29.2 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Bendahara Pengeluaran Kemenag Binjai, Absant Liu: Dana BOS MAN 1 Binjai Diblokir

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Terkait demo puluhan siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Binjai yang menyoal Dana Bantuan Operasional Sekolah, perlahan mulai mendapat jawaban. Meski demikian, Kepala MAN 1 Binjai, Evi Zulinda masih terus memilih bungkam saat coba dikonfirmasi.

Bendahara Pengeluaran Kantor Kemenag Binjai, Absant Liu mengatakan Dana BOS yang dikucurkan Kementerian Agama ke rekening kas MAN 1 Binjai diblokir atau tidak dapat dicairkan.

Dijelaskannya, Setiap siswa mendapatkan Dana BOS dari Kementerian Agama senilai Rp1 juta. Karena pandemi, MAN Binjai menahan Rp200 ribu Dana BOS setiap siswa. Alasannya, untuk penanganan pandemi di tingkat nasional.

“Terkait Dana BOS, saat ini Dana BOS diblokir atau tidak bisa dicairkan uangnya dari kementerian pusat sebesar Rp200 ribu per siswa karena ada penghematan anggaran kemarin waktu penanganan Covid-19. Di MAN 1 Binjai kalau tidak salah dana BOSnya sekitar Rp1,1 juta hingga Rp 1,2 juta. Dan sampai sekarang belum dibuka blokirnya,” ujar Absant.

Absant pun menjelaskan, jika MAN Binjai punya dipa atau anggaran dan pengelolaan serta tanggung jawab dilakukan secara tersendiri.

“Laporannya itu langsung ke Kanwil, sedangkan ke kami hanya koordinasi,” ujar Absant.

Menurut Absant, peran Kemenag Kota Binjai hanya sebatas pendataan siswa saja. Saat diminta data jumlah siswa di MAN Binjai, ia mengaku tak mengetahuinya. Disinggung soal aksi yang dilakukan oleh para siswa MAN Binjai, Absant pun tak dapat memberi komentar.

Sebelumnya, pelajar dari Madrasah Aliyah Negeri Binjai menyampaikan aspirasi secara damai di depan sekolahnya, Jalan Pekanbaru, Kelurahan Rambung Barat, Binjai Selatan, Senin (31/10) pagi.

Dalam video yang dilihat, massa yang ditaksir berjumlah puluhan dari pelajar MAN Binjai ini sempat melakukan aksi jalan kaki saat menyampaikan aspirasinya. Informasi yang diterima, massa yang melakukan aksi demo secara santun ini meminta agar Kepala MAN Binjai, Evi Zulinda mundur dari jabatannya.

Para pelajar ini menuding ada dugaan korupsi dalam Dana Bantuan Operasional Sekolah yang terjadi di MAN Binjai. Juga adanya renovasi pembangunan gedung sekolah yang disebut tidak sesuai janji.

Sayangnya, Kepala MAN Binjai, Evi Zulinda tidak berada di tempat saat didatangi ke sekolahnya. “Tidak ada di tempat ibu (Kepala MAN),” kata petugas keamanan sekolah.

Pantauan wartawan, MAN tengah melakukan pembangunan ruang kelas. Bangunan tersebut bertingkat 2.

Dari papan informasi yang dilihat, proyek tahun anggaran 2022 ini dikerjakan oleh CV Lestari Maju Bersama dengan anggaran senilai Rp2,6 miliar. Dihubungi lewat layanan WhatsApp, Evi langsung buru-buru menutup panggilan telepon selular usai wartawan mengenalkan diri.

“Saya rapat, lagi sibuk,” tukas Evi. (ted/ram)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Terkait demo puluhan siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Binjai yang menyoal Dana Bantuan Operasional Sekolah, perlahan mulai mendapat jawaban. Meski demikian, Kepala MAN 1 Binjai, Evi Zulinda masih terus memilih bungkam saat coba dikonfirmasi.

Bendahara Pengeluaran Kantor Kemenag Binjai, Absant Liu mengatakan Dana BOS yang dikucurkan Kementerian Agama ke rekening kas MAN 1 Binjai diblokir atau tidak dapat dicairkan.

Dijelaskannya, Setiap siswa mendapatkan Dana BOS dari Kementerian Agama senilai Rp1 juta. Karena pandemi, MAN Binjai menahan Rp200 ribu Dana BOS setiap siswa. Alasannya, untuk penanganan pandemi di tingkat nasional.

“Terkait Dana BOS, saat ini Dana BOS diblokir atau tidak bisa dicairkan uangnya dari kementerian pusat sebesar Rp200 ribu per siswa karena ada penghematan anggaran kemarin waktu penanganan Covid-19. Di MAN 1 Binjai kalau tidak salah dana BOSnya sekitar Rp1,1 juta hingga Rp 1,2 juta. Dan sampai sekarang belum dibuka blokirnya,” ujar Absant.

Absant pun menjelaskan, jika MAN Binjai punya dipa atau anggaran dan pengelolaan serta tanggung jawab dilakukan secara tersendiri.

“Laporannya itu langsung ke Kanwil, sedangkan ke kami hanya koordinasi,” ujar Absant.

Menurut Absant, peran Kemenag Kota Binjai hanya sebatas pendataan siswa saja. Saat diminta data jumlah siswa di MAN Binjai, ia mengaku tak mengetahuinya. Disinggung soal aksi yang dilakukan oleh para siswa MAN Binjai, Absant pun tak dapat memberi komentar.

Sebelumnya, pelajar dari Madrasah Aliyah Negeri Binjai menyampaikan aspirasi secara damai di depan sekolahnya, Jalan Pekanbaru, Kelurahan Rambung Barat, Binjai Selatan, Senin (31/10) pagi.

Dalam video yang dilihat, massa yang ditaksir berjumlah puluhan dari pelajar MAN Binjai ini sempat melakukan aksi jalan kaki saat menyampaikan aspirasinya. Informasi yang diterima, massa yang melakukan aksi demo secara santun ini meminta agar Kepala MAN Binjai, Evi Zulinda mundur dari jabatannya.

Para pelajar ini menuding ada dugaan korupsi dalam Dana Bantuan Operasional Sekolah yang terjadi di MAN Binjai. Juga adanya renovasi pembangunan gedung sekolah yang disebut tidak sesuai janji.

Sayangnya, Kepala MAN Binjai, Evi Zulinda tidak berada di tempat saat didatangi ke sekolahnya. “Tidak ada di tempat ibu (Kepala MAN),” kata petugas keamanan sekolah.

Pantauan wartawan, MAN tengah melakukan pembangunan ruang kelas. Bangunan tersebut bertingkat 2.

Dari papan informasi yang dilihat, proyek tahun anggaran 2022 ini dikerjakan oleh CV Lestari Maju Bersama dengan anggaran senilai Rp2,6 miliar. Dihubungi lewat layanan WhatsApp, Evi langsung buru-buru menutup panggilan telepon selular usai wartawan mengenalkan diri.

“Saya rapat, lagi sibuk,” tukas Evi. (ted/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/