32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Berikan Keamanan dan Kenyamanan, Lapas Pematangsiantar Gelar Razia Hunian WBP

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Lapas kelas IIA Pematangsiantar menggelar razia penggeledahan di kamar hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Kamis (30/11) kemarin. Dalam rangka, memberikan keamanan dan kenyamanan bagi narapidana.

Untuk diketahui, razia ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas kelas IIA Pematangsiantar, M. Pithra Jaya Saragih, Kalapas dan didampingi oleh Kepala KPLP E.Siregar selaku ketua tim I, Kasi Adm Kamtib B.L Pardede selaku Ketua tim II dan Kasi Binadik Edward Situmorang selaku ketua tim III Sat Ops Patnal dan Satgas Kamtib Lapas Pematangsiantar.

Dengan instruksi Dirjen Pemasyarakatan akan pentingnya 3+1 yaitu Deteksi dini Gangguan Kamtib, Berantas Narkoba, Sinergi dengan aparat penegak hukum, dan back to basic pemasyarakatan dan hal ini juga Untuk menciptakan suasana yang aman dan Nyaman dalam menyambut hari besar Natal dan tahun baru.

Kepala Lapas kelas IIA Pematangsiantar, M. Pithra Jaya Saragih menjelaskan kegiatan razia razia ini, untuk mendeteksi gangguan keamanan dan ketertiban di hunian wargabinaan.

“Razia ini, untuk melakukan Deteksi dini mencegah gangguan keamanan dan ketertiban di dalam lapas dalam menyambut Hari besar Natal 2023 dan Tahun baru 2024. Dengan cara melakukan Razia dan penggeledahan terhadap kamar dan blok hunian,” sebut Pithra Jaya Saragih, dalam keterangannya, Jumat (1/12).

Jaya menjelaskan razia yang dilakukan terhadap 48 kamar hunian, dapur lapas dan tempat ibadah Lapas, serta tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat penyimpanan barang-barang terlarang seperti tempat mesin air dan tempat-tempat lainnya.

Dalam kegiatan razia tersebut, petugas temukan antara lain 3 buah handphone Rakitan, mancis, kabel, colokan rakitan paku, sajam, kartu remi, dan charger handphone serta tidak ditemukan narkotika maupun sejenisnya.

“Kemudian hasil tersebut di kumpulkan dan didata untuk dimusnahkan dengan cara dibakar,” katanya.

Atas kegiatan razia ini, Pithra mengharapkan
dalam kegiatan ini mampu meminimalisir dan mencegah gangguan keamanan di dalam Lapas. Pihaknya, tahu dalam menyambut Nataru, yang merupakan beban berat bagi warga binaan yang tidak dapat berkumpul dengan keluarga di luar.

“Untuk itu, Lapas Pematangsiantar meningkatkan pelayanan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dan aktifitas WBP,” katanya.

Ia mengungkapkan pihaknya, tidak lupa kita juga telah mempersiapkan apa yang menjadi Hak WBP yaitu pemberian remisi Natal tahun 2023.

“Kemudian, faktor keamanan adalah yang utama. Sehingga seluruh perogram pembinaan yang akan kita berikan kepada seluruh WBP dapat berjalan dan terlaksana dengan baik,” ucap Pithra.

Di Lapas Pematangsiantar juga melakukan pembinaan kemandirian antara lain pembuatan miniatur, meuble, las, ulos tenun, Bakery, Pertanian Hidroponik, peikanan dan hasil produksi karya WBP tersebut telah dipasarkan dan hasilnya masuk kedalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Premi kepada WBP tersebut.

“Sementara di Pembinaan kerohanian telah kita tingkatkan insensitas Pelayanan di rumah Ibadah di dalam Lapas seperti KKR , kebaktian Harian di Gereja Lapas dan Pengajian dan Tausiyah serta Shalat berjamaah di Mesjid Lapas dan bekerjasama dengan Kementerian Agama dan MUI Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun,”tutur Kalapas.(gus)

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Lapas kelas IIA Pematangsiantar menggelar razia penggeledahan di kamar hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Kamis (30/11) kemarin. Dalam rangka, memberikan keamanan dan kenyamanan bagi narapidana.

Untuk diketahui, razia ini dipimpin langsung oleh Kepala Lapas kelas IIA Pematangsiantar, M. Pithra Jaya Saragih, Kalapas dan didampingi oleh Kepala KPLP E.Siregar selaku ketua tim I, Kasi Adm Kamtib B.L Pardede selaku Ketua tim II dan Kasi Binadik Edward Situmorang selaku ketua tim III Sat Ops Patnal dan Satgas Kamtib Lapas Pematangsiantar.

Dengan instruksi Dirjen Pemasyarakatan akan pentingnya 3+1 yaitu Deteksi dini Gangguan Kamtib, Berantas Narkoba, Sinergi dengan aparat penegak hukum, dan back to basic pemasyarakatan dan hal ini juga Untuk menciptakan suasana yang aman dan Nyaman dalam menyambut hari besar Natal dan tahun baru.

Kepala Lapas kelas IIA Pematangsiantar, M. Pithra Jaya Saragih menjelaskan kegiatan razia razia ini, untuk mendeteksi gangguan keamanan dan ketertiban di hunian wargabinaan.

“Razia ini, untuk melakukan Deteksi dini mencegah gangguan keamanan dan ketertiban di dalam lapas dalam menyambut Hari besar Natal 2023 dan Tahun baru 2024. Dengan cara melakukan Razia dan penggeledahan terhadap kamar dan blok hunian,” sebut Pithra Jaya Saragih, dalam keterangannya, Jumat (1/12).

Jaya menjelaskan razia yang dilakukan terhadap 48 kamar hunian, dapur lapas dan tempat ibadah Lapas, serta tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat penyimpanan barang-barang terlarang seperti tempat mesin air dan tempat-tempat lainnya.

Dalam kegiatan razia tersebut, petugas temukan antara lain 3 buah handphone Rakitan, mancis, kabel, colokan rakitan paku, sajam, kartu remi, dan charger handphone serta tidak ditemukan narkotika maupun sejenisnya.

“Kemudian hasil tersebut di kumpulkan dan didata untuk dimusnahkan dengan cara dibakar,” katanya.

Atas kegiatan razia ini, Pithra mengharapkan
dalam kegiatan ini mampu meminimalisir dan mencegah gangguan keamanan di dalam Lapas. Pihaknya, tahu dalam menyambut Nataru, yang merupakan beban berat bagi warga binaan yang tidak dapat berkumpul dengan keluarga di luar.

“Untuk itu, Lapas Pematangsiantar meningkatkan pelayanan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dan aktifitas WBP,” katanya.

Ia mengungkapkan pihaknya, tidak lupa kita juga telah mempersiapkan apa yang menjadi Hak WBP yaitu pemberian remisi Natal tahun 2023.

“Kemudian, faktor keamanan adalah yang utama. Sehingga seluruh perogram pembinaan yang akan kita berikan kepada seluruh WBP dapat berjalan dan terlaksana dengan baik,” ucap Pithra.

Di Lapas Pematangsiantar juga melakukan pembinaan kemandirian antara lain pembuatan miniatur, meuble, las, ulos tenun, Bakery, Pertanian Hidroponik, peikanan dan hasil produksi karya WBP tersebut telah dipasarkan dan hasilnya masuk kedalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Premi kepada WBP tersebut.

“Sementara di Pembinaan kerohanian telah kita tingkatkan insensitas Pelayanan di rumah Ibadah di dalam Lapas seperti KKR , kebaktian Harian di Gereja Lapas dan Pengajian dan Tausiyah serta Shalat berjamaah di Mesjid Lapas dan bekerjasama dengan Kementerian Agama dan MUI Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun,”tutur Kalapas.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/