pasca terjadinya bentrokan. Ia terpaksa mendapatkan penanganan medis usai mengalami kritis akibat luka parah di sekujur tubuh. Sekitar sebulan tak sadarkan diri, ia akhirnya pulih dan dibawa pulang oleh keluarga ke kampung halaman.
Kepala Desa Lingga, Serpis Ginting saat dihubungi melalui seluler mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan kabar atas kematian Ganepo Tarigan. Dikatakan, Ganepo meninggalkan istri, beru Ginting dan tiga orang anak. Dua orang perempuan dan satu orang laki laki.
Menurutnya, mengenai pelaksanaan acara adat pemakaman Ganepo Tarigan, pihaknya akan berkoordinasi lebih dulu dengan pihak “Anak Beru Kuta” yang juga bertindak sebagai panitia perdamaian (Purpur Sage) antara warga Desa Lingga dengan Polres Karo sebelumnya.
Ganepo Tarigan merupakan salah satu korban bentrok antara warga Desa Lingga dengan Polres Karo. Selain itu, Abdi Saputra Wilbertus Purba tewas saat berlangsungnya bentrokan tersebut, ditambah 19 orang lainnya mengalami luka-luka.
Buntut bentrokan tersebut, Komnas HAM RI akhirnya turun ke Karo guna melakukan penyelidikan atas peristiwa itu. AKBP Pangasian Sitio yang saat itu menjabat sebagai Kapolres Karo akhirnya dicopot dari jabatannya. Setelah dilakukan kesepakatan, akhirnya digelar Purpur Sage yakni acara perdamaian hakikat secara adat Karo, Jumat (7/10) lalu. (prd/rbb)